Krisna Sudah Buka Lima Outlet, Pengunjung Masih Sepi
MANGUPURA, NusaBali
Sejak ditutupnya seluruh outlet Krisna Oleh-Oleh per 23 Maret 2020 lalu, kini Krisna Group perlahan-lahan mulai membuka beberapa outletnya yang tersebar di wilayah Denpasar dan Badung.
Sejauh ini, terdapat lima outlet yang mulai dibuka, antara lain Krisna Nusa Kambangan, Krisna Nusa Indah, Krisna Bypass Ngurah Rai Kuta, Rama Krisna Tuban, dan Krisna yang berlokasi di kawasan Samasta.
Krisna yang berlokasi di Jalan Nusa Kambangan sendiri telah dibuka sejak 5 Juni 2020. Kemudian, baik Krisna Nusa Indah, Krisna Bypass Ngurah Rai Kuta, dan Krisna Samasta dibuka tanggal yang sama, yakni pada 22 Juni 2020. Terakhir, Rama Krisna Tuban dibuka pada 24 Juni 2020.
Keputusan untuk membuka beberapa outlet Krisna ini dibuat berdasarkan beberapa pertimbangan, salah satunya yaitu kondisi toko yang didiamkan terlalu lama yang juga berpengaruh terhadap kesejahteraan 2.200 karyawan Krisna yang dirumahkan. Sebanyak 2.200 karyawan Krisna Oleh-oleh ini termasuk juga karyawan dari Cok Konveksi dan Pie Susu Ajik yang produksinya sempat terhenti seiring dengan tutupnya outlet Krisna Oleh-oleh.
Maka, dengan dibukanya beberapa outlet Krisna Oleh-Oleh, beberapa bagian dari grup Krisna ini juga mulai bisa berproduksi kembali, seperti produksi pie susu yang telah mulai beroperasi meski saat ini baru kembali membuat satu varian pie susu saja. Selain itu, camilan lain yang berasal dari UMKM lokal juga mulai kembali didistribusikan.
Selain itu, dibukanya beberapa outlet Krisna Oleh-Oleh ini juga sebagai persiapan menuju new normal, sehingga pihak Krisna Grup memutuskan untuk memulai persiapan secara bertahap, dimulai dengan dibukanya kelima outlet ini. “Kami berusaha ketika dari pemerintah sudah ada imbauan bahwasanya kita akan mulai dengan era new normal, kami berusaha mengikuti apa yang menjadi anjuran dari pemerintah. Kita berangsur-angsur melakukan persiapan walaupun tamu bisa dibilang masih jauh dari harapan,” ujar Humas Krisna, Ayu Saraswati, saat ditemui di Krisna Bypass Ngurah Rai Kuta, Jumat (26/6).
Beberapa persiapan yang telah dilakukan, yaitu pengecekan kondisi dan kebersihan gedung outlet Krisna Oleh-Oleh, dan pengisian Krisna Oleh-Oleh dengan produk camilan. “Camilan yang tadinya tiga bulan lalu sudah kita tarik, sudah bersih dan tidak ada di toko kita, kita mulai order sedikit. Karena kita tidak mau camilan yang lama, kita maunya camilan yang baru, yang benar-benar aman,” lanjut Ayu Saraswati.
Juga, beberapa outlet Krisna Oleh-Oleh yang telah dibuka ini dilengkapi dengan wastafel untuk tempat cuci tangan, pengecekan susu, dan para staf yang menggunakan masker, faceshield, dan sarung tangan khusus untuk bagian kasir. Karyawan yang mulai bekerja kembali terfokus pada karyawan yang memang tinggal di kawasan sekitar Denpasar. Ayu Saraswati menyebutkan, baru 10% – 20% dari rata-rata jumlah karyawan di setiap toko yang dipekerjakan.
“Karyawan kami yang bekerja, khususnya adalah mereka yang memang tinggal di Denpasar. Tapi yang memang masih kondisinya di kampung, yang sudah karena tiga bulan jadi mereka sudah tidak kos lagi, tapi mereka memutuskan untuk pulang kampung, kami tidak rekomendasikan untuk bekerja. Tapi kami serahkan kembali, apa mereka mau bekerja kami perbolehkan, tapi dengan syarat mereka mengikuti tes kesehatan, membawa surat keterangan sehat,” papar Ayu Saraswati.
Selain itu, Krisna Oleh-Oleh masih belum banyak kedatangan pembeli. Kondisi ini dipengaruhi oleh akses keluar masuk Bali yang belum kondusif sehingga pangsa pasar Krisna Oleh-Oleh yang menyasar wisatawan domestik masih belum tercapai. “Tamu-tamu marketnya Krisna itu sebenarnya adalah tamu domestik, jadi yang datang dari luar Bali, tapi mengingat kondisi kita masih ada suasana pandemi seperti ini, yang jadi market Krisna sementara ini adalah tamu-tamu lokal,” bebernya.
Sementara itu, Krisna belum akan membuka outlet lainnya, seperti dua outlet Krisna lainnya yang berlokasi di Jalan Sunset Road dan outlet Krisna Blangsinga, Gianyar. Dibukanya outlet Krisna lainnya akan mengikuti imbauan dari pemerintah saat pariwisata Bali akan dibuka kembali. *cr74
Krisna yang berlokasi di Jalan Nusa Kambangan sendiri telah dibuka sejak 5 Juni 2020. Kemudian, baik Krisna Nusa Indah, Krisna Bypass Ngurah Rai Kuta, dan Krisna Samasta dibuka tanggal yang sama, yakni pada 22 Juni 2020. Terakhir, Rama Krisna Tuban dibuka pada 24 Juni 2020.
Keputusan untuk membuka beberapa outlet Krisna ini dibuat berdasarkan beberapa pertimbangan, salah satunya yaitu kondisi toko yang didiamkan terlalu lama yang juga berpengaruh terhadap kesejahteraan 2.200 karyawan Krisna yang dirumahkan. Sebanyak 2.200 karyawan Krisna Oleh-oleh ini termasuk juga karyawan dari Cok Konveksi dan Pie Susu Ajik yang produksinya sempat terhenti seiring dengan tutupnya outlet Krisna Oleh-oleh.
Maka, dengan dibukanya beberapa outlet Krisna Oleh-Oleh, beberapa bagian dari grup Krisna ini juga mulai bisa berproduksi kembali, seperti produksi pie susu yang telah mulai beroperasi meski saat ini baru kembali membuat satu varian pie susu saja. Selain itu, camilan lain yang berasal dari UMKM lokal juga mulai kembali didistribusikan.
Selain itu, dibukanya beberapa outlet Krisna Oleh-Oleh ini juga sebagai persiapan menuju new normal, sehingga pihak Krisna Grup memutuskan untuk memulai persiapan secara bertahap, dimulai dengan dibukanya kelima outlet ini. “Kami berusaha ketika dari pemerintah sudah ada imbauan bahwasanya kita akan mulai dengan era new normal, kami berusaha mengikuti apa yang menjadi anjuran dari pemerintah. Kita berangsur-angsur melakukan persiapan walaupun tamu bisa dibilang masih jauh dari harapan,” ujar Humas Krisna, Ayu Saraswati, saat ditemui di Krisna Bypass Ngurah Rai Kuta, Jumat (26/6).
Beberapa persiapan yang telah dilakukan, yaitu pengecekan kondisi dan kebersihan gedung outlet Krisna Oleh-Oleh, dan pengisian Krisna Oleh-Oleh dengan produk camilan. “Camilan yang tadinya tiga bulan lalu sudah kita tarik, sudah bersih dan tidak ada di toko kita, kita mulai order sedikit. Karena kita tidak mau camilan yang lama, kita maunya camilan yang baru, yang benar-benar aman,” lanjut Ayu Saraswati.
Juga, beberapa outlet Krisna Oleh-Oleh yang telah dibuka ini dilengkapi dengan wastafel untuk tempat cuci tangan, pengecekan susu, dan para staf yang menggunakan masker, faceshield, dan sarung tangan khusus untuk bagian kasir. Karyawan yang mulai bekerja kembali terfokus pada karyawan yang memang tinggal di kawasan sekitar Denpasar. Ayu Saraswati menyebutkan, baru 10% – 20% dari rata-rata jumlah karyawan di setiap toko yang dipekerjakan.
“Karyawan kami yang bekerja, khususnya adalah mereka yang memang tinggal di Denpasar. Tapi yang memang masih kondisinya di kampung, yang sudah karena tiga bulan jadi mereka sudah tidak kos lagi, tapi mereka memutuskan untuk pulang kampung, kami tidak rekomendasikan untuk bekerja. Tapi kami serahkan kembali, apa mereka mau bekerja kami perbolehkan, tapi dengan syarat mereka mengikuti tes kesehatan, membawa surat keterangan sehat,” papar Ayu Saraswati.
Selain itu, Krisna Oleh-Oleh masih belum banyak kedatangan pembeli. Kondisi ini dipengaruhi oleh akses keluar masuk Bali yang belum kondusif sehingga pangsa pasar Krisna Oleh-Oleh yang menyasar wisatawan domestik masih belum tercapai. “Tamu-tamu marketnya Krisna itu sebenarnya adalah tamu domestik, jadi yang datang dari luar Bali, tapi mengingat kondisi kita masih ada suasana pandemi seperti ini, yang jadi market Krisna sementara ini adalah tamu-tamu lokal,” bebernya.
Sementara itu, Krisna belum akan membuka outlet lainnya, seperti dua outlet Krisna lainnya yang berlokasi di Jalan Sunset Road dan outlet Krisna Blangsinga, Gianyar. Dibukanya outlet Krisna lainnya akan mengikuti imbauan dari pemerintah saat pariwisata Bali akan dibuka kembali. *cr74
Komentar