Pangdam IX/Udayana Tanam Padi di Subak Desa Sidan, Gianyar
GIANYAR, NusaBali
Sehari setelah menjabat Pangdam IX /Udayana Mayor Jenderal TNI Kurnia Dewantara melaksanakan kegiatan penanaman padi demplot ketahanan pangan di Subak Gelulung dan Taman Bali, Desa Sidan, Desa Sidan, Kecamatan Gianyar, Gianyar, Selasa (30/6).
Penanaman benih padi varietas Ciherang dan Cigeulis tersebut hasil kerja sama DPD Pejuang Bravo Lima dan Talitha Group. Turut mendampingi Pangdam, Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf, dan beberapa jajaran TNI, Ketua DPD Pejuang Bravo Lima Bali IGB Alit Putra, Bupati Gianyar I Made ‘Agus’ Mahayastra, Wakil Bupati Gianyar AA Gde Mayun, Sekdakab Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya, Ketua PKK Gianyar Ny Surya Adnyani Mahayastra, dan beberapa Kepala OPD terkait.
Dalam kesempatan tersebut, Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Kurnia Dewantara mengaku bangga dapat langsung ke Gianyar di awal masa tugas setelah dilantik beberapa waktu lalu. Menurutnya, menjaga ketahanan pangan merupakan tugas bersama. Apalagi situasi pandemi ini tidak diketahui kapan akan berakhir, sedangkan kehidupan terus akan berjalan. Sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan, secara perlahan-lahan semua aspek ekonomi akan dibuka dan tentu saja tetap dengan protokol kesehatan. “Kegiatan ini sangat strategis untuk mulai membuka tatanan kehidupan normal baru secara perlahan-lahan. Meskipun Kabupaten Gianyar sudah surplus pangan, namun hal ini harus dijaga agar tetap berkelanjutan,” tegas Mayjen Kurnia Dewantara.
Ditambahkannya, penanaman padi ini suatu hal yang baik dan sebagai upaya bersama dalam meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat. Menurutnya, TNI adalah ibu kandung masyarakat, jadi suatu hal yang wajar TNI bekerja sama dengan siapa pun untuk turun membantu masyarakat memotivasi masyarakat bagaimana kesejahteraan bisa meningkat.
Dalam sambutannya, Bupati Gianyar Made Mahayastra mengatakan Gianyar merupakan salah satu kabupaten yang bisa memberikan kontribusi positif pertumbuhan ekonomi di Bali sampai di hati masyarakat. Terkait di bidang pertanian, Bupati Mahayastra berterima kasih pada pihak TNI khususnya Kodim 1616/Gianyar, karena telah bersama-sama membantu menjaga ketahanan pangan di Gianyar. Bupati mengaku Kabupaten Gianyar surplus beras 40.000 ton dan tetap bisa dipertahankan. ‘’Karena dari luas lahan di Gianyar, bisa dua kali panen padi dalam setahun,” kata Bupati Mahayastra.
Bupati menyebut, basis pariwisata di Gianyar adalah pertanian. Kalau tidak ada pertanian, pariwisata Gianyar tidak akan mampu bertahan. Bahkan menegaskan, Kabupaten Gianyar telah memiliki Perda tentang Perlindungan Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan (LP2B). Perda ini sebagai wujud kewajiban pemerintah untuk melindungi pertanian di Gianyar.
“Tidak ada pilihan lain untuk menjaga pertanian itu, disamping regulasi yang kuat. Kita harus memberikan kontribusi dan perlindungan yang nyata bagi petani untuk mereka bisa dapat hidup dari mata pencaharian sebagai petani,” imbuh Bupati Mahayastra.
Perbekel Desa Sidan I Made Sukra Suyasa menjelaskan di Subak Gelulung, Banjar Blahpane, Desa Sidan, luas lahan yang dikerjasamakan dengan Bravo Lima dan Talitha seluas 60 hektare. Namun yang baru digarap demplot dengan Bravo Lima dan Talitha baru 2 hektare. Dimana dari luas tersebut 1 hektare untuk menanam bibit Ciherang dan 1 hektare lagi bibit Cigeulis. ‘’Saya berterima kasih dengan kerjasama ini, karena mayoritas warga kami petani,’’ ujarnya. *nvi
Dalam kesempatan tersebut, Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Kurnia Dewantara mengaku bangga dapat langsung ke Gianyar di awal masa tugas setelah dilantik beberapa waktu lalu. Menurutnya, menjaga ketahanan pangan merupakan tugas bersama. Apalagi situasi pandemi ini tidak diketahui kapan akan berakhir, sedangkan kehidupan terus akan berjalan. Sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan, secara perlahan-lahan semua aspek ekonomi akan dibuka dan tentu saja tetap dengan protokol kesehatan. “Kegiatan ini sangat strategis untuk mulai membuka tatanan kehidupan normal baru secara perlahan-lahan. Meskipun Kabupaten Gianyar sudah surplus pangan, namun hal ini harus dijaga agar tetap berkelanjutan,” tegas Mayjen Kurnia Dewantara.
Ditambahkannya, penanaman padi ini suatu hal yang baik dan sebagai upaya bersama dalam meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat. Menurutnya, TNI adalah ibu kandung masyarakat, jadi suatu hal yang wajar TNI bekerja sama dengan siapa pun untuk turun membantu masyarakat memotivasi masyarakat bagaimana kesejahteraan bisa meningkat.
Dalam sambutannya, Bupati Gianyar Made Mahayastra mengatakan Gianyar merupakan salah satu kabupaten yang bisa memberikan kontribusi positif pertumbuhan ekonomi di Bali sampai di hati masyarakat. Terkait di bidang pertanian, Bupati Mahayastra berterima kasih pada pihak TNI khususnya Kodim 1616/Gianyar, karena telah bersama-sama membantu menjaga ketahanan pangan di Gianyar. Bupati mengaku Kabupaten Gianyar surplus beras 40.000 ton dan tetap bisa dipertahankan. ‘’Karena dari luas lahan di Gianyar, bisa dua kali panen padi dalam setahun,” kata Bupati Mahayastra.
Bupati menyebut, basis pariwisata di Gianyar adalah pertanian. Kalau tidak ada pertanian, pariwisata Gianyar tidak akan mampu bertahan. Bahkan menegaskan, Kabupaten Gianyar telah memiliki Perda tentang Perlindungan Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan (LP2B). Perda ini sebagai wujud kewajiban pemerintah untuk melindungi pertanian di Gianyar.
“Tidak ada pilihan lain untuk menjaga pertanian itu, disamping regulasi yang kuat. Kita harus memberikan kontribusi dan perlindungan yang nyata bagi petani untuk mereka bisa dapat hidup dari mata pencaharian sebagai petani,” imbuh Bupati Mahayastra.
Perbekel Desa Sidan I Made Sukra Suyasa menjelaskan di Subak Gelulung, Banjar Blahpane, Desa Sidan, luas lahan yang dikerjasamakan dengan Bravo Lima dan Talitha seluas 60 hektare. Namun yang baru digarap demplot dengan Bravo Lima dan Talitha baru 2 hektare. Dimana dari luas tersebut 1 hektare untuk menanam bibit Ciherang dan 1 hektare lagi bibit Cigeulis. ‘’Saya berterima kasih dengan kerjasama ini, karena mayoritas warga kami petani,’’ ujarnya. *nvi
1
Komentar