Jambore Nasional Pokdarwis Nusantara Dibatalkan
GIANYAR, NusaBali
Jambore Nasional Pokdarwis Nusantara yang dijadwalkan digelar di Desa Wisata Taro, Kecamatan Tegalalang, Gianyar bulan September mendatang terpaksa dibatalkan.
Pasalnya anggaran yang bersumber dari hadiah juara IV Desa Wisata Nasional, baru bisa dicairkan tahun depan.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi belum bisa memenuhi kewajiban penyerahan hadiah Rp 400 juta lantaran anggaran kementerian banyak dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19.
"Ini efek domino dari adanya Covid-19, tahun depan baru cair," jelas Wayan Wardika Ketua Pokdarwis Desa Taro, Kamis (25/6). Padahal uang Rp 400 juta ini bakal dipakai untuk penunjang dan penataan fisik dalam persiapan sebagai tuan rumah Jambore Nasional.
Selain mundurnya pencairan hadiah, anggaran dari dana desa untuk membangun fasilitas juga ditunda, karena ada restrukturisasi anggaran untuk penanganan Covid-19. "Dana desa juga dialihkan untuk penanganan covid-19," ungkapnya.
Lantaran kondisi seperti ini, ia pesimis manjadi tuan rumah pertama Jambore Nasional Pokdarwis Nusantara terwujud. "Tidak yakin akan berjalan karena harusnya bulan Mei sudah penyebaran surat, Juni, Juli, Agustus persiapan dan September kita eksekusi," bebernya.
Jambore Nasional Pokdarwis Nusantara sendiri merupakan jambore yang akan mengundang seluruh pokdarwis se-Indonesia. Dalam kegiatan tersebut akan dibuat wadah atau pengikat bagi desa-desa wisata seluruh Indonesia. "Jambore sebagai pengikat pokdarwis desa wisata se Indoesia. Karena selama ini belum ada pengikatnya," ungkap Wradika. *nvi
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi belum bisa memenuhi kewajiban penyerahan hadiah Rp 400 juta lantaran anggaran kementerian banyak dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19.
"Ini efek domino dari adanya Covid-19, tahun depan baru cair," jelas Wayan Wardika Ketua Pokdarwis Desa Taro, Kamis (25/6). Padahal uang Rp 400 juta ini bakal dipakai untuk penunjang dan penataan fisik dalam persiapan sebagai tuan rumah Jambore Nasional.
Selain mundurnya pencairan hadiah, anggaran dari dana desa untuk membangun fasilitas juga ditunda, karena ada restrukturisasi anggaran untuk penanganan Covid-19. "Dana desa juga dialihkan untuk penanganan covid-19," ungkapnya.
Lantaran kondisi seperti ini, ia pesimis manjadi tuan rumah pertama Jambore Nasional Pokdarwis Nusantara terwujud. "Tidak yakin akan berjalan karena harusnya bulan Mei sudah penyebaran surat, Juni, Juli, Agustus persiapan dan September kita eksekusi," bebernya.
Jambore Nasional Pokdarwis Nusantara sendiri merupakan jambore yang akan mengundang seluruh pokdarwis se-Indonesia. Dalam kegiatan tersebut akan dibuat wadah atau pengikat bagi desa-desa wisata seluruh Indonesia. "Jambore sebagai pengikat pokdarwis desa wisata se Indoesia. Karena selama ini belum ada pengikatnya," ungkap Wradika. *nvi
Komentar