Pendapatan PDAM Gianyar Turun Ratusan Juta Rupian
GIANYAR, NusaBali
Selama masa pandemi Covid-19 sejak pertengahan Februari 2020, pendapatan PDAM Gianyar turun kisaran Rp 500 juta - Rp 700 juta/bulan.
Karena penggunaan air rumah tangga dan akomodasi pariwisata, seperti hotel, vila, dan restoran, menurun.
Dirut Perumda Tirta Sanjiwani Gianyar (PDAM Gianyar), Made Sastra Kencana, Rabu (24/6), mengatakan protokol kesehatan yakni rajin cuci tangan dan mandi, tidak meningkatkan penggunaan air PDAM. Namun sebaliknya, terjadi penurunan pendapatan dari Rp 500 juta - Rp 700 juta/bulan sejak April 2020 sampai saat ini. “Di hari normal, pendapatan kami Rp 7,6 miliar/bulan,” ujar Sastra.
Kata dia, penurunan pendapatan ini tak ada kaitan dengan penghapusan sanksi denda untuk keterlambatan pembayaran air, dari April lalu. Namun masyarakat saat ini memang mengirit air. Bahkan sejumlah akomodasi pariwisata tidak menggunakan air karena tidak beroperasi. Jika pun memakai, hanya sedikit. “Pelanggan hemat air, niaga juga turun pemakaiannya, hotel-hotel juga tidak pakai air,” ujarnya.
Meski demikian, Sastra mengaku kondisi penurunan pendapatan tersebut tidak berpengaruh signifikan. Sebab hingga saat ini, biaya operasional lebih kecil dari pendapatan. “Penurunan ini jangan diartikan rugi. Karena rugi itu jika biaya yang dikeluarkan lebih besar dari pendapatan. Dalam anggaran saat ini, biaya yang dikeluarkan masih dibawah atau lebih kecil dari pendapatan,” ujarnya. *nvi
Kata dia, penurunan pendapatan ini tak ada kaitan dengan penghapusan sanksi denda untuk keterlambatan pembayaran air, dari April lalu. Namun masyarakat saat ini memang mengirit air. Bahkan sejumlah akomodasi pariwisata tidak menggunakan air karena tidak beroperasi. Jika pun memakai, hanya sedikit. “Pelanggan hemat air, niaga juga turun pemakaiannya, hotel-hotel juga tidak pakai air,” ujarnya.
Meski demikian, Sastra mengaku kondisi penurunan pendapatan tersebut tidak berpengaruh signifikan. Sebab hingga saat ini, biaya operasional lebih kecil dari pendapatan. “Penurunan ini jangan diartikan rugi. Karena rugi itu jika biaya yang dikeluarkan lebih besar dari pendapatan. Dalam anggaran saat ini, biaya yang dikeluarkan masih dibawah atau lebih kecil dari pendapatan,” ujarnya. *nvi
1
Komentar