Kinerja Direktur PDAM Dituding Politis
BANGLI, NusaBali
Komisi III DPRD Bangli menggelar rapat kerja dengan Badan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BKPAD) Bangli serta PDAM Bangli di kantor DPRD Bangli, Kamis (2/7).
Kinerja Direktur PDAM Bangli, I Dewa Retno Suparso Mesi, jadi sorotan karena dituding bernuasa politis. Apalagi Bangli akan menggelar hajatan Pilkada. Anggota DPRD Bangli, I Made Sudiasa, menyoroti wacana pembukaan jaringan baru air bersih di Dusun Kubusuwih, Desa Yangpai, Kecamatan Tembuku. Sudiasa mengaku pembukaan jaringan baru air bersih di Kubusuwih telah lama ia perjuangkan. Perjuangan ini juga disuarakan saat rapat kerja dengan bupati. Menurutnya, Direktur PDAM tidak memberikan sebuah harapan kepada masyarakat. Sebab keuangan daerah sangat sulit merealisasikan kegiatan tersebut karena anggaran tersedot untuk penanganan Covid-19. “Jangan masyarakat diberi janji palsu atau di-PHP,” pinta Sudiasa.
Sementara anggota DPRD Bangli, I Ketut Swatika, mengatakan dalam situasi pandemi Covid-19 ini, sejumlah kegiatan di masing-masing OPD dirasionalisasi untuk penanganan Covid-19. Bahkan tunjangan dan anggaran perjalanan dinas dewan dipangkas. Swatika meminta PDAM Bangli tidak mengumbar janji kepada masyarakat. “Tolong jangan mengumbar janji,” pinta Swatika. Politisi PDIP ini mengatakan jika di dewan siap memperjuangkan anggaran ke Provinsi. “Kami akan sampaikan kondisi ini ke bapak Gubernur,” sebutnya.
Selain pembukaan jaringan, rapat juga membahas rekrutmen tenaga kontrak baru di PDAM Bangli. PDAM bisa mengoptimalkan tenaga yang ada, bukan langsung melakukan rekrutmen. Sementara Direktur PDAM, Dewa Retno Suparso Mesi alias Dewa Rono, dengan tegas membantah kalau kinerjanya bernuansa politik. “Saya dulu memang kader salah satu partai. Begitu ikut penjaringan calon direktur PDAM, baju partai telah ditanggalkan dan siap bekerja profesional,” ungkap Dewa Rono, sapaan akrabDewa Suparso Mesi.
Sementara anggota DPRD Bangli, I Ketut Swatika, mengatakan dalam situasi pandemi Covid-19 ini, sejumlah kegiatan di masing-masing OPD dirasionalisasi untuk penanganan Covid-19. Bahkan tunjangan dan anggaran perjalanan dinas dewan dipangkas. Swatika meminta PDAM Bangli tidak mengumbar janji kepada masyarakat. “Tolong jangan mengumbar janji,” pinta Swatika. Politisi PDIP ini mengatakan jika di dewan siap memperjuangkan anggaran ke Provinsi. “Kami akan sampaikan kondisi ini ke bapak Gubernur,” sebutnya.
Selain pembukaan jaringan, rapat juga membahas rekrutmen tenaga kontrak baru di PDAM Bangli. PDAM bisa mengoptimalkan tenaga yang ada, bukan langsung melakukan rekrutmen. Sementara Direktur PDAM, Dewa Retno Suparso Mesi alias Dewa Rono, dengan tegas membantah kalau kinerjanya bernuansa politik. “Saya dulu memang kader salah satu partai. Begitu ikut penjaringan calon direktur PDAM, baju partai telah ditanggalkan dan siap bekerja profesional,” ungkap Dewa Rono, sapaan akrabDewa Suparso Mesi.
Dewa Rono menjelaskan, tidak pernah berjanji kepada masyarakat terkait pengadaan air bersih untuk wilayah Kubusuwih. “Ada permintaan warga, bapak bupati memerintahkan kami melakukan kajian teknis. Anggaran yang dibutuhkan Rp 3,5 miliar,” jelasnya. Begitu pula kegiatan pengadaan air bersih di
Desa Landih dianggap bernuansa politik. Menurut Dewa Rono adalah hal yang sangat keliru, dimana kegiatan tersebut merupakan program lanjutan. Dijelaskan, tiga tahun lalu untuk jaringan perpipaan telah
terpasng dengan anggaran provinsi. “Jaringan sudah ada, kami hanya tinggal menyuplai air saja. Pemenuhan air memanfaatkan air dari Palaktihing,” imbuhnya. *esa
1
Komentar