Puluhan Pedagang Enggan Dirapid Test
Takut Distigma Covid-19 Mesti Baru Reaktif
Para pedagang yang tidak ikut rapid test karena banyak sebab, antara lain takut disuntik.
SEMARAPURA, NusaBali
Dinas Kesehatan (Diskes) Klungkung menggelar rapid test terhadap seluruh pedagang dan petugas Pasar Umum Kusamba, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung. Rapid test dipusatkan di halaman Kantor Perbekel Kusamba, Selasa (30/6) pagi. Namun puluhan pedaghang enggan ikut karena takut distigma tertular Covid-19, padahal baru sebatas reaktif rapid test.
Keengganan itu tentu akan merugikan para pedagang karena mereka akan ditolak masuk pasar jika tak mengantongi surat keterangan negatif/non reaktif rapid test.
Dari 418 pedagang yang akan dirapid test, hadir hanya 375 pedagang dan 43 pedagang tidak hadir. Dari test itu, 23 pedagang reaktif hingga mereka langsung menjalani pemeriksaan swab dan isolasi mandiri selama 14 hari.
Pada hari bersamaan, Diskes juga merapid test semua pedagang dan petugas Pasar Mentigi, Kecamatan Nusa Penida. Dari 275 pedagang yang ada, hadir saat rapid test 215 pedagang dan 60 pedagang tidak hadir. Hasilnya, tiga pedagang reaktif hingga mereka menjalani pemeriksaan swab dan isolasi mandiri.
Menurut warga sekitar, para pedagang yang tidak ikut rapid test karena banyak sebab, antara lain takut disuntik. Ada juga yang takut distigma Covid-19 ketika baru dinyatakan reaktif. "Pedagang juga ada yang takut jika dirinya dinyatakan posirif Covid-19, karena melihat di media dijemput petugas mengenakan APD (alat pelindung diri)," ujar seorang petugas pasar di Klungkung.
Sebagaimana berlaku di Klungkung, pedagang yang tidak membawa surat keterangan non reaktif rapid test, tidak akan diizinkan berjualan di pasar.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta ikut memantau rapid test kepada seluruh pedagang dan petugas Pasar Umum Kusamba. Dia mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, supaya dilakukan skrining di pasar tradisional. "Setelah rapid test massal di Pasar Galiran, kami gelar rapid test di Pasar Kusamba dan Pasar Mentigi," ujar Bupati Suwirta.
Disebutkan, dari hasil rapid test ini total reaktif 26 orang, yakni di Pasar Kusamba 23 orang dan Pasar Mentigi 3 orang. Tim dari Diskes juga menggelar rapid test terhadap 106 orang di GOR Swecapura, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung, mereka sempat kontak dengan pasien Covid-19 di Klungkung, namun semuanya non reaktif. "Total yang dirapid test sebanyak 706 orang yang reaktif 26 orang," ujar bupati asal Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini.
Bupati Suwirta menyebut semua yang dilakukan ini adalah untuk mempercepat tracing di pasar pasar. Selanjutnya harus lebih ketat melakukan protokol kesehatan dan menjaga diri sehingga tidak terus melakukan tracing seperti ini. *wan
Dinas Kesehatan (Diskes) Klungkung menggelar rapid test terhadap seluruh pedagang dan petugas Pasar Umum Kusamba, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung. Rapid test dipusatkan di halaman Kantor Perbekel Kusamba, Selasa (30/6) pagi. Namun puluhan pedaghang enggan ikut karena takut distigma tertular Covid-19, padahal baru sebatas reaktif rapid test.
Keengganan itu tentu akan merugikan para pedagang karena mereka akan ditolak masuk pasar jika tak mengantongi surat keterangan negatif/non reaktif rapid test.
Dari 418 pedagang yang akan dirapid test, hadir hanya 375 pedagang dan 43 pedagang tidak hadir. Dari test itu, 23 pedagang reaktif hingga mereka langsung menjalani pemeriksaan swab dan isolasi mandiri selama 14 hari.
Pada hari bersamaan, Diskes juga merapid test semua pedagang dan petugas Pasar Mentigi, Kecamatan Nusa Penida. Dari 275 pedagang yang ada, hadir saat rapid test 215 pedagang dan 60 pedagang tidak hadir. Hasilnya, tiga pedagang reaktif hingga mereka menjalani pemeriksaan swab dan isolasi mandiri.
Menurut warga sekitar, para pedagang yang tidak ikut rapid test karena banyak sebab, antara lain takut disuntik. Ada juga yang takut distigma Covid-19 ketika baru dinyatakan reaktif. "Pedagang juga ada yang takut jika dirinya dinyatakan posirif Covid-19, karena melihat di media dijemput petugas mengenakan APD (alat pelindung diri)," ujar seorang petugas pasar di Klungkung.
Sebagaimana berlaku di Klungkung, pedagang yang tidak membawa surat keterangan non reaktif rapid test, tidak akan diizinkan berjualan di pasar.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta ikut memantau rapid test kepada seluruh pedagang dan petugas Pasar Umum Kusamba. Dia mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, supaya dilakukan skrining di pasar tradisional. "Setelah rapid test massal di Pasar Galiran, kami gelar rapid test di Pasar Kusamba dan Pasar Mentigi," ujar Bupati Suwirta.
Disebutkan, dari hasil rapid test ini total reaktif 26 orang, yakni di Pasar Kusamba 23 orang dan Pasar Mentigi 3 orang. Tim dari Diskes juga menggelar rapid test terhadap 106 orang di GOR Swecapura, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung, mereka sempat kontak dengan pasien Covid-19 di Klungkung, namun semuanya non reaktif. "Total yang dirapid test sebanyak 706 orang yang reaktif 26 orang," ujar bupati asal Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini.
Bupati Suwirta menyebut semua yang dilakukan ini adalah untuk mempercepat tracing di pasar pasar. Selanjutnya harus lebih ketat melakukan protokol kesehatan dan menjaga diri sehingga tidak terus melakukan tracing seperti ini. *wan
Komentar