Siswa SMPN 4 Singaraja Borong Medali Lomba Matematika Online Pandemi
Masa pandemi Covid-19 bukan berarti menghalangi berkompetisi. Hasilnya, setelah bersaing dengan ratusan peserta dari seluruh Indonesia, empat siswa SMPN 4 Singaraja mampu meraih medali.
SINGARAJA, NusaBali
Empat siswa SMPN 4 Singaraja berhasil berjaya dalam Lomba Matematika Online Pandemi (LMOP) tingkat nasional awal Juni lalu. Keempatnya berhasil meraih medali perak dalam ajang yang dimotori oleh Algebradailyforfun di tengah pandemi Covid-19 ini. Mereka adalah Putu Agus Sumerta Yasa siswa kelas IX, Putu Ari Semadi yang baru saja lulus dan kakak beradik Kadek Adjie Sastra siswa kelas IX, I Komang Gauthama Danoeananda Radiasa, siswa kelas VII.
Ditemui di sekolahnya Kamis (2/7), mereka tanpa Putu Ari Semadi yang saat ini sudah diterima di SMAN Bali Mandara, memutuskan untuk mengikuti lomba matematika online itu untuk mengasah kemampuan dan latihannya selama ini. Ketiganya sebelumnya masuk dalam Kelompok Siswa Penggemar (KSP) Matematika yang memang disiapkan untuk kelas prestasi.
Informasi lomba online itu pun dibagikan oleh salah satu teman di grup WhatsApp yang kemudian mematangkan bulat keempatnya untuk mengikuti lomba itu dengan persetujuan dan guru pembimbingnya. “Jadi sebelumnya memang sudah dafatr. Begitu hari H lomba pada 9 Juni lalu kami lomba dengan login ke link yang sudah disiapkan panitia, dijawab secari online ada 40 soal, yang waktu pengerjaannya diberikan kesempatan dari pukul 09.00-23.00 Wita,” kata Agus Sumerta Yasa, siswa yang kini duduk di bangku kelas IX ini.
Siswa binaan guru pembina Made Wiweka dan Ngurah Astrawan pun menjawab soal dan login dari rumah masing-masing. Meski diberikan waktu yang cukup banyak untuk menyelesaikan 30 soal matematika pilihan ganda dan 10 soal esay tetap harus diselesaikan dengan waktu tercepat. Waktu pengerjaan juga menjadi pertimbangan panitia yang sudah disetting dalam sistem login.
Lomba online menurut Adjie yang juga siswa kelas IX saat ini baru pertama kali diikuti. Sebelumnya mereka hanya mengikuti lomba secara langsung. “Baru pertama sih ikut yang online, lebih simpel dan waktunya lebih panjang. Pesertanya sekitar 500 orang dari seluruh Indonesia,” imbuh Adjie siswa yang beralamat di Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng.
Ketiganya pun mengaku bersyukur atas raihan prestasi yang mereka dapatkan, meskipun dalam ajang lembaga swasta. Mereka langsung bersaing dengan ratusan peserta di seluruh Indonesia dengan sistem perankingan skor tetinggi. Panitia penyelenggara disebut tiga bocah berprestasi ini meyiapkan 4 medali emas, 10 medali perak dan 16 medali perunggu.
Sementara itu Kepala SMPN 4 Singaraja, Putu Budhiastana ditemui di sekolah hijau itu mengatakan sejauh ini sekolah yang berlokasi di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada Buleleng ini tetap memberikan peluang anak didiknya untuk berkompetisi dan bersaing dengan siswa sekolah lain. Sekolah peraih juara Adiwiyata Mandiri Nasional pun tak pernah menolak undangan lomba baik yang diselenggarakan pemerintah maupun lembaga swasta.
“Kami tetap memberi kesempatan anak didik kam,i melatih mereka bisa bersaing dan mencetak prestasi dengan mengikuti berbagai undangan lomba baik lembaga swasta dan pemerintah. Kami tidak batasi karena kalau berpaku pada event pemerintah itu kan hanya sekali setahun, semakin sering ikut lomba semakin banyak juga pengalaman dan latihan mereka,” tegas Budhiastana.
Secara umum SMPN 4 Singaraja yang berada di pinggiran kota ini berfokus pada menggali potensi dan mencetak anak diidknya berprestasi. Seluruh guru mata pelajaran pun diwajibkan membina siswa. “Banyak siswa kami yang dari desa yang saat SD tidak ada prestasi setelah digenjot dan dibina di sini bisa bersaing ke tingkat provinsi bahkan nasional, ini yang menjadi fokus kami di sini menjembatasi siswa berprestasi untuk bekal masa depan mereka,” tegas Budhiastana.*k23
Ditemui di sekolahnya Kamis (2/7), mereka tanpa Putu Ari Semadi yang saat ini sudah diterima di SMAN Bali Mandara, memutuskan untuk mengikuti lomba matematika online itu untuk mengasah kemampuan dan latihannya selama ini. Ketiganya sebelumnya masuk dalam Kelompok Siswa Penggemar (KSP) Matematika yang memang disiapkan untuk kelas prestasi.
Informasi lomba online itu pun dibagikan oleh salah satu teman di grup WhatsApp yang kemudian mematangkan bulat keempatnya untuk mengikuti lomba itu dengan persetujuan dan guru pembimbingnya. “Jadi sebelumnya memang sudah dafatr. Begitu hari H lomba pada 9 Juni lalu kami lomba dengan login ke link yang sudah disiapkan panitia, dijawab secari online ada 40 soal, yang waktu pengerjaannya diberikan kesempatan dari pukul 09.00-23.00 Wita,” kata Agus Sumerta Yasa, siswa yang kini duduk di bangku kelas IX ini.
Siswa binaan guru pembina Made Wiweka dan Ngurah Astrawan pun menjawab soal dan login dari rumah masing-masing. Meski diberikan waktu yang cukup banyak untuk menyelesaikan 30 soal matematika pilihan ganda dan 10 soal esay tetap harus diselesaikan dengan waktu tercepat. Waktu pengerjaan juga menjadi pertimbangan panitia yang sudah disetting dalam sistem login.
Lomba online menurut Adjie yang juga siswa kelas IX saat ini baru pertama kali diikuti. Sebelumnya mereka hanya mengikuti lomba secara langsung. “Baru pertama sih ikut yang online, lebih simpel dan waktunya lebih panjang. Pesertanya sekitar 500 orang dari seluruh Indonesia,” imbuh Adjie siswa yang beralamat di Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng.
Ketiganya pun mengaku bersyukur atas raihan prestasi yang mereka dapatkan, meskipun dalam ajang lembaga swasta. Mereka langsung bersaing dengan ratusan peserta di seluruh Indonesia dengan sistem perankingan skor tetinggi. Panitia penyelenggara disebut tiga bocah berprestasi ini meyiapkan 4 medali emas, 10 medali perak dan 16 medali perunggu.
Sementara itu Kepala SMPN 4 Singaraja, Putu Budhiastana ditemui di sekolah hijau itu mengatakan sejauh ini sekolah yang berlokasi di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada Buleleng ini tetap memberikan peluang anak didiknya untuk berkompetisi dan bersaing dengan siswa sekolah lain. Sekolah peraih juara Adiwiyata Mandiri Nasional pun tak pernah menolak undangan lomba baik yang diselenggarakan pemerintah maupun lembaga swasta.
“Kami tetap memberi kesempatan anak didik kam,i melatih mereka bisa bersaing dan mencetak prestasi dengan mengikuti berbagai undangan lomba baik lembaga swasta dan pemerintah. Kami tidak batasi karena kalau berpaku pada event pemerintah itu kan hanya sekali setahun, semakin sering ikut lomba semakin banyak juga pengalaman dan latihan mereka,” tegas Budhiastana.
Secara umum SMPN 4 Singaraja yang berada di pinggiran kota ini berfokus pada menggali potensi dan mencetak anak diidknya berprestasi. Seluruh guru mata pelajaran pun diwajibkan membina siswa. “Banyak siswa kami yang dari desa yang saat SD tidak ada prestasi setelah digenjot dan dibina di sini bisa bersaing ke tingkat provinsi bahkan nasional, ini yang menjadi fokus kami di sini menjembatasi siswa berprestasi untuk bekal masa depan mereka,” tegas Budhiastana.*k23
Komentar