Pamedek Pura Hyang Api Terkena Taji saat Tabuh Rah
I Nengah Buda, 50, asal Banjar Abuan, Desa Abuan, Kecamatan Kintamani, Bangli, tampak masih mengerang kesakitan saat tiba di IRD RSUP Sanglah, Denpasar, Minggu (18/9).
DENPASAR, NusaBali
Dia mengalami luka terbuka pada betis kaki kanannya yang terkena taji (pisau sabung ayam) saat melakukan tabuh rah (sabung ayam) di Jaba Pura Hyang Api, Desa Adat Kelusa, Kecamatan Payangan, Gianyar. Bahkan kakinya yang terluka itu terlihat terus mengeluarkan darah, meski sudah diperban oleh tim medis.
Menurut adik sepupu korban, I Nengah Suinten, 45, pagi sekitar pukul 07.00 Wita, kemarin, ia berempat bersama Nengah Buda dan masing-masing istri tangkil ke Pura Hyang Api untuk membayar sesangi keluarganya sekaligus bertepatan dengan piodalan yang dirangkaikan dengan Aci Keburan. Sementara tabuh rah di pura setempat merupakan rangkaian dari upacara tersebut.
Menurutnya, sebelum melakukan persembahyangan, adat di sana terlebih dahulu melakukan tabuh rah. Buda dan Suinten pun sudah menyediakan banten pejatian dan ayam untuk diadu. "Saya waktu itu yang ngembar (mengadu ayam), soalnya pas juga waktu itu kami sekeluarga ngaturang sesangi bawa ayam dan banten pejati, sementara persembahyangannya setelah tabuh rah itu," kata Suinten ditemui di depan IGD RSUP Sanglah.
SELANJUTNYA . . .
Dia mengalami luka terbuka pada betis kaki kanannya yang terkena taji (pisau sabung ayam) saat melakukan tabuh rah (sabung ayam) di Jaba Pura Hyang Api, Desa Adat Kelusa, Kecamatan Payangan, Gianyar. Bahkan kakinya yang terluka itu terlihat terus mengeluarkan darah, meski sudah diperban oleh tim medis.
Menurut adik sepupu korban, I Nengah Suinten, 45, pagi sekitar pukul 07.00 Wita, kemarin, ia berempat bersama Nengah Buda dan masing-masing istri tangkil ke Pura Hyang Api untuk membayar sesangi keluarganya sekaligus bertepatan dengan piodalan yang dirangkaikan dengan Aci Keburan. Sementara tabuh rah di pura setempat merupakan rangkaian dari upacara tersebut.
Menurutnya, sebelum melakukan persembahyangan, adat di sana terlebih dahulu melakukan tabuh rah. Buda dan Suinten pun sudah menyediakan banten pejatian dan ayam untuk diadu. "Saya waktu itu yang ngembar (mengadu ayam), soalnya pas juga waktu itu kami sekeluarga ngaturang sesangi bawa ayam dan banten pejati, sementara persembahyangannya setelah tabuh rah itu," kata Suinten ditemui di depan IGD RSUP Sanglah.
SELANJUTNYA . . .
Komentar