Senderan Ambles, Jalan Nasional Terancam Ambrol
Sisi selatan ruas jalur Denpasar-Gilimanuk di perbatasan Banjar Dangin Pangkung dengan Banjar Dauh Pangkung, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana, terancam ambrol.
NEGARA, NusaBali
Ancaman ini muncul akibat senderan ambles sepanjang sekitar 5 meter. Kini tinggal menyisakan bagian tebing yang sangat dekat dengan bahu jalan nasional itu.
Pantauan di lapangan, sisa tebing nyaris sejajar dengan permukaan bahu jalan. Tebing tanah yang tidak lagi diperkuat dengan senderan itu sangat labil, berpotensi ikut menggerus bagian bahu jalan utama yang biasa dilewati kendaraan bertonase berat itu. Amblesnya senderan itu berimbas pada besi pengaman di bagian sisi jalan tersebut. Beberapa bagian pijakan besi pengaman tampak mengambang.
Warga sekitar mengatakan, amblesnya senderan jalan sudah terjadi sekitar 3 bulan lalu. Senderan ambles murni akibat bencana longsor. Warga khawatir kerusakan semakin parah jika perbaikannya lamban. Perbekel Desa Pekutatan, I Gede Silagunada juga mengaku khawatir dengan kondisi jalan itu. Sebab kerusakannya menghantui keselamatan pengguna jalan. Apalagi, di lokasi tidak ada lampu penerangan jalan. “Kami harap pihak terkait segera memperbaiki. Jika dibiarkan jalan akan longsor,” ungkap Silagunada, Senin (19/9).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jembrana, I Gusti Putu Merthadana mengaku belum mendapat laporan mengenai kondisi jalan yang terancam ambrol itu. Pihaknya manyatakan akan turun mengecek ke lokasi. Selanjutnya dikoordinasikan ke Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kelas VIII yang sejatinya telah memiliki pengawas Jalan Nasional ini. * ode
Pantauan di lapangan, sisa tebing nyaris sejajar dengan permukaan bahu jalan. Tebing tanah yang tidak lagi diperkuat dengan senderan itu sangat labil, berpotensi ikut menggerus bagian bahu jalan utama yang biasa dilewati kendaraan bertonase berat itu. Amblesnya senderan itu berimbas pada besi pengaman di bagian sisi jalan tersebut. Beberapa bagian pijakan besi pengaman tampak mengambang.
Warga sekitar mengatakan, amblesnya senderan jalan sudah terjadi sekitar 3 bulan lalu. Senderan ambles murni akibat bencana longsor. Warga khawatir kerusakan semakin parah jika perbaikannya lamban. Perbekel Desa Pekutatan, I Gede Silagunada juga mengaku khawatir dengan kondisi jalan itu. Sebab kerusakannya menghantui keselamatan pengguna jalan. Apalagi, di lokasi tidak ada lampu penerangan jalan. “Kami harap pihak terkait segera memperbaiki. Jika dibiarkan jalan akan longsor,” ungkap Silagunada, Senin (19/9).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jembrana, I Gusti Putu Merthadana mengaku belum mendapat laporan mengenai kondisi jalan yang terancam ambrol itu. Pihaknya manyatakan akan turun mengecek ke lokasi. Selanjutnya dikoordinasikan ke Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kelas VIII yang sejatinya telah memiliki pengawas Jalan Nasional ini. * ode
Komentar