Gerakan Bali Pledge, Sebuah Ikrar untuk Keajegan Bali
DENPASAR, NusaBali
Situasi Covid-19 yang saat ini melanda seluruh dunia memiliki dampak besar di Bali dengan lumpuhnya sektor pariwisata.
Namun, lumpuhnya pariwisata Bali ini menjadi sebuah kesempatan untuk berkaca lagi mengenai gerakan yang bisa dilakukan masyarakat untuk mempertahankan keajegan budaya dan tradisi Bali sebagai salah satu barometer pariwisata. Setidaknya, inilah yang mendasari sebuah gerakan bertajuk Bali Pledge, atau Ikrar untuk Bali.
Bali Pledge ini merupakan sebuah gerakan yang digagas oleh BGreener Community, sebuah komunitas yang terdiri dari sekelompok pelaku usaha yang memiliki tujuan untuk mencari solusi praktis dan berkesinambungan untuk menangani masalah sehari-hari, seperti sampah, sumber daya, sumber pangan, pelatihan staf, dan layanan pelanggan.
Ikrar ini terinspirasi oleh Tri Hita Karana, filosofi Bali kuno, dimana setiap individu berusaha hidup selaras dengan spiritualitas, lingkungan, dan komunitasnya. “Jadi, Bali Pledge ini merupakan suatu gerakan untuk meningkatkan awareness ke seluruh penduduk Bali, baik itu warga Bali dan pendatang, maupun wisatawan dan para pelaku usaha. Bali sendiri terkenal dengan Tri Hita Karana-nya. Tapi, sayangnya tidak semua orang tahu mengenai itu. Pada dasarnya, kami ingin mendorong semua orang untuk menandatangani Bali Pledge dan mengamalkannya di kehidupan sehari-hari, termasuk di dalam bisnis atau aktivitas mereka,” jelas Trifitri Muhammaditta, salah satu volunteer gerakan Bali Pledge saat dihubungi NusaBali, Rabu (24/6).
Ikrar ini terdiri dari tiga bagian, yaitu melindungi sumber daya alam dan lingkungan Bali, menjaga keselarasan dengan masyarakat lokal, dan menghormati esensi spiritualitas dan budaya Bali. Sejauh ini, tercatat sebanyak lebih dari 450 orang yang menandatangani ikrar ini melalui website https://balipledge.org/ sejak pertama kalinya diluncurkan pada bulan April 2020.
“Tingkat partisipasi cukup oke. Saat ini masih lebih banyak WNA yang tanda tangan dibandingkan dengan warga Bali dan WNI. Jadi, kami ingin menjangkau dan mengajak masyarakat Bali untuk turut serta menandatangani Bali Pledge ini karena bahwasanya pledge ini untuk keberlanjutan Pulau Bali yang sama-sama sudah menjadi rumah untuk kita semua,” lanjut volunteer yang akrab dengan sapaan Ditta ini.
Meski di tengah situasi pandemi yang membuat gerakan Bali Pledge ini masih terbatas pada penandatanganan ikrar pada situs tersebut, namun diharapkan kedepannya gerakan ini mampu membentuk sebuah komunitas yang bergerak untuk kelangsungan atau keajegan Bali. “Ke depannya, kami berharap bisa memberikan resources dan membentuk sebuah komunitas untuk mencari solusi praktis dan bersama-sama memulai hidup berkelanjutan yang terintegrasi ke dalam kehidupan sehari-hari, termasuk ke dalam bisnis atau aktivitas yang dijalankan,” tutup Trifitri Muhammaditta.*cr74
1
Komentar