14 Orang Satu Pekarangan Terpapar Corona
Ledakan Kasus di Desa Abuan
14 orang dalam satu pekarangan rumah di Banjar Abuan Kangin, Deda Abuan, Bangli tertular dari petugas medis yang sudah lebih dulu positif Covid-19
BANGLI, NusaBali
Sempat mereda, kasus Covid-19 kembali mengamuk di Kabupaten Bangli. Per Senin (22/6) bahkan muncul 18 paisen baru positif Covid-19 di Bali, yang didominasi 15 orang kasus transmisi lokal. Dari jumlah transmisi lokal tersebut, 14 orang di antaranya tinggal dalam satu pekarangan rumah di Banjar Abuan Kangin, Desa Abuan, Kecamatan Susut.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengatakan 14 orang dalam satu pekarangan rumah di Banjar Abuan Kangin, Desa Abuan yang dinyatakan positif Corona ini diketahui tertular dari seorang tenaga medis yang sudah lebih dulu terpapar. Petugas medis tersebut kesehariannya bekerja di salah satu rumah sakit swasta di kawasan Gianyar.
Setelah petugas medis rumah sakit swasta tersebut dinyatakan positif Corona, kata Dirgayusa, tim surveillance GTPP Covid-19 Bangli kemudian melakukan tracing contact di Banjar Abuan Kangin, Desa Abuan. Kemudian, dilakukan rapid test, yang dilanjut dengan uji swab bagi yang hasilnya reaktif.
Berdasarkan hasil swab, 14 orang dalam satu pekarangan rumah dengan petugas medis tadi dinyatakan positif Covid-19. “Namun, mereka yang positif Covuid-19 ini seluruhnya tergolong Orang Tanpa Gejala (OTG)," ungkap Dirgayusa yang juga Kadis Kominfo dan Persandian Kabupaten Bangli, Senin kemarin.
Menurut Dirgayusa, 14 orang dalam satu pekarangan rumah dalam satu pekarangan ini terdiri dari 7 orang laki-laki dan 7 perempuan. Usia terendah yang laki-laki adalah 9 tahun dan tertua umur 90 tahun. Sedangkan usia terendah yang perempuan 19 tahun dan tertinggi usia 80 tahun.
Setelah hasil swab turun, 14 orang dalam satu pekarangan rumah yang terkonfirmasi positif Corona ini telah dijemput petugas gabungan, Senin pagi. “Mereka dibawa ke lokasi karantina yang telah disiapkan pemerintah,” tandas birokrat asal Desa Demulih, Kecamatan Susut ini.
Selain 14 orang dalam satu keluarga yang transmisi lokal, menurut Dirgayusa, satu kasus transmisi lokal lagi menimpa seorang pria di Banjar Serokadan, Desa Abuan. Seorang laki-laki dinyatakan positif Covid-19. "Yang bersangkutan sakit dan masuk RS sejak 19 Juni 2020 lalu. Kemudian, dilakukan uji swab dan hasilnya keluar 21 Juni 2020, dinyatakan positif," papar Dirgayusa.
Sekadar dicatat, seluruh warga di Banjar Serokadan, Desa Abuan sebelumnya sempat dikenakan karantina rumah oleh pemerintah, awal Mei 2020 lalu, karena terjadi ledakan kasus transmisi lokal belasan warga. Pasca karantina, kasus Corona di Desa Abuan sempat reda. Bahkan, scara ekseluruhgan kasus Corona di Bali juga sempat reda. Namun, kini malah muncul 15 orang kasus transmisi lokal di Desa Abuan, yang 14 orang di anbtaranya tinggal dalam satu pekarangan rumah.
Saat dikonfirmasi NusaBali soal ledakan kembali kasus transmisi lokal di desanya, Senin kemarin, Perbekel Abuan, I Wayan Widnyana, mengatakan pihaknya mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, namun tetap tenang. Selain itu, juga meningkatkan pengawasan dengan melibatkan Linmas dan pecalang. "Tentu kami mengoptimalkan langkah-langkah, bagaimana agar tidak ada lagi penambahan kasus," jelas Wayan Widnyana.
Menurut Widnyana, sejauh ini pihaknya belum mengambil langkah drastis, seperti pembatasan keluar desa. Masalah tersebut masih akan dibahas dalam rapat yang di-jadwalkan Selasa (23/6) ini. "Masih akan kami lakukan rapat, seperti apa langkah berikutnya. Kami tidak mau terjadi penambahan kasus atau sebelumnya," harap Wi-dnyana.
Sementara, 3 pasien baru Covid-19 lainnya di Bangli yang diumumkan Senin kemarin, merupakan kasus imported case dari pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari luar negeri. Ketiga PMI tersebut, masing-masing asal Desa Sekardadi (Kecamatan Kintamani), asal Desa Langgahan (Kecamatan Kintamani), dan asal Dessa Batur Tengah (Kecamatan Kintamani).
Dengan tambahan 18 pasien per Senin kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bangli saat ini tembus 129 kasus. Mereka diominasi 69 orang kasus transmisi lokal, selebihnya 57 orang PMI dan 3 orang WNI dengan riwayat perjalanan ke luar daerah Bali. Dari jumlah itu, 100 orang sudah berhasil sembuh, sementara 29 pasien lagi masih dalam perawatan.
Bangli pujn menjadi daerah terparah ketiga di Bali terpapar Coviud-19, setelah Kota Denpasar (366 kasus) dan Kabupaten Badung (141 kasus). Bangli kembali melesat ke peringkat tiga, Senin kemarin, menyalip Kabupaten Buleleng yang turun satu tingkat dengan total 121 kasus positif.
Humas GTPP Covid-19 Bangli, Wayan Dirgayusa, mengatakan pasca ledakan 18 kasus baru Corona per Senin kemarin, pihaknya akan melakukan tracing. "Tracing dilakukan hari ini (kemarin) dan besok (hari ini) di lingkungan sekitar pasien positif Corona,” tan-das Dirgayusa.
Sementara itu, per Senin kemarin di Bali secara keseluruhan terdapat tambahan 35 kasus baru positif Covid-19, selain juga ada 12 pasien sembuh. Penambahan kasus baru kemarin terdiri dari 5 orang imported case PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri dan 30 orang transmisi lokal (tertuilar di daerah). Tambahan 30 pasien transmisi lokal ini, terbanyak dari Bangli yakni 15 orang, disusul asal Badung (5 orang), Gianyar (4 orang), Denpasar (3 orang), Karangasem (2 orang), dan Klungkung (1 orang).
Dengan tambahan 35 pasien ini, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali saat ini tembus 1.080 kasus. Mereka didominasi 741 orang kasus transmisi lokal (68,61 persen), 286 orang imported case dari PMI (26,48 persen), 45 orang imported case dari WNI dengan riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (4,17 persen), dan 8 orang WNA (0,74 persen).
Pada hari yang sama, Minggu kemarin, juga terdapat tambgahan 12 pasien sembuh di Bali. Walhasil, jumlah kumulatif pasien Corona di Bali yang berhasil sembuh hingga saat ini mencapai 615 orang atau 56,95 persen dari total 1.080 kasus positif. *esa,ind
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengatakan 14 orang dalam satu pekarangan rumah di Banjar Abuan Kangin, Desa Abuan yang dinyatakan positif Corona ini diketahui tertular dari seorang tenaga medis yang sudah lebih dulu terpapar. Petugas medis tersebut kesehariannya bekerja di salah satu rumah sakit swasta di kawasan Gianyar.
Setelah petugas medis rumah sakit swasta tersebut dinyatakan positif Corona, kata Dirgayusa, tim surveillance GTPP Covid-19 Bangli kemudian melakukan tracing contact di Banjar Abuan Kangin, Desa Abuan. Kemudian, dilakukan rapid test, yang dilanjut dengan uji swab bagi yang hasilnya reaktif.
Berdasarkan hasil swab, 14 orang dalam satu pekarangan rumah dengan petugas medis tadi dinyatakan positif Covid-19. “Namun, mereka yang positif Covuid-19 ini seluruhnya tergolong Orang Tanpa Gejala (OTG)," ungkap Dirgayusa yang juga Kadis Kominfo dan Persandian Kabupaten Bangli, Senin kemarin.
Menurut Dirgayusa, 14 orang dalam satu pekarangan rumah dalam satu pekarangan ini terdiri dari 7 orang laki-laki dan 7 perempuan. Usia terendah yang laki-laki adalah 9 tahun dan tertua umur 90 tahun. Sedangkan usia terendah yang perempuan 19 tahun dan tertinggi usia 80 tahun.
Setelah hasil swab turun, 14 orang dalam satu pekarangan rumah yang terkonfirmasi positif Corona ini telah dijemput petugas gabungan, Senin pagi. “Mereka dibawa ke lokasi karantina yang telah disiapkan pemerintah,” tandas birokrat asal Desa Demulih, Kecamatan Susut ini.
Selain 14 orang dalam satu keluarga yang transmisi lokal, menurut Dirgayusa, satu kasus transmisi lokal lagi menimpa seorang pria di Banjar Serokadan, Desa Abuan. Seorang laki-laki dinyatakan positif Covid-19. "Yang bersangkutan sakit dan masuk RS sejak 19 Juni 2020 lalu. Kemudian, dilakukan uji swab dan hasilnya keluar 21 Juni 2020, dinyatakan positif," papar Dirgayusa.
Sekadar dicatat, seluruh warga di Banjar Serokadan, Desa Abuan sebelumnya sempat dikenakan karantina rumah oleh pemerintah, awal Mei 2020 lalu, karena terjadi ledakan kasus transmisi lokal belasan warga. Pasca karantina, kasus Corona di Desa Abuan sempat reda. Bahkan, scara ekseluruhgan kasus Corona di Bali juga sempat reda. Namun, kini malah muncul 15 orang kasus transmisi lokal di Desa Abuan, yang 14 orang di anbtaranya tinggal dalam satu pekarangan rumah.
Saat dikonfirmasi NusaBali soal ledakan kembali kasus transmisi lokal di desanya, Senin kemarin, Perbekel Abuan, I Wayan Widnyana, mengatakan pihaknya mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, namun tetap tenang. Selain itu, juga meningkatkan pengawasan dengan melibatkan Linmas dan pecalang. "Tentu kami mengoptimalkan langkah-langkah, bagaimana agar tidak ada lagi penambahan kasus," jelas Wayan Widnyana.
Menurut Widnyana, sejauh ini pihaknya belum mengambil langkah drastis, seperti pembatasan keluar desa. Masalah tersebut masih akan dibahas dalam rapat yang di-jadwalkan Selasa (23/6) ini. "Masih akan kami lakukan rapat, seperti apa langkah berikutnya. Kami tidak mau terjadi penambahan kasus atau sebelumnya," harap Wi-dnyana.
Sementara, 3 pasien baru Covid-19 lainnya di Bangli yang diumumkan Senin kemarin, merupakan kasus imported case dari pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari luar negeri. Ketiga PMI tersebut, masing-masing asal Desa Sekardadi (Kecamatan Kintamani), asal Desa Langgahan (Kecamatan Kintamani), dan asal Dessa Batur Tengah (Kecamatan Kintamani).
Dengan tambahan 18 pasien per Senin kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bangli saat ini tembus 129 kasus. Mereka diominasi 69 orang kasus transmisi lokal, selebihnya 57 orang PMI dan 3 orang WNI dengan riwayat perjalanan ke luar daerah Bali. Dari jumlah itu, 100 orang sudah berhasil sembuh, sementara 29 pasien lagi masih dalam perawatan.
Bangli pujn menjadi daerah terparah ketiga di Bali terpapar Coviud-19, setelah Kota Denpasar (366 kasus) dan Kabupaten Badung (141 kasus). Bangli kembali melesat ke peringkat tiga, Senin kemarin, menyalip Kabupaten Buleleng yang turun satu tingkat dengan total 121 kasus positif.
Humas GTPP Covid-19 Bangli, Wayan Dirgayusa, mengatakan pasca ledakan 18 kasus baru Corona per Senin kemarin, pihaknya akan melakukan tracing. "Tracing dilakukan hari ini (kemarin) dan besok (hari ini) di lingkungan sekitar pasien positif Corona,” tan-das Dirgayusa.
Sementara itu, per Senin kemarin di Bali secara keseluruhan terdapat tambahan 35 kasus baru positif Covid-19, selain juga ada 12 pasien sembuh. Penambahan kasus baru kemarin terdiri dari 5 orang imported case PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri dan 30 orang transmisi lokal (tertuilar di daerah). Tambahan 30 pasien transmisi lokal ini, terbanyak dari Bangli yakni 15 orang, disusul asal Badung (5 orang), Gianyar (4 orang), Denpasar (3 orang), Karangasem (2 orang), dan Klungkung (1 orang).
Dengan tambahan 35 pasien ini, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali saat ini tembus 1.080 kasus. Mereka didominasi 741 orang kasus transmisi lokal (68,61 persen), 286 orang imported case dari PMI (26,48 persen), 45 orang imported case dari WNI dengan riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (4,17 persen), dan 8 orang WNA (0,74 persen).
Pada hari yang sama, Minggu kemarin, juga terdapat tambgahan 12 pasien sembuh di Bali. Walhasil, jumlah kumulatif pasien Corona di Bali yang berhasil sembuh hingga saat ini mencapai 615 orang atau 56,95 persen dari total 1.080 kasus positif. *esa,ind
1
Komentar