RS Swasta di Gianyar Wajib Siapkan Kamar Isolasi
Ruang Flamboyan RSUP Sanglah Jadi Ruang Isolasi Pasien Covid-19
Jika Ruang Flamboyan sudah bisa digunakan untuk tangani pasien Covid-19, maka kapasitas Ruang Isolasi di RSUP Sanglah nantinya akan bertambah menjadi 103 tempat tidur dari semula 71 bed saat ini
DENPASAR, NusaBali
Kasus Covid-19 di Bali belum menunjukkan tanda-tanda akan reda. Untuk mengantisipasi semakin bertambahnya kasus, RSUP Sanglah pun siapkan Ruang Flamboyan sebagai Ruangan Isolasi Pasien Covid-19. Sementara, semua rumah sakit swasta di Gianyar diwajibkan memiliki Kamar Isolasi.
Hingga Rabu (1/7), RSUP Sanglah masih merawat 68 pasien Covid-19. Rinciannya, 18 orang dirawat di Ruang Nusa Indah, 16 orang di Ruang Mawar, 25 orang di Ruang Lely, dan 9 orang lagi di Ruang Kamboja. “Karena belakangan ini tempat tidur (Ruang Isolasi) hampir selalu penuh, kami merencanakan akan menambah Ruang Isolasi Covid-19, yang tentu spesifikasinya dengan tekanan negatif,” ujar Direktur Utama RSUP Sanglah, dr I Wayan Sudana MKes, dalam tayangan video yang diambil oleh Tim Humas RSUP Sanglah, Rabu (1/7).
Ruang Flamboyan RSUP Sanglah yang akan dijadikan Ruyang Isolasi, merupakan ruang rawat inap dengan kapasitas 32 tempat tidur. Saat ini sedang diproses agar bisa menjadi ruangan dengan tekanan negatif. “Ruang rawat inap sebelumnya, yakni Ruang Flamboyan saat ini sedang dalam pengerjaan, akan diubah menjadi Ruangan Isolasi Negatif. Kalau ini sudah jadi, maka akan ada tambahan sekitar 32 tempat tidur. Ini untuk langkah antisipasi,” jelas dr Wayan Sudana.
Saat awal pandemi Covid-19, RSUP Sanglah menyediakan 4 Ruang Isolasi bertekanan negatif di ruang Nusa Indah. Kemudian, seiring meningkatnya kasus Covid-19 di Bali, seluruh Ruangan Nusa Indah yang berkapasitas 18 tempat tidur digunakan sebagai Ruang Isolasi Pasien Covid-19.
Ternyata, kasus Covid-19 terus menunjukkan peningkatan. RSUP Sanglah pun menambah kapasitas Ruang Isolasi dengan menggunakan beberapa ruang rawat inap, seperti Ruang Lely (25 tempat tidur), Ruang Kamboja (12 tempat tidur), dan Ruang Mawar (16 tempat tidur). Walhasil, RSUP Sanglah total sudah menyiapkan 71 tempat tidur untuk penanganan pasien Covid-19. Jika nantinya Ruang Flamboyan sudah bisa digunakan, maka kapasitas Ruang Isolasi di RSUP Sanglah akan menjadi 103 tempat tidur.
Selain menambah Ruang Isolasi, kata dr Wayan Sudana, RSUP Sanglah juga berencana menambah ruangan operasi yang bisa bertekanan negatif sekaligus bertekanan positif. “Sehingga untuk pasien-pasien biasa bisa dipakai, untuk pasien seperti Covid-19 juga bisa,” tandas dokter asal Banjar Paang Kaja, Kelurahan Penatih, Denpasar Timur ini.
Sementara itu, semua rumah sakit swasta di Kabupaten Gianyar diminta turut serta menanggulangi penyebaran Covid-19. Mereka wajib siapkan masing-masing minimal 2 Kamar Isolasi untuk pasien Covid-19. Selain karena Ruang Isolasi RSUD Sanjiwani dengan kapasitas 15 bed telah terisi penuh, hal ini diberlakukan mengingat perkembangan kasus positif Corona di Gianyar yang terus bertambah.
Berdasarkan data website covid19gianyarkab.go.id, hingga Rabu kemarin tercatat 110 kasus positif Coroina di Gianyar. Dari jumlah itu, 2 orang di antaranya meninggal dunia, 61 orang sudah sembuh, sisanya sebanyak 47 orang masih dalam perawatan. Pasien yang dirawat di rumah sakit hanya yang bergejala, kelompok usia anak-anak dan lansia. Sedangkan Orang Tanpa Gejala (OTG) menjalani isolasi di BPK Pering atau Bapelkes Provinsi Bali.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Gianyar, I Made Gede Wisnu Wijaya, mengatakan masing-masing RS swasta di di Gumi Seni sudah diminta menyiapkan 2 ruang perawatan pasien Covid-19. Memang sudah ada sejumlah rumah sakit swasta yang belum menyiapkan FRuang Isolasi, karena terkendala kelengkapan alat khususnya alat pelindung diri (APD).
“Kemarin ada beberapa rumah sakit swasta yang memang belum punya ruang maupun APD, tetapi sekarang kita sudah siapkan. Jadi, RS swasta di Gianyar wajib siapkan dua kamar perawatan pasien Covid-19,” ujar Wisnu Wijaya yang juga Sekda Kabupaten Gianyar, Rabu kemarin. Disebutkan, masing masing kamar maksimal diisi 2 tempat tidur, sehingga setiap RS swasta bisa menampung 4 pasien Corona.
Wisnu Wijaya mengakui pemerintah cukup kewalahan dengan meningkatnya pasien Covid-19 di RSUD Sanjiwani. Meski demikian, pemerintah juga menambah Ruang Isolasi di RSUD Sanjiwani. “Kita juga upayakan menunggu kajian RSUD Sanjiwani terkait penambahan ruangan. Kemarin kita sempat diskusi dengan pihak RSUD Sanjiwani, pada prinsipnya mereka siap menambah Ruangan Isolasi dengan memakai Ruangan Ayodya,” katanya.
Namun, Wisnu Wijaya memberi catatan bahwa pengerjaan penambahan ruangan maksimal 10 hari. Hal ini dikarenakan perkiraan titik puncak kasus covid 19 akan terjadi pada Juli 2020 ini. “Kalau menunggu pengerjaan sampai 1 bulan menyiapkan tempat, kan mubazir. Padahal, kita butuh bulan ini,” tegas Wisnu Wijaya. *ind,nvi
Kasus Covid-19 di Bali belum menunjukkan tanda-tanda akan reda. Untuk mengantisipasi semakin bertambahnya kasus, RSUP Sanglah pun siapkan Ruang Flamboyan sebagai Ruangan Isolasi Pasien Covid-19. Sementara, semua rumah sakit swasta di Gianyar diwajibkan memiliki Kamar Isolasi.
Hingga Rabu (1/7), RSUP Sanglah masih merawat 68 pasien Covid-19. Rinciannya, 18 orang dirawat di Ruang Nusa Indah, 16 orang di Ruang Mawar, 25 orang di Ruang Lely, dan 9 orang lagi di Ruang Kamboja. “Karena belakangan ini tempat tidur (Ruang Isolasi) hampir selalu penuh, kami merencanakan akan menambah Ruang Isolasi Covid-19, yang tentu spesifikasinya dengan tekanan negatif,” ujar Direktur Utama RSUP Sanglah, dr I Wayan Sudana MKes, dalam tayangan video yang diambil oleh Tim Humas RSUP Sanglah, Rabu (1/7).
Ruang Flamboyan RSUP Sanglah yang akan dijadikan Ruyang Isolasi, merupakan ruang rawat inap dengan kapasitas 32 tempat tidur. Saat ini sedang diproses agar bisa menjadi ruangan dengan tekanan negatif. “Ruang rawat inap sebelumnya, yakni Ruang Flamboyan saat ini sedang dalam pengerjaan, akan diubah menjadi Ruangan Isolasi Negatif. Kalau ini sudah jadi, maka akan ada tambahan sekitar 32 tempat tidur. Ini untuk langkah antisipasi,” jelas dr Wayan Sudana.
Saat awal pandemi Covid-19, RSUP Sanglah menyediakan 4 Ruang Isolasi bertekanan negatif di ruang Nusa Indah. Kemudian, seiring meningkatnya kasus Covid-19 di Bali, seluruh Ruangan Nusa Indah yang berkapasitas 18 tempat tidur digunakan sebagai Ruang Isolasi Pasien Covid-19.
Ternyata, kasus Covid-19 terus menunjukkan peningkatan. RSUP Sanglah pun menambah kapasitas Ruang Isolasi dengan menggunakan beberapa ruang rawat inap, seperti Ruang Lely (25 tempat tidur), Ruang Kamboja (12 tempat tidur), dan Ruang Mawar (16 tempat tidur). Walhasil, RSUP Sanglah total sudah menyiapkan 71 tempat tidur untuk penanganan pasien Covid-19. Jika nantinya Ruang Flamboyan sudah bisa digunakan, maka kapasitas Ruang Isolasi di RSUP Sanglah akan menjadi 103 tempat tidur.
Selain menambah Ruang Isolasi, kata dr Wayan Sudana, RSUP Sanglah juga berencana menambah ruangan operasi yang bisa bertekanan negatif sekaligus bertekanan positif. “Sehingga untuk pasien-pasien biasa bisa dipakai, untuk pasien seperti Covid-19 juga bisa,” tandas dokter asal Banjar Paang Kaja, Kelurahan Penatih, Denpasar Timur ini.
Sementara itu, semua rumah sakit swasta di Kabupaten Gianyar diminta turut serta menanggulangi penyebaran Covid-19. Mereka wajib siapkan masing-masing minimal 2 Kamar Isolasi untuk pasien Covid-19. Selain karena Ruang Isolasi RSUD Sanjiwani dengan kapasitas 15 bed telah terisi penuh, hal ini diberlakukan mengingat perkembangan kasus positif Corona di Gianyar yang terus bertambah.
Berdasarkan data website covid19gianyarkab.go.id, hingga Rabu kemarin tercatat 110 kasus positif Coroina di Gianyar. Dari jumlah itu, 2 orang di antaranya meninggal dunia, 61 orang sudah sembuh, sisanya sebanyak 47 orang masih dalam perawatan. Pasien yang dirawat di rumah sakit hanya yang bergejala, kelompok usia anak-anak dan lansia. Sedangkan Orang Tanpa Gejala (OTG) menjalani isolasi di BPK Pering atau Bapelkes Provinsi Bali.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Gianyar, I Made Gede Wisnu Wijaya, mengatakan masing-masing RS swasta di di Gumi Seni sudah diminta menyiapkan 2 ruang perawatan pasien Covid-19. Memang sudah ada sejumlah rumah sakit swasta yang belum menyiapkan FRuang Isolasi, karena terkendala kelengkapan alat khususnya alat pelindung diri (APD).
“Kemarin ada beberapa rumah sakit swasta yang memang belum punya ruang maupun APD, tetapi sekarang kita sudah siapkan. Jadi, RS swasta di Gianyar wajib siapkan dua kamar perawatan pasien Covid-19,” ujar Wisnu Wijaya yang juga Sekda Kabupaten Gianyar, Rabu kemarin. Disebutkan, masing masing kamar maksimal diisi 2 tempat tidur, sehingga setiap RS swasta bisa menampung 4 pasien Corona.
Wisnu Wijaya mengakui pemerintah cukup kewalahan dengan meningkatnya pasien Covid-19 di RSUD Sanjiwani. Meski demikian, pemerintah juga menambah Ruang Isolasi di RSUD Sanjiwani. “Kita juga upayakan menunggu kajian RSUD Sanjiwani terkait penambahan ruangan. Kemarin kita sempat diskusi dengan pihak RSUD Sanjiwani, pada prinsipnya mereka siap menambah Ruangan Isolasi dengan memakai Ruangan Ayodya,” katanya.
Namun, Wisnu Wijaya memberi catatan bahwa pengerjaan penambahan ruangan maksimal 10 hari. Hal ini dikarenakan perkiraan titik puncak kasus covid 19 akan terjadi pada Juli 2020 ini. “Kalau menunggu pengerjaan sampai 1 bulan menyiapkan tempat, kan mubazir. Padahal, kita butuh bulan ini,” tegas Wisnu Wijaya. *ind,nvi
1
Komentar