BPBD Imbau Waspadai Banjir Bandang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan imbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrim
TABANAN, NusaBali
Sebagai bentuk antisipasi, BPBD Tabanan surati para camat agar meneruskan imbauan kepada masyarakatnya. Dikatakan, potensi hujan dengan curah tinggi tak hanya berpotensi tanah longsor tapi juga banjir bandang.
Kepala BPBD Tabanan, I Gusti Ngurah Made Sucita mengatakan, dari pemetaan geologi, ada tiga kecamatan di Tabanan masuk zona rawan bencana alam. Masing-masing Kecamatan Penebel, Kecamatan Kerambitan, dan Kecamatan Baturiti. “Tiga kecamatan ini diharapkan selalu meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat musim penghujan,” tandasnya, Kamis (22/9). BPBD Tabanan khawatirk terjadi pergerakan tanah serta potensi banjir bandang.
Ngurah Sucita menuturkan, pada tahun 2016 BPBD Tabanan mendapatkan dana sebesar Rp 1,5 miliar. Dana tersebut sudah terealisasi sekitar Rp 936.000.000. Diterangkan, pencairan dana diawali dengan proposal yang diajukan korban melalui desa. Setelah tim BPBD meninjau ke lapangan untuk mengetahui tingkat kerusakan barulah diproses. “Besaran dana yang disalurkan tergantung dari besaran kerusakan akibat bencana alam,” jelas Sucita.
Sucita mengatakan, hujan deras yang terjadi sejak dua minggu ini menyebabkan kerusakan di dua titik. Terbaru, senderan dan palinggih milik keluarga I Wayan Murdikayasa di Banjar Menalun, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan tumbang tergerus banjir, Jumat (16/9). Sebelumnya, senderan bekas dapur yang akan difungsikan untuk kamar mandi milik keluarga mantan Wakil Bupati Tabanan I Gusti Gede Putra Wirasana di Jero Subamia, Banjar Jambe Belodan, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan ambruk diterjang air telabah yang meluap. * cr61
Sebagai bentuk antisipasi, BPBD Tabanan surati para camat agar meneruskan imbauan kepada masyarakatnya. Dikatakan, potensi hujan dengan curah tinggi tak hanya berpotensi tanah longsor tapi juga banjir bandang.
Kepala BPBD Tabanan, I Gusti Ngurah Made Sucita mengatakan, dari pemetaan geologi, ada tiga kecamatan di Tabanan masuk zona rawan bencana alam. Masing-masing Kecamatan Penebel, Kecamatan Kerambitan, dan Kecamatan Baturiti. “Tiga kecamatan ini diharapkan selalu meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat musim penghujan,” tandasnya, Kamis (22/9). BPBD Tabanan khawatirk terjadi pergerakan tanah serta potensi banjir bandang.
Ngurah Sucita menuturkan, pada tahun 2016 BPBD Tabanan mendapatkan dana sebesar Rp 1,5 miliar. Dana tersebut sudah terealisasi sekitar Rp 936.000.000. Diterangkan, pencairan dana diawali dengan proposal yang diajukan korban melalui desa. Setelah tim BPBD meninjau ke lapangan untuk mengetahui tingkat kerusakan barulah diproses. “Besaran dana yang disalurkan tergantung dari besaran kerusakan akibat bencana alam,” jelas Sucita.
Sucita mengatakan, hujan deras yang terjadi sejak dua minggu ini menyebabkan kerusakan di dua titik. Terbaru, senderan dan palinggih milik keluarga I Wayan Murdikayasa di Banjar Menalun, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan tumbang tergerus banjir, Jumat (16/9). Sebelumnya, senderan bekas dapur yang akan difungsikan untuk kamar mandi milik keluarga mantan Wakil Bupati Tabanan I Gusti Gede Putra Wirasana di Jero Subamia, Banjar Jambe Belodan, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan ambruk diterjang air telabah yang meluap. * cr61
1
Komentar