Banyupinaruh, Akses ke Pantai Yeh Gangga Ditutup
TABANAN, NusaBali
Mengantisipasi kerumunan malukat saat Banyupinaruh pada Radite Paing Sinta, Minggu (5/7), atau sehari setelah Saraswati pada Saniscara Umanis Watugunung, Sabtu (4/7), di Pantai Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, pihak Desa Adat Yeh Gangga menutup akses ke pantai.
Ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19). Sebab jika pantai dibuka, maka akan ada ribuan pengunjung.
Bendesa Adat Yeh Gangga I Ketut Dolia, menegaskan sesuai dengan koordinasi gugus tugas Desa Adat Yeh Gangga, pada saat Banyupinaruh Pantai Yeh Gangga ditutup. Ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Tabanan. “Sesuai dengan koordinasi dengan gugus tugas, diputuskan saat Banyupinaruh, Pantai Yeh Gangga ditutup,” ungkap Ketut Dolia, Kamis (2/7).
Ketut Dolia menjelaskan, keputusan tersebut dilakukan dengan pertimbangan, jika dibuka seperti biasa maka diperkirakan ribuan orang menuju Pantai Yeh Gangga. Secara otomatis hal tersebut akan menimbulkan kerumunan. “Kami khawatir kalau ribuan orang sudah masuk ke pantai, maka sulit untuk melakukan pengawasan, apalagi sekarang kasus (Covid-19) di Tabanan meningkat,” tegasnya.
Dengan ditutupnya akses pantai saat Banyupinaruh akan dilakukan penjagaan ketat selama 24 jam di pos pintu masuk. Dalam sehari petugas akan dibagi 3 shift. “Pagi hari dijaga oleh adat, kalau malam dijaga oleh gugus tugas dan linmas,” imbuh Ketut Dolia.
Menurutnya pengawasan ketat akan dimulai pada Sabtu (4/7) besok saat Saraswati. Karena diprediksi hari itu masyarakat mulai melakukan aktivitas ke pantai. “Khusus masyarakat yang menggelar upacara penting baru diberikan akses, kalau Banyupinaruh belum diberikan. Oleh sebab itu kami harap masyarakat memaklumi,” ujar Ketut Dolia.
Seperti diketahui Pantai Yeh Gangga menjadi salah satu tempat yang diserbu krama saat Banyupinaruh. Selain karena tempatnya dekat kota, berbagai fasilitas hiburan juga ada.
Fasilitas terbaru sebelum pandemi Covid-19 dibuat hiburan majukungan. Pun sekarang sudah ada dua restoran yang berdiri menyajikan olahan laut, yang menjadi primadona adalah kuliner lobster. Karena kawasan perairan Yeh Gangga salah satu penghasil lobster pasir. *des
Bendesa Adat Yeh Gangga I Ketut Dolia, menegaskan sesuai dengan koordinasi gugus tugas Desa Adat Yeh Gangga, pada saat Banyupinaruh Pantai Yeh Gangga ditutup. Ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Tabanan. “Sesuai dengan koordinasi dengan gugus tugas, diputuskan saat Banyupinaruh, Pantai Yeh Gangga ditutup,” ungkap Ketut Dolia, Kamis (2/7).
Ketut Dolia menjelaskan, keputusan tersebut dilakukan dengan pertimbangan, jika dibuka seperti biasa maka diperkirakan ribuan orang menuju Pantai Yeh Gangga. Secara otomatis hal tersebut akan menimbulkan kerumunan. “Kami khawatir kalau ribuan orang sudah masuk ke pantai, maka sulit untuk melakukan pengawasan, apalagi sekarang kasus (Covid-19) di Tabanan meningkat,” tegasnya.
Dengan ditutupnya akses pantai saat Banyupinaruh akan dilakukan penjagaan ketat selama 24 jam di pos pintu masuk. Dalam sehari petugas akan dibagi 3 shift. “Pagi hari dijaga oleh adat, kalau malam dijaga oleh gugus tugas dan linmas,” imbuh Ketut Dolia.
Menurutnya pengawasan ketat akan dimulai pada Sabtu (4/7) besok saat Saraswati. Karena diprediksi hari itu masyarakat mulai melakukan aktivitas ke pantai. “Khusus masyarakat yang menggelar upacara penting baru diberikan akses, kalau Banyupinaruh belum diberikan. Oleh sebab itu kami harap masyarakat memaklumi,” ujar Ketut Dolia.
Seperti diketahui Pantai Yeh Gangga menjadi salah satu tempat yang diserbu krama saat Banyupinaruh. Selain karena tempatnya dekat kota, berbagai fasilitas hiburan juga ada.
Fasilitas terbaru sebelum pandemi Covid-19 dibuat hiburan majukungan. Pun sekarang sudah ada dua restoran yang berdiri menyajikan olahan laut, yang menjadi primadona adalah kuliner lobster. Karena kawasan perairan Yeh Gangga salah satu penghasil lobster pasir. *des
Komentar