Bikin Bangga, Alasan Didik Nini Thowok Ikut Lathi Challenge
Awalnya tak mau ikut-ikutan, tapi Didik Nini Thowok mendadak tergoda ikut memviralkan Lathi Challenge. Ternyata alasannya bikin bangga.
DENPASAR, NusaBali.com
Lathi Challenge yang marak di berbagai platform media sosial sejak akhir Mei 2020, akhirnya direspons oleh Didik Nini Thowok pada Selasa (23/6/2020). Lumayan telat dan sedikit kehilangan momentum karena challenge berubah-ubah riasan make up diiringi lagu Weird Genius feat Sara Fajira sudah marak lebih sebulan lalu.
Setelah mengunggah di kanal Youtube pribadinya, sehari kemudian Didik Nini Thowok juga mengunggah video Lathi Challenge di akun Instagramnya, @didikninithowok. ‘Turun gunung’-nya sang maestro ternyata dipicu kekesalannya atas viral yang bersumber dari negeri tetangga, Malaysia, yang memvonis lagu Lathi sebagai tembang Jawa yang memuja setan. “Ada pemahaman keliru terhadap lagu Lathi,” sorot seniman bernama asli Didik Hadiprayitno ini.
Penari yang juga dikenal sebagai koreografer, pantomin dan komedian ini murka dengan kesalahpahaman yang menyebutkan bahwa lagu-lagu berbahasa Jawa sebagai lagu untuk pemujaan setan ataupun memanggil Kuntilanak dan ruh Kuda Kepang.
Tak mau main-main dengan tantangan mengunggah video Lathi Challenge, Didik Nini Thowok pun menjadikan klip yang diunggahnya tertata apik. Mulai konsep cerita, pemilihan tata rias wajah, kostum dan aksesoris, pengambilan gambar dan proses editing semuanya dipikirkan dengan sangat matang.
Untuk video berdurasi 1 menit 21 detik tersebut melibatkan 11 orang. Hingga Sabtu (27/6/2020), kanal Youtube Lathi-nya sudah ditonton 448 ribu pemirsa dan mendapatkan 74 ribu like plus 7.500an komentar mayoritas positif. Sedangkan di IG-nya sudah mendapatkan 11.985 like.
Saat mengawali video tersebut, pria kelahiran Temanggung, Jawa Tengah, tahun 1954 ini terlihat mulai menunjukkan proses merias wajahnya sambil tersenyum manis. Semakin lama ekspresinya perlahan berubah seperti senyum yang dipaksakan, sedih, dan yang terakhir marah. Pada saat menampilkan ekspresi marah ini Didik mulai menggubah riasannya menjadi sosok yang menyeramkan. Tidak hanya menampilkan satu penampilan seram, namun menampilkan beberapa riasan seram yang dipadukan dengan beberapa kostum tradisional dengan konsep tarian Dwi Muka.
Yang paling mencuri perhatian warganet pada video yang disutradarai oleh Adhy Prihantoro tersebut adalah saat dia menggunakan kostum serba merah lengkap dengan topeng yang berwarna senada. Topeng berwarna merah itu disebutnya sebagai topeng dari Jepang yang bernama Hannya. Topeng tersebut ditampilkan dalam pertunjukan Noh dan menggambarkan sosok wanita yang seram seperti monster karena sedang marah dan cemburu.
“Kemunculan topeng Hannya yang berwarna merah itu, bahwa sebenarnya itu filosofi di Jepang bahwa wanita kalau menikah memakai itu dan menutupi tanduknya menggunakan topi warna putih. Itu simbolnya bahwa wanita kalau marah punya tanduk. Itu sebenarnya simbol kalau wanita marah menakutkan. Ada sisi demon-nya yang muncul,” ungkap Didik Nini Thowok disitat kompas.com.
Topeng ini juga disebutkan oleh Didik pada caption yang ditambahkan sebagai pelengkap video Lathi di akun instagramnya. Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa Topeng Nannya ini dipilih karena memiliki filosofi yang sama dengan isi lagu Lathi yaitu seorang wanita yang terjebak dalam hubungan yang saling merugikan atau toxic relationship.”Pesan moralnya hati-hati dengan wanita yang sedang marah,” begitu pesan Didik Nini Thowok.
Melihat dari banyaknya komentar positif yang ditulis warganet di video tersebut, Didik Nini Thowok dinilai berhasil dalam menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dari video tersebut. Warganet merasa terhibur dan memuji penampilan Didik Nini Thowok dalam video tersebut.
“Seniman sejati, Sehat terus eyang Saampe mrinding liatnyaa.. Sumpah kuwerenn”, tulis akun Nurul Valenthinaaa. Tidak hanya masyarakat biasa, presenter Robi Purba juga ikut mengomentari video tersebut “Beda emang kalau Maestro yang melakukan tantangan ini. Dari detik pertama udah merindiiiing!!!!! LEGEND” tulisnya. *
1
Komentar