Panjat Tebing Berlakukan Usia Minimal 15 Tahun
DENPASAR, NusaBali
Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Bali memastikan atletnya yang akan berlaga pada Porprov XV/2022 di Kabupaten Badung, tidak akan terganjal dari sisi faktor usia. Meskipun gelaran Porprov telah resmi diundur ke tahun 2022 dari semula tahun 2021.
Dengan diundurnya gelaran multi event dua tahunan antar Kabupaten/Kota di Bali itu, praktis umur atlet akan bertambah lagi 1 tahun. Hanya saja penambahan umur tersebut, tidak mempengaruhi regulasi di cabor panjat tebing. "Khusus atlet dari cabor panjat tebing, kami pastikan tidak ada hambatan dari sisi umur di Porprov Bali. Karena kami masih menerapkan umur bebas. Dan, hal tersebut sudah berlangsung sejak lama," ucap Waketum Pengprov FPTI Bali, Suhardi Eka Prasetya, Selasa (30/6).
Kata Suhardi Eka Prasetya yang juga pelatih kepala cabor Panjat Tebing Tim PON Bali itu, tanpa batasan umur karena mengacu ke event di atasnya. Dalam hal ini PON juga belum ada batasan umur. Bakan pada kejuaraan dunia juga regulasi umurnya bebas. Atlet usia 30-40 tahun masih ada ambil bagian. Dan, mampu menorehkan gelar juara. Sehingga umur tidak akan menjadi halangan. Sepanjang mereka bisa berkompetisi dan bersaing dengan kompetitif. Berangkat dari event nasional dan kejuaraan dunia itu, sehingga di ajang Porprov tidak ada batasan umur.
Cabor panjat tebing hanya memberikan batas minimal, atlet yang boleh bertanding yakni sejak usia 15 tahun. "Kalau belum genap usia 15 tahun baru kami tidak perbolehkan. Tetapi, jika sudah umurnya di atas usia 15 tahun, kami tidak ada masalah," tegas Suhardi Eka Prasetya.
Meski tidak ada batasan umur, namun pada saat situasi masih normal tetap ada kejuaraan yang sifatnya Kelompok Umur (KU). Kelompok umur itu diberlakukan dalam konteks proses pembinaan secara berjenjang. Dalam upaya melakukan regenerasi atlet. Kelompok umur 15 tahun ke bawah. Mereka bertanding sesuai kelompok umurnya. Sehingga pada saatnya nanti ada regenerasi atau atlet pelapis. "Atlet pelapis ini sangat penting untuk menggantikan atlet seniornya. Hanya saja di Porprov tidak ada istilah kelompok umur. Itu hanya program pembinaan. Kalau di Porprov, tetap acuannya minimal wajib usia 15 tahun jika ingin main di Porprov," terang Suhardi Eka Prasetya.
Dengan demikian Pengkab/Pengkot FPTI se- Bali yang telah mempersiapkan atletnya untuk turun di ajang Porpov tidak ada masalah dari sisi umur. Sebab, mereka sudah sangat paham soal regulasi Porprov. Hanya saja, dengan tanpa event di tahun 2020 ini, diakui atletnya akan jenuh dalam berlatih. Karena tidak ada motivasi untuk mengikuti kejuaraan. Mengingat, kejuaraan ditiadakan hingga akhir tahun 2020. *dek
Kata Suhardi Eka Prasetya yang juga pelatih kepala cabor Panjat Tebing Tim PON Bali itu, tanpa batasan umur karena mengacu ke event di atasnya. Dalam hal ini PON juga belum ada batasan umur. Bakan pada kejuaraan dunia juga regulasi umurnya bebas. Atlet usia 30-40 tahun masih ada ambil bagian. Dan, mampu menorehkan gelar juara. Sehingga umur tidak akan menjadi halangan. Sepanjang mereka bisa berkompetisi dan bersaing dengan kompetitif. Berangkat dari event nasional dan kejuaraan dunia itu, sehingga di ajang Porprov tidak ada batasan umur.
Cabor panjat tebing hanya memberikan batas minimal, atlet yang boleh bertanding yakni sejak usia 15 tahun. "Kalau belum genap usia 15 tahun baru kami tidak perbolehkan. Tetapi, jika sudah umurnya di atas usia 15 tahun, kami tidak ada masalah," tegas Suhardi Eka Prasetya.
Meski tidak ada batasan umur, namun pada saat situasi masih normal tetap ada kejuaraan yang sifatnya Kelompok Umur (KU). Kelompok umur itu diberlakukan dalam konteks proses pembinaan secara berjenjang. Dalam upaya melakukan regenerasi atlet. Kelompok umur 15 tahun ke bawah. Mereka bertanding sesuai kelompok umurnya. Sehingga pada saatnya nanti ada regenerasi atau atlet pelapis. "Atlet pelapis ini sangat penting untuk menggantikan atlet seniornya. Hanya saja di Porprov tidak ada istilah kelompok umur. Itu hanya program pembinaan. Kalau di Porprov, tetap acuannya minimal wajib usia 15 tahun jika ingin main di Porprov," terang Suhardi Eka Prasetya.
Dengan demikian Pengkab/Pengkot FPTI se- Bali yang telah mempersiapkan atletnya untuk turun di ajang Porpov tidak ada masalah dari sisi umur. Sebab, mereka sudah sangat paham soal regulasi Porprov. Hanya saja, dengan tanpa event di tahun 2020 ini, diakui atletnya akan jenuh dalam berlatih. Karena tidak ada motivasi untuk mengikuti kejuaraan. Mengingat, kejuaraan ditiadakan hingga akhir tahun 2020. *dek
Komentar