Siswa SDN 5 Sibetan, Juara Bercerita Secara Virtual
AMLAPURA, NusaBali
Siswa SD Negeri 5 Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, I Komang Tangkas Hendra Dinata, dinyatakan sebagai pemenang Lomba Bercerita Tingkat SD Kabupaten Karangasem melalui media virtual.
Ajang lomba ini digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Karangasem. Rapat Dewan Juri dipimpin Ketua Panitia Lomba, I Made Regeg, memutuskan pemenang di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Karangasem, di Jalan Ngurah Rai Amlapura, Minggu (28/6). Dewan juri beranggotakan lima orang, yakni I Gede Aries Pidrawan, I Komang Pasek Antara, I Komang Warna, I Wayan Kerti, dan Ni Wayan Adnyani. Dari lima anggota dewan juri yang sebelumnya melakukan penilaian melalui video yang dikirim peserta, maka skor yang dikumpulkan peserta dari SDN 5 Sibetan I Komang Tangkas Hendra Dinata sebagai pengumpul skor terbanyak sebesar 1.391.
Komang Tangkas Hendra Dinata mengungguli pesaingnya yang meraih juara II, I Made Restu Widhi Adnyana dari SD Negeri 1 Karangasem dengan skor 1.332, dan juara III Ni Kadek Regina Gheandra Putri dari SDN 2 Culik, Kecamatan Abang skor 1.324.
Sebagai peraih juara I, Komang Tangkas berhak mewakili Karangasem di Lomba Bercerita Tingkat SD Provinsi Bali pada 30 Juni mendatang. Tercatat sebanyak 8 peserta yang ambil bagian dalam lomba secara virtual ini.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispustaka) Karangasem menggelar lomba bercerita tingkat SD (Sekolah Dasar) berbasis online bertema tentang cerita rakyat. Video dikirim 9-24 Juni ke email [email protected].
Panitia menentukan kriteria video yang dikirim, yakni video landscape, format MP4, minimal resolusi 540p, juga memperhatikan tata pencahayaan dan pengambilan video, suara peserta lomba mesti jelas terdengar, durasi maksimal 20 menit, di dalam video juga wajib menyebutkan nama, asal sekolah, alamat, judul cerita, isi cerita, hobi dan cita-cita.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan telah sepakat dengan Komunitas Literasi Karangasem menetapkan kriteria penilaian, yakni penampilan skor 60-80, teknik bercerita skor 60-100, penguasaan materi skor 60-100, kemampuan atau skill bercerita skor 60-100, dan sebagainya.
Salah satu dewan juri, I Gede Aries Pidrawan, mengatakan masih banyak yang perlu dibenahi, terutama dialek bahasa Indonesia, masih tetap kental dialek bahasa daerah. "Belum bisa membedakan suara tokoh dalam cerita itu, juga menjaga intonasi, kapan emosi, kapan marah, kapan sedih, kapan nada tinggi, belum bisa dibedakan," kata Gede Aries Pidrawan.
Hanya saja kelebihannya, anak-anak telah mampu menguasai materi cerita, dan telah mampu bertutur. "Perlu banyak dilakukan pembinaan lebih lanjut sebelum mengikuti lomba tingkat Provinsi Bali," pintanya. *k16
1
Komentar