Kapolri Minta Maaf atas Kinerja Polri
Jokowi minta kedepankan tindakan persuasif dan humanis
JAKARTA, NusaBali
Kapolri Jenderal Idham Azis meminta maaf kepada masyarakat apabila selama bertugas, jajarannya belum dapat memenuhi ekspektasi yang ada.
Dia mengungkapkan hal itu saat memberi sambutan dalam perayaan HUT Bhayangkara ke-74 yang digelar secara virtual dengan jajaran Polda dan Polres dari gedung Bareskrim Polri dan disiarkan langsung di akun Youtube Divisi Humas Polri, seperti dilansir cnnindonesia Rabu (1/7).
"Saya dalam kesempatan ini juga mohon maaf kepada masyarakat seluruh Indonesia apabila masih ada kinerja atau hal-hal yang belum bisa membuat ekspektasi masyarakat senang sama Polri," kata Idham dalam sambutannya.
Meski demikian, Jenderal polisi berbintang empat itu merasa bahwa dirinya selalu memikirkan untuk bertindak dan berbuat yang terbaik untuk institusi kepolisian.
Dia pun menyinggung penilaian masyarakat terhadap Polri dapat dikatakan baik dengan mencapai 82 persen. Oleh sebab itu, menurut dia hal tersebut perlu dipertahankan.
"Karena itulah modal dasar kami sehingga kami dicintai oleh masyarakat," tambah Idham. Dalam pidatonya itu pun, Idham juga mengatakan selama ini polisi yang bertindak baik belum tentu dimaknai baik oleh masyarakat. Oleh sebab itu, dia mengingatkan jajarannya agar tidak sekedar baik, melainkan menjadi yang terbaik.
Selepas perayaan HUT Bhayangkara, Idham kembali menyinggung permohonan maaf itu kepada awak media. Harapan dia, meski ke depannya banyak tugas-tugas menumpuk untuk kepolisian, namun nantinya tetap dapat dicintai oleh masyarakat.
"Kami akan benahi (kekurangan institusi), sehingga ke depannya Polri semakin dicintai masyarakat," pungkas dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta dengan tegas agar Polri mengutamakan keselamatan rakyat dalam melakukan penindakan hukum. Menurutnya, tindakan persuasif dan humanis harus diutamakan.
Jokowi menyampaikan itu saat menjadi Inspektur Upacara di hari peringatan HUT Bhayangkara di Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/7).
"Perlu saya tegaskan keselamatan rakyat adalah yang utama, keselamatan rakyat hal tertinggi, lakukan secara persuasif dan humanis," kata Jokowi.
Sementara itu, sebagai mitra kerja di parlemen, Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry meminta Polri terus mengembangkan diri meski setelah berusia 74 tahun pada 1 Juli 2020. Menurut Herman Herry, pengembangan diri perlu dilakukan lantaran mereka adalah tulang punggung dalam menjaga stabilitas keamanan nasional.
"Pengembangan diri mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Sebab, saat ini semakin canggih pola serta modus yang dipakai pelaku kejahatan dalam melancarkan aksinya. Untuk itu, Polri harus terus mengembangkan diri," ujar Herman Herry di Gedung Parlemen, Rabu (1/6).
Herman Herry juga meminta Polri bersinergi dengan masyarakat. Lantaran masyarakat mengalami perubahahan yang cepat pula. Apalagi dengan adanya teknologi canggih menjadi tantangan khusus yang mesti di respon baik oleh Polri.
"Polisi yang peka terhadap perubahan serta mampu menjaga suasana kondusif di masyarakat adalah bukti hadirnya negara dalam melindungi serta mengayomi warganya," tegas politisi dari PDIP ini.
Herman Herry menuturkan, ada dua isu penting yang perlu diperhatikan Polri.Yaitu perlindungan yang tinggi terhadap HAM serta pengentasan terhadap Tata Laksana Kelembagaan dan Manajemen SDM Polri yang efektif dan efisien.
"Ini merujuk kepada Grand Strategy Polri tahun 2005-2025. Saat ini Polri sedang memasuki tahap Strive for Excellence," imbuh Herman Herry. *k22
Komentar