10.000 Warga Belum Miliki e-KTP
Meskipun lama antri untuk mendapat giliran perekaman, warga tak langsung bisa memperoleh e-KTP.
SEMARAPURA, NusaBali
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapail) Klungkung kini bekerja ekstra untuk melayani perekaman e-KTP. Karena hingga pertengahan September 2016, warga di bumi serombotan yang belum terekam sekitar 10.000 jiwa, dari 157.129 jiwa wajib KTP.
Pantauan Selasa (20/9) pagi, ratusan warga mengantri untuk mendapat giliran perekaman e-KTP di Kantor Disdukcapil Klungkung. Warga pun rela mengantri hingga di luar ruangan.
Kepala Disdukcapil Klungkung I Komang Darma Suyasa mengatakan, antusias warga untuk melakukan perekaman e-KTP memang tinggi, sehari rata-rata 200-300 orang. Saking padatnya pelayanan, pihaknya sampai menambah satu alat perekaman. Di Klungkung daratan tersedia dua alat perekaman, dan satu alat di Nusa Penida. Hal ini untuk mencegah antrian panjang. “Kami batasi nomer antrian maksimal 300 orang/hari, jika lebih kami minta untuk datang esok hari,” terang Suyasa, Selasa (20/9).
Untuk mengejar ketertinggalan 10.000 jiwa belum terekam e-KTP, pihaknya akan mendatangi ke rumah warga. Prioritasnya warga yang tidak bisa datang ke Kantor Disdukcapail karena berkebutuhan khusus atau disabilitas, sudah tua renta, dan lainnya. Dalam hal ini petugas akan menggunakan sistem perekaman offline, maka setelah terkumpul baru dikirim ke pusat. Kata dia, sesuai instruksi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) lewat surat edaran nomor 471/1/1768/SJ 2 Mei 2016, perekaman e-KTP tersebut, harus sudah selesai per 30 September 2016. “Memang muncul pernyataan di media, batas perekaman e-KTP akan diperpanjang hingga pertengahan 2017 nanti. Namun surat resminya kami belum terima,” terangnya.
Meskipun lama antri untuk mendapat giliran perekaman, warga tak langsung bisa memperoleh e-KTP. Karena sejak seminggu lalu blanko e-KTP di Disdukcapil Klungkung, habis. Untuk itu warga yang sudah melakukan perekaman data, hanya menerima surat keterangan saja. “Kita sudah ajukan ke pusat, mudah-mudahan blanko tersebut segera turun,” harap Suyasa. Setidaknya, dalam sebulan di Klungkung menghabiskan 3.000 buah blanko e-KTP. * wa
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapail) Klungkung kini bekerja ekstra untuk melayani perekaman e-KTP. Karena hingga pertengahan September 2016, warga di bumi serombotan yang belum terekam sekitar 10.000 jiwa, dari 157.129 jiwa wajib KTP.
Pantauan Selasa (20/9) pagi, ratusan warga mengantri untuk mendapat giliran perekaman e-KTP di Kantor Disdukcapil Klungkung. Warga pun rela mengantri hingga di luar ruangan.
Kepala Disdukcapil Klungkung I Komang Darma Suyasa mengatakan, antusias warga untuk melakukan perekaman e-KTP memang tinggi, sehari rata-rata 200-300 orang. Saking padatnya pelayanan, pihaknya sampai menambah satu alat perekaman. Di Klungkung daratan tersedia dua alat perekaman, dan satu alat di Nusa Penida. Hal ini untuk mencegah antrian panjang. “Kami batasi nomer antrian maksimal 300 orang/hari, jika lebih kami minta untuk datang esok hari,” terang Suyasa, Selasa (20/9).
Untuk mengejar ketertinggalan 10.000 jiwa belum terekam e-KTP, pihaknya akan mendatangi ke rumah warga. Prioritasnya warga yang tidak bisa datang ke Kantor Disdukcapail karena berkebutuhan khusus atau disabilitas, sudah tua renta, dan lainnya. Dalam hal ini petugas akan menggunakan sistem perekaman offline, maka setelah terkumpul baru dikirim ke pusat. Kata dia, sesuai instruksi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) lewat surat edaran nomor 471/1/1768/SJ 2 Mei 2016, perekaman e-KTP tersebut, harus sudah selesai per 30 September 2016. “Memang muncul pernyataan di media, batas perekaman e-KTP akan diperpanjang hingga pertengahan 2017 nanti. Namun surat resminya kami belum terima,” terangnya.
Meskipun lama antri untuk mendapat giliran perekaman, warga tak langsung bisa memperoleh e-KTP. Karena sejak seminggu lalu blanko e-KTP di Disdukcapil Klungkung, habis. Untuk itu warga yang sudah melakukan perekaman data, hanya menerima surat keterangan saja. “Kita sudah ajukan ke pusat, mudah-mudahan blanko tersebut segera turun,” harap Suyasa. Setidaknya, dalam sebulan di Klungkung menghabiskan 3.000 buah blanko e-KTP. * wa
Komentar