Rossi dan Quartararo Jadi Pembangkit Motivasi Vinales
JEREZ, NusaBali
Rider Monster Energy Yamaha Maverick Vinales mengakui kekuatan Valentino Rossi dan Fabio Quaratararo.
Vinales menganggap kedua rider tersebut membangkitkan motivasinya, dan bukan sebagai ancaman.
Meski mengakui kekuatan Rossi dan Quartararo, Vinales enggan memandang kedua rider tersebut sebagai ancaman. Menurutnya, lebih baik melihat sisi positifnya, dan justru menjadikan Rossi dan Quartararo sebagai lecutan untuk tampil jauh lebih baik lagi.
"Sangat penting bagi saya menjadi rider Yamaha terbaik di garis finis. Tapi saya tak melihat Vale dan Fabio sebagai ancaman berbahaya, melainkan motivasi ekstra agar lebih cepat. Bertandem dengan rider cepat seperti Vale dan Fabio, akan membantu saya lebih jauh mengembangkan M1," ujar Vinales, di bola.com, Selasa (1/7).
Bahkan Vinales mengaku banyak belajar dari Quartararo sepanjang 2019. Membela tim satelit, Quartararo tak bisa mengutak-atik YZR-M1.
Motor M1 yang tak banyak berubah itu membantu Quartararo fokus pada cara berkendara dan tak merisaukan perangkat lain, yang justru jadi masalah Vinales sebagai rider tim pabrikan.
Pada tengah musim, Vinales meniru metode Quartararo, dan menolak menjajal berbagai perangkat baru. Hasilnya pun terlihat dia masuk enam podium dan dua kemenangan.
"Tahun lalu saya kuat pada awal musim, tapi selalu tertinggal saat start. Alhasil, saya tak bisa membuat perbedaan. Kami punya potensi, tapi start menghancurkan balapan saya," ujar rider asal Fegueres, Spanyol itu.
"Sebagai tambahan, dalam tim pabrikan, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pekan balap yang bisa bikin balapan berantakan. Kontrasnya, tim Fabio tak menyentuh motornya. Mereka tak melakukan perubahan apa pun. Itulah kunci penting Fabio, dan kami belajar dari mereka," kata Vinales.
Vinales bergabung dengan Yamaha dan menjadi rekan setim Rossi sejak 2017, setelah meninggalkan Suzuki untuk menjadi pengganti Jorge Lorenzo. Bertandem dengan peraih 9 kali juara dunia tak membikin Vinales terintimidasi, dan justru melecutnya menjadi makin baik.
Selama tiga musim bertandem, hasil Vinales lebih superior daripada Rossi. Rider Spanyol itu meraih 19 podium, 6 kemenangan, dan 8 pole, dibanding Rossi, dengan 13 podium, 1 kemenangan, dan 1 pole. Rossi bahkan paceklik kemenangan sejak MotoGP Belanda 2017. *
"Sangat penting bagi saya menjadi rider Yamaha terbaik di garis finis. Tapi saya tak melihat Vale dan Fabio sebagai ancaman berbahaya, melainkan motivasi ekstra agar lebih cepat. Bertandem dengan rider cepat seperti Vale dan Fabio, akan membantu saya lebih jauh mengembangkan M1," ujar Vinales, di bola.com, Selasa (1/7).
Bahkan Vinales mengaku banyak belajar dari Quartararo sepanjang 2019. Membela tim satelit, Quartararo tak bisa mengutak-atik YZR-M1.
Motor M1 yang tak banyak berubah itu membantu Quartararo fokus pada cara berkendara dan tak merisaukan perangkat lain, yang justru jadi masalah Vinales sebagai rider tim pabrikan.
Pada tengah musim, Vinales meniru metode Quartararo, dan menolak menjajal berbagai perangkat baru. Hasilnya pun terlihat dia masuk enam podium dan dua kemenangan.
"Tahun lalu saya kuat pada awal musim, tapi selalu tertinggal saat start. Alhasil, saya tak bisa membuat perbedaan. Kami punya potensi, tapi start menghancurkan balapan saya," ujar rider asal Fegueres, Spanyol itu.
"Sebagai tambahan, dalam tim pabrikan, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pekan balap yang bisa bikin balapan berantakan. Kontrasnya, tim Fabio tak menyentuh motornya. Mereka tak melakukan perubahan apa pun. Itulah kunci penting Fabio, dan kami belajar dari mereka," kata Vinales.
Vinales bergabung dengan Yamaha dan menjadi rekan setim Rossi sejak 2017, setelah meninggalkan Suzuki untuk menjadi pengganti Jorge Lorenzo. Bertandem dengan peraih 9 kali juara dunia tak membikin Vinales terintimidasi, dan justru melecutnya menjadi makin baik.
Selama tiga musim bertandem, hasil Vinales lebih superior daripada Rossi. Rider Spanyol itu meraih 19 podium, 6 kemenangan, dan 8 pole, dibanding Rossi, dengan 13 podium, 1 kemenangan, dan 1 pole. Rossi bahkan paceklik kemenangan sejak MotoGP Belanda 2017. *
Komentar