Komunitas De Batoean Sulap Irigasi Subak Jadi Tempat Rekreasi
GIANYAR, NusaBali
Komunitas De’Batoean terdiri dari lima kelian dusun di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, menata aliran irigasi subak menjadi tempat rekreasi.
Saluran air yang awalnya ditumbuhi rumput liar, jebol, dan penuh sampah itu, kini asri sekaligus menjadi kolam budidaya 2.000an ekor ikan. Lima anggota komunitas terdiri dari Kelian Dusun/Dinas Banjar Pekandelan Wayan Diana, Kelian Banjar Dlodtunon Yande Adi Parwata, Kelian Banjar Geriya Ida Bagus Nyoman Sartika, Kelian Banjar Gede Dewa Ketut Mardiana, dan Kelian Banjar Lantangidung Kadek Wiradana.
Ditemui Senin (22/6), Wayan Diana mengatakan komunitas ini sudah berproses sejak November 2019. Berawal dari menyikapi keluhan masyarakat terkait sampah pada saluran irigasi. Bahkan hampir menjadi masalah antar banjar karena saling menyalahkan. “Awalnya kami pasang sekat, begitu ada sampah yang terjaring langsung diangkut,” jelasnya.
Seiring waktu, sampah yang biasanya menimbulkan pemandangan kumuh semakin berkurang. Hingga akhirnya menggugah pihak swasta yakni pemilik Roemah Daun untuk menebar benih ikan. “Saat itu saluran belum rapi, masih ada beberapa sisi yang jebol. Kami disuport oleh Ibu Elizabeth Suly pemilik Roemah Daun,” jelasnya.
Kemudian sejak itu, warga setempat menjadi antusias memperbaiki telajakan yang kumuh menjadi taman depan rumah masing-masing. Terlebih dalam situasi pendemi Covid-19, banyak pekerja setempat yang dirumahkan. “Warga iuran untuk beli batako, ada juga yang sumbang pasir atau semen. Kami gotong royong secara swadaya,” jelas Diana yang juga pelukis gaya Batuan ini.
Kini aliran sepanjang 800an meter ini tampak asri. Dihiasi tanaman bunga, patung kodok, bangau dan hiasan lampu yang menyala otomatis mulai pukul 18.00 Wita sampai pukul 06.00 Wita. Jenis ikan yang kini menghuni aliran irigasi diantaranya Nila Merah, Nila Hitam, Kaper, Bawal, dan Patin.
Proyeksi ke depan, penataan saluran irigasi ini bisa menjadi tempat tujuan wisata kuliner. Sebab di sepanjang aliran akan dilengkapi gerobak-gerobak yang menjual makanan maupun minuman. “Kami ingin menghidupkan ekonomi. Warga yang mau jualan dipersilahkan, akan disediakan semacam gerobak atau rombong,” jelasnya. Sementara saat ini, Komunitas ini telah membangun Kedai De’Toekad dilengkapi beberapa tenda dan kursi duduk. Pengunjung yang datang pun dipastikan puas bisa foto-foto sambil santai sejenak. “Baru diupacarai beberapa hari lalu. Kami masih mempersiapkan menu dan persiapan lain,” jelasnya.
Perbekel Batuan Ari Anggara mengapresiasi inisiatif jajarannya dalam hal pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat termasuk penguatan ekonomi. “Kami dari Desa sangat berterima kasih sudah ada kepedulian dari masyarakat. Secara anggaran kami tidak banyak membantu, ini murni swadaya masyarakat disuport pihak Swasta,” jelasnya. Dijelaskan, inovasi penataan dan pembudidayaan ikan ini pula telah ditinjau oleh Dinas Perikanan Kabupaten Gianyar, kemarin. “Ya tadi ada kunjungan dari Dinas Perikanan Gianyar, dalam rangka meninjau proses pembenihan ikan di aliran tersebut,” jelasnya. Tampak hadir pula saat kunjungan, anggota DPRD Kabupaten Gianyar Dapil Sukawati, asal Desa Batuan Putu Gede Pebriantara. *nvi
Komentar