Tunjangan Dewan Dipotong 20 Persen
Ketua DPRD Bangli tanpa potongan karena tidak mendapat tunjangan perumahan dan transportasi.
BANGLI, NusaBali
Nafkah anggota DPRD Bangli tidak diterima secara utuh. Tunjangan dewan dipotong 20 persen untuk penanganan Covid-19 di Bangli. Besaran pemotongan tunjangan sekitar Rp 6,6 juta per bulan. Pemotongan sudah dimulai sejak Mei lalu. Anggota mengaku ikhlas karena dananya untuk kepentingan masyarakat.
Anggota DPRD Bangli, I Wayan Joko Arwana, membenarkan tunjangan anggota dewan dipangkas 20 persen. Tunjangan tersebut meliputi tunjangan perumahan dan transportasi. Menurut Ketua DPC Partai Gerindra Bangli ini, potongan tunjangan sudah dilakukan bulan lalu. “Hingga bulan ini, sudah dua kali pemotongan tunjangan,” ungkap Joko Arwana, Senin (29/6).
Dijelaskan, pemotongan tunjungan ini sebagai upaya mempercepat pemulihan dan membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 di Bangli. “Pemotongan nafkah anggota dewan dilakukan per bulan sebesar Rp 6,6 juta,” ungkap Joko Arnawa. Dari 30 anggota DPRD Bangli, pemotongan hanya meliputi 29 orang saja. Khusus untuk ketua DPRD Bangli tidak mendapat tunjangan perumahan ataupun transportasi.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan, I Dewa Agung Suamba Adnyana, mengaku mendukung pemotongan tunjangan dewan. Sebab dananya untuk kepentingan masyarakat. “Saya tidak mempermasalahkan tunjangan dipotong. Kami harap masyarakat bisa terbantu,” ungkapnya. Selain pemotongan, dewan juga melakukan monitoring ke rumah sakit. Terjun ke masyarakat dan bekerjasama dengan gugus tugas. “Langkah ini untuk mempercepat pemulihan dampak Covid-19,” imbuhnya. *esa
Nafkah anggota DPRD Bangli tidak diterima secara utuh. Tunjangan dewan dipotong 20 persen untuk penanganan Covid-19 di Bangli. Besaran pemotongan tunjangan sekitar Rp 6,6 juta per bulan. Pemotongan sudah dimulai sejak Mei lalu. Anggota mengaku ikhlas karena dananya untuk kepentingan masyarakat.
Anggota DPRD Bangli, I Wayan Joko Arwana, membenarkan tunjangan anggota dewan dipangkas 20 persen. Tunjangan tersebut meliputi tunjangan perumahan dan transportasi. Menurut Ketua DPC Partai Gerindra Bangli ini, potongan tunjangan sudah dilakukan bulan lalu. “Hingga bulan ini, sudah dua kali pemotongan tunjangan,” ungkap Joko Arwana, Senin (29/6).
Dijelaskan, pemotongan tunjungan ini sebagai upaya mempercepat pemulihan dan membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 di Bangli. “Pemotongan nafkah anggota dewan dilakukan per bulan sebesar Rp 6,6 juta,” ungkap Joko Arnawa. Dari 30 anggota DPRD Bangli, pemotongan hanya meliputi 29 orang saja. Khusus untuk ketua DPRD Bangli tidak mendapat tunjangan perumahan ataupun transportasi.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan, I Dewa Agung Suamba Adnyana, mengaku mendukung pemotongan tunjangan dewan. Sebab dananya untuk kepentingan masyarakat. “Saya tidak mempermasalahkan tunjangan dipotong. Kami harap masyarakat bisa terbantu,” ungkapnya. Selain pemotongan, dewan juga melakukan monitoring ke rumah sakit. Terjun ke masyarakat dan bekerjasama dengan gugus tugas. “Langkah ini untuk mempercepat pemulihan dampak Covid-19,” imbuhnya. *esa
Komentar