GTPP Covid-19 Gianyar Pantau Kesiapan Tirta Empul Saat Banyupinaruh
GIANYAR, NusaBali
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Gianyar memantau persiapan akhir Desa Adat Manukaya Let, Kecamatan Tampaksiring, melaksanakan pengamanan Banyupinaruh di Pura Tirta Empul.
Pemantauan oleh Ketua Harian GTPP Covid 19 Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya bersama Kapolres Gianyar AKBP Dewa Made Adnyana, diterima Bendesa Manukaya Let Made Mawi Arnata, Jumat (3/7).
Wisnu Wijaya menyebutkan, sebelumnya sudah sempat memantau dan memberikan sosialisasi. “Kali ini saya menindaklanjuti apa yang disosialisasikan sebelumnya, dan apa-apa yang belum, kami harapkan disiapkan secepatnya,” ujar Wisnu Wijaya.
Wisnu Wijaya meminta agar dari pintu masuk sampai pamedek meninggalkan Pura Tirta Empul diawasi ketat. “Dibatasi, baik jumlah yang masuk dan saat melukat. Semuanya harus dalam pantauan satgas gotong royong,” tandasnya.
Bendesa Adat Manukaya Let Made Mawi Arnata menyebutkan saat Hari Raya Saraswati dan Banyupinaruh, satgas gotong royong sudah berjaga. “Kami siapkan 200 petugas dari unsur Polsek Tampaksiring, pecalang, dan satgas untuk mengawasi. Penjagaan sesuai arahan Bapak Kapolres, mulai pintu masuk sampai meninggalkan areal pura,” kata Made Mawi Arnata.
Pamedek akan diberi nomor antrean dan dibatasi hanya 25 orang dalam 1 putaran. Sehingga tidak ada yang berdesakan saat mengantre. Dijelaskannya, seluruh protokol kesehatan dipastikan diterapkan dalam pelaksanaan ritual Banyupinaruh. Kegiatan Banyupinaruh baru bisa dimulai pukul 08.00 Wita sampai 20.00 Wita. “Lewat dari batas waktu itu, tidak kami toleransi. Namun yang terpenting, melukat tidak dibatasi hari, seperti saat Banyupinaruh, setiap hari adalah waktu yang baik untuk melukat,” jelasnya. Sehingga diharapkan warga yang ingin melukat bisa datang kapan saja, tidak menunggu saat Banyupinaruh.
Kapolres Gianyar AKBP Dewa Made Adnyana menjelaskan kepolisian memberikan pengamanan selama kegiatan. “Protokol kesehatan harus dijalankan dengan baik, pantauan aktivitas warga juga harus ketat,” tandas AKBP Dewa Adnyana. Bahkan dimintanya seluruh petugas harus dalam keadaan sehat, fit dalam melakukan pengawasan. “Persiapannya sudah baik, kita harap semuanya berjalan lancar,” imbuh AKBP Dewa Adnyana. *nvi
Wisnu Wijaya menyebutkan, sebelumnya sudah sempat memantau dan memberikan sosialisasi. “Kali ini saya menindaklanjuti apa yang disosialisasikan sebelumnya, dan apa-apa yang belum, kami harapkan disiapkan secepatnya,” ujar Wisnu Wijaya.
Wisnu Wijaya meminta agar dari pintu masuk sampai pamedek meninggalkan Pura Tirta Empul diawasi ketat. “Dibatasi, baik jumlah yang masuk dan saat melukat. Semuanya harus dalam pantauan satgas gotong royong,” tandasnya.
Bendesa Adat Manukaya Let Made Mawi Arnata menyebutkan saat Hari Raya Saraswati dan Banyupinaruh, satgas gotong royong sudah berjaga. “Kami siapkan 200 petugas dari unsur Polsek Tampaksiring, pecalang, dan satgas untuk mengawasi. Penjagaan sesuai arahan Bapak Kapolres, mulai pintu masuk sampai meninggalkan areal pura,” kata Made Mawi Arnata.
Pamedek akan diberi nomor antrean dan dibatasi hanya 25 orang dalam 1 putaran. Sehingga tidak ada yang berdesakan saat mengantre. Dijelaskannya, seluruh protokol kesehatan dipastikan diterapkan dalam pelaksanaan ritual Banyupinaruh. Kegiatan Banyupinaruh baru bisa dimulai pukul 08.00 Wita sampai 20.00 Wita. “Lewat dari batas waktu itu, tidak kami toleransi. Namun yang terpenting, melukat tidak dibatasi hari, seperti saat Banyupinaruh, setiap hari adalah waktu yang baik untuk melukat,” jelasnya. Sehingga diharapkan warga yang ingin melukat bisa datang kapan saja, tidak menunggu saat Banyupinaruh.
Kapolres Gianyar AKBP Dewa Made Adnyana menjelaskan kepolisian memberikan pengamanan selama kegiatan. “Protokol kesehatan harus dijalankan dengan baik, pantauan aktivitas warga juga harus ketat,” tandas AKBP Dewa Adnyana. Bahkan dimintanya seluruh petugas harus dalam keadaan sehat, fit dalam melakukan pengawasan. “Persiapannya sudah baik, kita harap semuanya berjalan lancar,” imbuh AKBP Dewa Adnyana. *nvi
1
Komentar