Perumda Tirta Sewakadarma Beri Diskon 50 Persen Pelanggan Baru
DENPASAR, NusaBali
Ditengah pandemi Covid-19, Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar memberikan diskon hingga 50 persen bagi pemasangan baru untuk calon pelanggan di Denpasar.
Diskon tersebut dimulai dari periode 1 Juli hingga Oktober 2020. Hal itu dilakukan untuk menyasar warga Denpasar yang belum menggunakan air dari Perumda dan mengurangi penggunaan air bawah tanah (ABT).
Direktur Umum Perumda Tirta Sewakadarma, Ni Luh Sri Utami, Selasa (23/6) mengungkapkan, pihaknya memberikan diskon ini khusus kepada warga yang melakukan pemasangan sambungan rumah tangga baru dan pasang kembali sambungan rumah tangga. Diskon diberikan sebesar 50 persen dari total standar pembayaran biasanya. Jika standar pembayaran sambungan rumah tangga yang baru sebesar Rp 1,7 juta dengan diskon 50 persen, mereka bisa membayar sekitar Rp 750.00. "Dimasa pandemi ini, program kita masih tetap jalan. Pemberian diskon setiap tahun tidak berpengaruh dengan masa pandemi ini. Kami tetap berikan layanan diskon bagi mereka yang melakukan pemasangan sambungan rumah tangga dan pasang kembali rumah tangga diberikan discount 50," jelasnya.
Dikatakan Sri Utami, diskon tersebut diberikan dari tanggal 1 Juli 2020 hingga Oktober 2020 nanti. Pemberian diskon tersebut tetap berlanjut untuk menarik minat warga untuk kembali menggunakan air Perumda. Sebab, selama ini warga kebanyakan masih menggunakan air bawah tanah (ABT) yang digunakan sehari-hari dalam rumah tangga.
Menurutnya, penggunaan ABT cenderung akan membuat struktur tanah terus menurun. Apalagi, kondisi tanah di Denpasar datar dan cukup labil. Ditambah, penggunaan air bawah tanah juga tidak baik untuk kesehatan. Sebab, kebanyakan air dari sumur bor yang digunakan berdekatan dengan septitang dari rumah tersebut. "Airnya juga tidak bagus untuk mencuci karena bisa merubah warna kekuningan," imbuhnya.
Dari data Perumda, jumlah yang belum menggunakan air Perumda Tirta Sewakadarma mencapai 45 persen dari jumlah penduduk Kota Denpasar yang totalnya sekitar 900.000 jiwa lebih. Itu artinya masih banyak yang masih menggunakan sumur bor tanpa menghiraukan efek sampingnya. *mis
Komentar