Disdikpora Buleleng Siapkan Skenario Pendidikan New Normal
Prinsipnya peserta didik harus belajar dengan aman dan nyaman tanpa merasa ada ketakutan dan ancaman wabah virus Covid-19.
SINGARAJA, NusaBali
Menghadapi masa new normal, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng menyiapkan skenario pembelajaran untuk diterapkan di sekolah. Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika mengatakan, ada dua skenario yang disiapkan di saat new normal yakni mempertahankan sistem belajar di rumah secara daring atau pembelajaran secara tatap muka di sekolah namun wajib mengikuti protokol kesehatan penanggulangan Covid-19.
Dikatakannya, perlu persiapan secara matang jika proses pembelajaran secara tatap muka mulai dilaksanakan kembali. Mengingat proses pembelajaran secara tatap muka hanya bisa dilaksanakan di daerah yang memiliki status zona hijau Covid-19. Selain itu peserta didik harus belajar dengan aman dan nyaman tanpa merasa ada ketakutan dan ancaman wabah virus Covid-19.
Pihaknya sendiri sudah melakukan sejumlah persiapan selama liburan semester sebelum memasuki tahun ajaran baru pada 13 Juli 2020 mendatang. “Ada beberapa hal yang kami lakukan, kami bersama kepala sekolah, baik dari TK, SD, SMP, SMA, menyiapkan beberapa hal, yaitu menyediakan tempat cuci tangan, persediaan cadangan masker, thermogun atau pengukur suhu serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah,” paparnya, Sabtu (20/6).
Ia menambahkan, upaya yang dilakukan adalah bentuk kesiapan jika nantinya skenario pembelajaran tatap muka benar-benar diterapkan. Kendati demikian, pihak Disdikpora tetap menunggu arahan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan provinsi. “Kami masih menunggu, Karena saat ini semua masih dalam kajian, kebijakan semua tergantung persetujuan dari GTPP Provinsi maupun Kabupaten Buleleng untuk menghadapi new normal dalam dunia pendidikan,” imbuhnya.
Namun, jika proses pembelajaran secara tatap muka belum bisa dilaksanakan, pembelajaran dengan metode daring atau online bakal tetap dilangsungkan. Jika pembelajaran secara daring yang digunakan, maka pihaknya perlu mengevaluasi untuk menyiapkan diri menghadapi tahun ajaran baru “Karena proses pendidikan tetap harus berjalan, sesuai dengan ketentuan dan tanggal yang ditentukan,” tutup Astika.*cr75
Dikatakannya, perlu persiapan secara matang jika proses pembelajaran secara tatap muka mulai dilaksanakan kembali. Mengingat proses pembelajaran secara tatap muka hanya bisa dilaksanakan di daerah yang memiliki status zona hijau Covid-19. Selain itu peserta didik harus belajar dengan aman dan nyaman tanpa merasa ada ketakutan dan ancaman wabah virus Covid-19.
Pihaknya sendiri sudah melakukan sejumlah persiapan selama liburan semester sebelum memasuki tahun ajaran baru pada 13 Juli 2020 mendatang. “Ada beberapa hal yang kami lakukan, kami bersama kepala sekolah, baik dari TK, SD, SMP, SMA, menyiapkan beberapa hal, yaitu menyediakan tempat cuci tangan, persediaan cadangan masker, thermogun atau pengukur suhu serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah,” paparnya, Sabtu (20/6).
Ia menambahkan, upaya yang dilakukan adalah bentuk kesiapan jika nantinya skenario pembelajaran tatap muka benar-benar diterapkan. Kendati demikian, pihak Disdikpora tetap menunggu arahan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan provinsi. “Kami masih menunggu, Karena saat ini semua masih dalam kajian, kebijakan semua tergantung persetujuan dari GTPP Provinsi maupun Kabupaten Buleleng untuk menghadapi new normal dalam dunia pendidikan,” imbuhnya.
Namun, jika proses pembelajaran secara tatap muka belum bisa dilaksanakan, pembelajaran dengan metode daring atau online bakal tetap dilangsungkan. Jika pembelajaran secara daring yang digunakan, maka pihaknya perlu mengevaluasi untuk menyiapkan diri menghadapi tahun ajaran baru “Karena proses pendidikan tetap harus berjalan, sesuai dengan ketentuan dan tanggal yang ditentukan,” tutup Astika.*cr75
Komentar