Benang Layangan Makan Korban di Seririt
Dalam sebulan terdata lima kasus pengendara terjerat tali layang-layang yang berpotensi membahayakan jiwa.
SINGARAJA, NusaBali
Jailani, 46, warga Jalan Diponogoro, Gang Merpati II Kelurahan/Kecamatan Seririt Buleleng beruntung masih bisa bernafas setelah lehernya tersayat tali layangan saat melintas di Jalan Udayana Seririt, Rabu (24/6). Luka robek sekitar 5 sentimeter menganga di lehernya. Korban kemudian dilarikan ke RSUD Buleleng oleh warga sekitar.
Peristiwa pukul 16.40 Wita itu bermula saat korban melaju dari utara ke selatan mengendarai sepeda motor. Namun saat akan tiba di lokasi, lehernya tersangkut seutas benang layangan yang sudah putus. Korban yang kesehariannya sebagai pemulung, sempat oleng hingga menghentikan laju kendaraannya tiba-tiba. Masyarakat setempat yang menyaksikan kejadian itu langsung menolong korban dan melarikannya ke rumah sakit.
Kecelakaan yang diakibatkan benang layangan ini pun sangat mengkhawatirkan warga setempat, mengingat kejadian yang sama selama bulan Juni ini sudah terjadi berulang kali. Lokasinya pun masih di seputaran pusat kecamatan Seririt. “Sebagai upaya pencegahan, sebulan ini kami sudah bergerak memberikan imbauan melalui Bhabinkamtibmas dan juga dibantu Babinsa di setiap desa memberikan imbauan dan melarang anak-anak berlain layangan di jalan,” kata Kapolsek Seririt, Kompol I Gede Juli.
Menanggapi kasus layangan, Camat Seririt Nyoman Agus Tri Kartika Yuda, tidak menampik sebulan terakhir menerima banyak laporan warga yang disebut terluka karena benang layangan. Sedikitnya ada lima orang yang dilaporkan menjadi korban benang layangan sebelum kejadian terakhir pada Rabu (24/6).*k23
Jailani, 46, warga Jalan Diponogoro, Gang Merpati II Kelurahan/Kecamatan Seririt Buleleng beruntung masih bisa bernafas setelah lehernya tersayat tali layangan saat melintas di Jalan Udayana Seririt, Rabu (24/6). Luka robek sekitar 5 sentimeter menganga di lehernya. Korban kemudian dilarikan ke RSUD Buleleng oleh warga sekitar.
Peristiwa pukul 16.40 Wita itu bermula saat korban melaju dari utara ke selatan mengendarai sepeda motor. Namun saat akan tiba di lokasi, lehernya tersangkut seutas benang layangan yang sudah putus. Korban yang kesehariannya sebagai pemulung, sempat oleng hingga menghentikan laju kendaraannya tiba-tiba. Masyarakat setempat yang menyaksikan kejadian itu langsung menolong korban dan melarikannya ke rumah sakit.
Kecelakaan yang diakibatkan benang layangan ini pun sangat mengkhawatirkan warga setempat, mengingat kejadian yang sama selama bulan Juni ini sudah terjadi berulang kali. Lokasinya pun masih di seputaran pusat kecamatan Seririt. “Sebagai upaya pencegahan, sebulan ini kami sudah bergerak memberikan imbauan melalui Bhabinkamtibmas dan juga dibantu Babinsa di setiap desa memberikan imbauan dan melarang anak-anak berlain layangan di jalan,” kata Kapolsek Seririt, Kompol I Gede Juli.
Menanggapi kasus layangan, Camat Seririt Nyoman Agus Tri Kartika Yuda, tidak menampik sebulan terakhir menerima banyak laporan warga yang disebut terluka karena benang layangan. Sedikitnya ada lima orang yang dilaporkan menjadi korban benang layangan sebelum kejadian terakhir pada Rabu (24/6).*k23
Komentar