Gerindra Beri Sinyal Cabut dari KBM
Gus Sukarta menegaskan dalam setiap Pilkada tidak harus KBM namanya, namun menyesuaikan dengan dinamika politik di masing-masing daerah.
Saat KBM Rapat Bahas Pilkada Buleleng, Gerindra Tak Diundang
DENPASAR, NusaBali
Rapat parpol Koalisi Bali Mandara (KBM), Sabtu (18/9) malam untuk membahas Pilkada Buleleng 2017, ternyata tak melibatkan salah satu pentolan KBM, yakni Partai Gerindra. Tak diundangnya Gerindra, diprediksi terkait merapatnya DPC Gerindra Buleleng ke paket calon usungan PDIP, Putu Agus Suradnyana-dr Nyoman Sutijdra (PAS-Sutji). Apa reaksi Ketua DPD Gerindra Bali, Ida Bagus Putu Sukarta ketika tidak diundang rapat KBM?
Gus Sukarta menegaskan dalam setiap perhelatan Pilkada tidak harus KBM namanya, namun menyesuaikan dengan dinamika politik yang berjalan di masing-masing daerah.
Termasuk di Pilgub Bali pun Gerindra belum tentu ada dalam balutan KBM. Karena situasi politik yang bisa saja berubah saat itu. “Pilkada di 6 kabupaten dan kota 9 Desember 2015 lalu terbukti bukan KBM namanya kan? Berbeda-beda di masing-masing kabupaten. Ini kita sudah wanti-wanti sejak lama. Nggak harus KBM namanya,” ujar Gus Sukarta.
Menurut politisi asal Geriya Buruan, Sanur, Denpasar Selatan ini untuk Pilkada Gianyar, Pilkada Klungkung dan Pilgub Bali 2018 nanti, Gerindra juga belum tentu di KBM. Koalisinya juga akan berbeda-beda. ”Jadi situasi yang sama seperti Pilkada serentak 9 Desember 2015 bisa terjadi juga di Pilkada berikutnya Pilkada Gianyar, Pilkada Klungkung dan Pilkada Bali 2018. Gerindra juga punya pandangan berbeda dalam menentukan arah koalisi. Walaupun nanti partainya juga ada dari unsur partai KBM,” ujar Gus Sukarta.
Politisi senior Gerindra yang juga anggota Dewan Pembina DPP Gerindra ini mengatakan dirinya tidak diundang rapat KBM tidak merasa kecewa. “Kita nggak ada istilah kecewa. Kita hormati sikap teman-teman di KBM,” tegas Gus Sukarta. Apalagi di Pilkada Buleleng 2017, DPC Gerindra Buleleng sudah ambil sikap. “Saya memang tidak diundang dalam rapat kemarin. Untuk Buleleng saya sudah komunikasi dengan Ketua DPC Gerindra di Buleleng. Apa sikap DPC Gerindra di Pilkada Buleleng tinggal dilaporkan ke DPD Bali saja,” kata mantan Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014 ini.
Secara diplomatis Gus Sukarta mengatakan sikap partai dalam bingkai KBM adalah hak partai politik masing-masing.
Mereka punya tujuan politik yang tidak bisa dihalangi. “Ya partai politik di KBM punya napas masing-masing. Punya kebijakan masing-masing. Kita sangat menghargai keputusan dan sikap teman-teman di KBM,” tegas anggota Komisi X DPR RI membidangi pendidikan, pariwisata dan budaya ini.
Untuk Pilkada Buleleng 2017, DPP Gerindra menyerahkan sepenuhnya kepada DPD Gerindra Bali untuk mengambil sikap. Sehingga untuk arah dukungan di Pilkada Buleleng tidak ruwet-ruwet. “DPP sudah beri petunjuk, pimpinan Provinsi dan di kabupaten diserahkan sepenuhnya,” ujar Gus Sukarta.
Informasi yang dihimpun NusaBali, rapat KBM, Sabtu malam di Perum Teras Ayung, Dentim untuk membahas Pilkada Buleleng 2017, Gerindra tidak diundang lagi karena dinilai sudah keluar dan merapat ke incumbent yang diusung PDIP, yakni Putu Agus Suradnyana-dr Nyoman Sutijdra (PAS-Sutji). Yang hadir dalam rapat tersebut adalah Partai Golkar, Partai Demokrat, dan PKS.
Dalam rapat itu KBM akhirnya memastikan mengusung paket calon di Pilkada Buleleng 2017 mendatang. Untuk paket calon, rapat KBM opsi utama adalah mengusung I Ketut Rochineng-Gede Ngurah Wididana (Pak Oles) untuk maju di Buleleng. I Ketut Rochineng adalah birokrat asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng yang kini Kepala BKD Pemprov Bali. Sementara Pak Oles politisi senior yang kini pengurus DPD Demokrat Bali. * nat
Komentar