DBD di Tabanan Capai 278 Kasus
TABANAN, NusaBali
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tabanan masih tinggi dan belum mereda.
Sejak Januari hingga Mei 2020 masih tercatat 278 kasus. Meski demikian belum sampai ada kasus kematian akibat demam berdarah.
Adapun rincian kasus tersebut, pada Januari 18 kasus, Februari 56 kasus, Maret 84 kasus, April 53 kasus, dan Mei 67 kasus.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tabanan dr Ketut Nariana, menjelaskan dari Januari hingga Mei, kasus terbanyak ada di bulan Maret karena sedang musim hujan. “Maret sampai 84 kasus,” ujarnya, Senin (22/6).
Dilihat dari segi usia, kasus terbanyak dialami oleh masyarakat yang usia 15 – 44 tahun. Jumlahnya mencapai 146 kasus. “Meskipun demikian sampai saat ini belum ada kasus kematian akibat DBD,” kata dr Nariana.
Dengan kondisi itu, dia meminta masyarakat untuk tetap rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Karena cara ini merupakan kunci mencegah DBD. “Rajin melakukan 3M, menguras, menutup, dan mengubur,” pesan dr Nariana.
Apalagi, menurut dr Nariana, angka bebas jentik (ABJ) di Tabanan masih di bawah angka ideal yakni 72,8 persen pada Januari, dan 88 persen di bulan Maret. Sedangkan potensi penyebaran infeksi DBD tergantung pada angka ABJ.
Rendahnya ABJ menandakan keberadaan jentik nyamuk penyebaran DBD di suatu lingkungan masih tinggi. “Kalau idealnya itu ABJ di suatu daerah 85,00 persen. Apabila angka ideal ABJ belum tercapai maka penularan DBD masih akan terus terjadi, karena jentik masih ada,” tandas dr Nariana. *des
Komentar