Disdikpora Jembrana Tambah Isi Rombel
Pendaftar ke SMP Negeri Membeludak
Dinas Dikpora Jembrana mengeluarkan kebijakan menambah isi rombongan belajar dari 32 menjadi 36 siswa.
NEGARA, NusaBali
Sejumlah SMP negeri di Kabupaten Jembrana yang kelebihan pendaftar jalur zonasi reguler pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021, diberi kebijakan menambah isi rombongan belajar (rombel) dari 32 siswa menjadi 36 siswa. Meski dilakukan penambahan isi rombel, namun pendaftar di beberapa SMP negeri tertentu, dipastikan masih tetap melebihi daya tampung, sehingga akan dialihkan ke SMP terdekat.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikpora) Jembrana I Nyoman Wenten, mengatakan, untuk sementara ini belum diketahui secara pasti berapa SMP negeri yang mengalami kelebihan pendaftar. Namun selain kelebihan pendaftar, ada beberapa SMP negeri terdekat yang juga mengalami kekurangan pendaftar.
“Belum final, karena masih ada proses pendaftaran ulang. Tetapi kami sudah minta agar masing-masing kepala sekolah yang kelebihan siswa, untuk segera melapor,” ujar Wenten, Senin (29/6).
Dari laporan sementara, kelebihan pendaftar salah satunya diketahui terjadi di SMPN 1 Negara. Namun di sisi lain, di SMPN 3 Negara, SMPN 5 Negara, diketahui kekurangan pendaftar, dan dipastikan bisa menampung kelebihan siswa di SMPN 1 Negara. “Untuk kelebihan pastinya, masih kami koordinasi. Memang kami izinkan beberapa SMP negeri yang banyak pendaftarnya, menambah isi rombel. Tetapi untuk yang kekurangan, tetap kami minta untuk menyesuaikan isi 32 siswa per rombel. Sambil melihat perkembangan,” ucap Wenten.
Menurut Wenten, Disdikpora Jembrana yang akan membuatkan rekomendasi sekolah untuk pendaftar yang lebih itu. Nantinya untuk pengalihan ke sekolah terdekat, akan diberikan alternatif apakah ke negeri atau swasta. “Tidak ada proses pendaftaran lagi. Nanti kami yang akan mengalihkan ke sekolah yang masih kekurangan. Masalah ke negeri atau swasta, nanti kami kembalikan ke orangtua. Kami sifatnya memfasilitasi, dan tetap berikan pilihan,” kata Wenten.
Sementara Kepala SMPN 1 Negara I Made Riantori, mengatakan terkait penambahan isi rombel merupakan kebijakan dari dinas. Sebelumnya, SMPN 1 Negara menyediakan 9 rombel dengan jumlah 288 kursi sesuai dengan isi 32 siswa per rombel. Sedangkan saat ini, bertambah menjadi 324 kursi sesuai dengan isi 36 siswa per rombel. “Kalau tambah kelas sudah tidak, karena tahun kemarin saja, kami sudah memanfaatkan lab biologi dan lab fisika sebagai ruang kelas. Hanya bisa menambah isi rombel, sesuai standar pelayanan minimal pendidikan,” tutur Riantori.
Menurut Riantori, saat pendaftaran tahap pertama yang dibuka untuk jalur prestasi, jalur afirmasi, dan perpindahan orangtua, sekolahnya sudah menerima sebanyak 108 siswa baru. Artinya tersisa 216 kursi untuk jalur zonasi. Saat pendaftaran jalur zonasi, ada sebanyak 293 pendaftar, sehingga ada lebih sebanyak 77 orang pendaftar. “Dari koordinasi kami ke SMP negeri lainnya, banyak juga kekurangan siswa. Itu nanti dinas yang akan mendistribusikan,” imbuh Riantori.
Riantori menilai, kelebihan pendaftar di sekolahnya yang hampir terjadi setiap tahun ajaran baru, khususnya dari jalur zonasi, terjadi karena zonasi SMPN 1 Negara yang sangat luas. Harusnya, jika memang ingin diratakan, perlu dipetakan kembali cakupan zonasi di masing-masing SMP. *ode
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikpora) Jembrana I Nyoman Wenten, mengatakan, untuk sementara ini belum diketahui secara pasti berapa SMP negeri yang mengalami kelebihan pendaftar. Namun selain kelebihan pendaftar, ada beberapa SMP negeri terdekat yang juga mengalami kekurangan pendaftar.
“Belum final, karena masih ada proses pendaftaran ulang. Tetapi kami sudah minta agar masing-masing kepala sekolah yang kelebihan siswa, untuk segera melapor,” ujar Wenten, Senin (29/6).
Dari laporan sementara, kelebihan pendaftar salah satunya diketahui terjadi di SMPN 1 Negara. Namun di sisi lain, di SMPN 3 Negara, SMPN 5 Negara, diketahui kekurangan pendaftar, dan dipastikan bisa menampung kelebihan siswa di SMPN 1 Negara. “Untuk kelebihan pastinya, masih kami koordinasi. Memang kami izinkan beberapa SMP negeri yang banyak pendaftarnya, menambah isi rombel. Tetapi untuk yang kekurangan, tetap kami minta untuk menyesuaikan isi 32 siswa per rombel. Sambil melihat perkembangan,” ucap Wenten.
Menurut Wenten, Disdikpora Jembrana yang akan membuatkan rekomendasi sekolah untuk pendaftar yang lebih itu. Nantinya untuk pengalihan ke sekolah terdekat, akan diberikan alternatif apakah ke negeri atau swasta. “Tidak ada proses pendaftaran lagi. Nanti kami yang akan mengalihkan ke sekolah yang masih kekurangan. Masalah ke negeri atau swasta, nanti kami kembalikan ke orangtua. Kami sifatnya memfasilitasi, dan tetap berikan pilihan,” kata Wenten.
Sementara Kepala SMPN 1 Negara I Made Riantori, mengatakan terkait penambahan isi rombel merupakan kebijakan dari dinas. Sebelumnya, SMPN 1 Negara menyediakan 9 rombel dengan jumlah 288 kursi sesuai dengan isi 32 siswa per rombel. Sedangkan saat ini, bertambah menjadi 324 kursi sesuai dengan isi 36 siswa per rombel. “Kalau tambah kelas sudah tidak, karena tahun kemarin saja, kami sudah memanfaatkan lab biologi dan lab fisika sebagai ruang kelas. Hanya bisa menambah isi rombel, sesuai standar pelayanan minimal pendidikan,” tutur Riantori.
Menurut Riantori, saat pendaftaran tahap pertama yang dibuka untuk jalur prestasi, jalur afirmasi, dan perpindahan orangtua, sekolahnya sudah menerima sebanyak 108 siswa baru. Artinya tersisa 216 kursi untuk jalur zonasi. Saat pendaftaran jalur zonasi, ada sebanyak 293 pendaftar, sehingga ada lebih sebanyak 77 orang pendaftar. “Dari koordinasi kami ke SMP negeri lainnya, banyak juga kekurangan siswa. Itu nanti dinas yang akan mendistribusikan,” imbuh Riantori.
Riantori menilai, kelebihan pendaftar di sekolahnya yang hampir terjadi setiap tahun ajaran baru, khususnya dari jalur zonasi, terjadi karena zonasi SMPN 1 Negara yang sangat luas. Harusnya, jika memang ingin diratakan, perlu dipetakan kembali cakupan zonasi di masing-masing SMP. *ode
1
Komentar