Kendaraan Mulai Dievakuasi dari KMP Dharma Rucitra 3

Evakuasi kendaraan melibatkan 16 penyelam, dengan didukung peralatan pelampung dan mobil crane. Dalam evakuasi yang berlangsung selama 11 jam, sejak pagi pukul 07.00 Wita hingga petang pukul 18.00, Selasa kemarin, ternyata hanya mampu mengeluarkan 5 kendaraan dari dek KMP Dharma Rucitra 3. Evakuasi kendaraan dikoordinasikan oleh mandor Abdul Halik.

Proses evakuasi kendaraan dari dek KMP Dharma Rucitra 3 di Dermaga II Pelabuhan Padangbai, Selasa kemarin, diawasi langsung petugas dari Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai I Nyoman Parwata dan petugas Supervisi dari PT ASDP Indonesia Ferry Padangbai, I Wayan Sudiarta.

Proses evakuasi kendaraan dari bangkai KMP Dharma Rucitra 3 terbilang ruwet, dengan tahapan cukup panjang. Sebanyak 16 penyelaman dibagi 3 kelompok. Satu kelompok penyelam masuk ke dek kapal untuk memasang tali pada kendaraan yang akan dievakuasi, agar memudahkan diangkat menggunakan mobil crane B 9054 UIA yang dikendalikan dua operator: Suparjo dan Jordan.

Setelah mobil diikat dari empat arah, kelompok penyelam kedua menariknya menggunakan pelampung menuju Dermaga II Pelabuhan Padangbai. Setibanya di Dermaga II Pelabuhan Padangbai, kelompok penyelam ketiga mengarahkan alat angkat mobil crane untuk menyangket tali, mirip pancing besar yang mengikat kendaraan. Selanjutnya, kendaraan diangkat ke darat, lalu petugas lainnya melepas tali, dan begitu seterusnya.

Pantauan NusaBali, sebelum kendaraan dievakuasi, seluruh muatan di dalamnya terlebih dulu diangkut menggunakan rubber boat. Tujuannya, agar agar saat dianggat menggunakan mobil crane, kendaraan menjadi lebih ringan.

Ada pun 5 unik kendaraan yang berhasil dievakuasi dari dek KMP Dharma Rucitra 3 kemarin, masing-masing Isuzu Panther hijau bernopol B 1370 RB, mobil box hijau B 9578 PXS, Daihatsu Pick Up putih H 1897 WZ, serta dua sepeda motor masing-masing Yamaha Vega P 4310 UI, dan Honda PCX merah yang platnya sudah lepas.

Menurut Abdul Halik, pihaknya menargetkan bisa mengevakuasi seluruh kendaraan yang terjebak dalam dek KMP Dharma Rucitra 3, selama 5 hari ke depan. Tiap hari ditargetkan rata-rata mengevakuasi 5 kendaraan. "Memang targetnya bisa mengevakuasi seluruh kendaraan selama 5 hari. Setelah semua kendaraan dievakuasi, barulah mengevakuasi kapal kanas. Proses evakuasi membutuhkan waktu sekitar 21 hari," jelas Abdul Halik.

Abdul Halik menyebutkan, proses evakuasi akan befrlangsung lancar apabila didukung cuaca di laut. Sebaliknya, jika terjadi ombak besar, proses evakuasi bisa terhambat.

Sementara, Kepala Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai, I Nyoman Parwata, berharap evakuasi kendaraan dan KMP Rucitra 3 bisa berlangsung cepat. "Kami berharap evakuasi berlangsung lebih cepat, agar Dermaga II Pelabuhan Padangbai kembali bisa dioperasikan," harap Nyoman Parwata.

Maklum, sejak kandasnya KMP Dharma Rucitra 3, Jumat (12/6) malam pukul 21.50 Wita, Dermaga II Pelabuhan Padangbai tak bisa dioperasikan. Yang beroperasi kini hanya Dermaga I Pelabuhan Padangbai. Akibatnya, terjadi antrean di tiga lokasi: parkir Pelabuhan Padangbai, Rest Area Banjar Yehmalet, Desa Antiga Kelod (Kecamatan Manggis), dan Jalan Bypass Prof Dr Ida Bagus Mantra kawasan Desa Kusamba (Kecamatan Dawan, Klungkung).

KMP Dharma Rucitra 3 yang kandas sekitar 1,5 mil menuju Dermaga II Pelabuhan Padangbai, karena lambung kiri bocor ini, memiliki panjang 17 meter, lebar 14 meter, dengan bobot 1.444 gross tonnage. Kapal rakitan tahun 1989 ini dinakhodai Wahyudi.

KMP Dharma Rucitra 3 ini awalnya berlayar dari Pelabuhan Lembar, NTB, Jumat, 12 Juni 2020 sore sekitar pukul 17.30 Wita. Selama perjalanan di Selat Lombok dari Pelabuhan Lembar ke Pelabuhan Padangbai, KMP Dharma Rucitra 3 dalam posisi miring karena bagian dek kapal kemasukan air.

Kendaraan yang diangkut kapal ini masing-masing 10 unit truk besar, 3 truk sedang, 8 truk tronton, 3 kendaraan kecil, dan 5 sepeda motor. Selain kendaraan, ada 43 penumpang dan 19 anak buah kapal (ABK) yang diangkut KMP Dharma Rucitra 3. *k16