Tinju Pilih Fokus PON Papua
Porprov Mencari Talenta Baru di Bali
Bukan mengabaikan Porprov, mari kita fokus ke PON saja dulu. Tinju sudah cukup lama puasa medali emas di PON. Apalagi persaingan tinju di level nasional sulit diprediksi dan Bali ingin meraih satu medali emas.
DENPASAR, NusaBali
Manajer Tim PON Bali Made Muliawan Arya yang juga Ketua Pengkot Pertina Denpasar memilih fokus menatap PON Papua XX/2021. Jalan itu ditempuh, karena menyangkut gengsi daerah (Bali) di level nasional. Pasalnya, jadwal PON Papua (rencananya pada Oktober 2021), lebih dekat dibandingkan pelaksanaan Porprov Bali XV/2022 di Badung, yang diusulkan pada 9-16 September 2022.
Ya, pelaksanaan Poprov Bali maupun PON sama-sama diundur setahun, masing-masing PON Papuan pada 2021 dan Porprov Bali pada 2022. Dengan demikian jadwal PON lebih dulu dibandingkan Porprov Bali.
"Bukan mengabaikan Porprov, mari kita fokus ke PON saja dulu. Selanjutnya, usai PON baru kita kembali membicarakan Porprov," ucap Made Muliawan Arya, Senin (22/6).
Menurut pria yang akrab disapa De Gadjah itu, tinju fokus ke PON agar tidak terpecah konsentrasinya. Apalagi tinju Bali mengemban misi meraih medali emas pada PON Papua nanti. Menurutnya, tugas itu tantangan yang amat berat, sehingga dibutuhkan konsentrasi tinggi untuk mewujudkan harapan tersebut.
Menurut De Gadjah, selama ini tinju sudah cukup lama puasa medali emas di ajang PON. Demikian juga pada level nasional persaingan tinju sangat sulit diprediksi. Apalagi Bali ingin mewujudkan satu medali emas.
"Konsentrasi kita ke PON saja. Kalau Porprov kan masih ada waktu," kata De Gadjah. Pria yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar itu menyebutkan, Porprov itu sifatnya mencari talenta-talenta baru di Bali. Sedangkan PON ajang menunjukkan prestasi bagi Bali. Contoh, saat Porprov Bali XIV/2019 di Tabanan, Pertina mendapatkan petinju Cakti di kelas 75 kg, sedangkan Porprov Bali XIII di Ganyar mendapatkan Ipin di kelas 46 kg, dan Ferdy di kelas 52 kg. Dia berharap pada Porprov Bali XV/2022 nanti tetap mendapatkan talenta baru lagi sebagai penerus dan regenerasi petinju di Bali.
"Saat ini talenta yang kita dapatkan akan kita ikutikan kompetisi mewakili nama daerah Bali. Makanya, mari fokus saja ke PON Papua," tegas De Gadjah.
Sementara itu soal umur petinju Denpasar di Porptov, De Gadjah pun menambahkan tidak ada masalah untuk Porprov Badung. Semuanya dipastikan masih bisa naik ring pada 2022 nanti.
"Harapan kami persiapkan saja Porprov lebih matang lagi. Semoga saja Porprov di Badung akan lebih wow, dan kualitas petinju yang turun juga semakin bagus," kata De Gadjah.*dek
Ya, pelaksanaan Poprov Bali maupun PON sama-sama diundur setahun, masing-masing PON Papuan pada 2021 dan Porprov Bali pada 2022. Dengan demikian jadwal PON lebih dulu dibandingkan Porprov Bali.
"Bukan mengabaikan Porprov, mari kita fokus ke PON saja dulu. Selanjutnya, usai PON baru kita kembali membicarakan Porprov," ucap Made Muliawan Arya, Senin (22/6).
Menurut pria yang akrab disapa De Gadjah itu, tinju fokus ke PON agar tidak terpecah konsentrasinya. Apalagi tinju Bali mengemban misi meraih medali emas pada PON Papua nanti. Menurutnya, tugas itu tantangan yang amat berat, sehingga dibutuhkan konsentrasi tinggi untuk mewujudkan harapan tersebut.
Menurut De Gadjah, selama ini tinju sudah cukup lama puasa medali emas di ajang PON. Demikian juga pada level nasional persaingan tinju sangat sulit diprediksi. Apalagi Bali ingin mewujudkan satu medali emas.
"Konsentrasi kita ke PON saja. Kalau Porprov kan masih ada waktu," kata De Gadjah. Pria yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar itu menyebutkan, Porprov itu sifatnya mencari talenta-talenta baru di Bali. Sedangkan PON ajang menunjukkan prestasi bagi Bali. Contoh, saat Porprov Bali XIV/2019 di Tabanan, Pertina mendapatkan petinju Cakti di kelas 75 kg, sedangkan Porprov Bali XIII di Ganyar mendapatkan Ipin di kelas 46 kg, dan Ferdy di kelas 52 kg. Dia berharap pada Porprov Bali XV/2022 nanti tetap mendapatkan talenta baru lagi sebagai penerus dan regenerasi petinju di Bali.
"Saat ini talenta yang kita dapatkan akan kita ikutikan kompetisi mewakili nama daerah Bali. Makanya, mari fokus saja ke PON Papua," tegas De Gadjah.
Sementara itu soal umur petinju Denpasar di Porptov, De Gadjah pun menambahkan tidak ada masalah untuk Porprov Badung. Semuanya dipastikan masih bisa naik ring pada 2022 nanti.
"Harapan kami persiapkan saja Porprov lebih matang lagi. Semoga saja Porprov di Badung akan lebih wow, dan kualitas petinju yang turun juga semakin bagus," kata De Gadjah.*dek
Komentar