Vidya Kertajaya Jalankan Rshi Yadnya
JAKARTA, NusaBali
Yayasan Vidya Kertajaya menjalankan program Rshi Yadnya. Ketua Yayasan Vidya Kertajaya Ketut Jono mengatakan, program akan dilaksanakan pada Minggu (5/7) kepada empat sulinggih di provinsi Banten.
Keempat sulinggih tersebut adalah Ida Pedanda Gede Putra Sidemen di Griya Kartika, Ciledug, kota Tangerang. Ida Pandita Dharma Putra Paseban di Griya Merta Sari, Rempoa. Lalu Ida Pandita Mada Manuaba di Griya Madakari Pura, Perumnas Tangerang dan Ida Pandita Mpu Agra Dwijananda di Griya Kasaewan Bumi Banten, Cilegon. Ketika Rshi Yadnya nanti, mereka mendatangi langsung griya empat sulinggih tersebut.
"Program yayasan selama ini banyak keluar seperti penanggulangan penyebaran Covid-19 dengan membagikan masker ke umat dan kalangan umum. Saatnya kami memprioritaskan beliau-beliau yang disucikan dan telah melayani kami. Untuk itu, kami haturkan Rhsi Yadnya kepada mereka," ujar Ketut Jono kepada NusaBali, Jumat (3/7).
Dalam Rshi Yadnya, mereka akan memberikan wastra atau bahan untuk pakaian empat sulinggih dan biaya menjahitnya. Sementara saput mereka datangkan dari Bali. Mereka juga akan memberikan sembako untuk keperluan sehari-hari serta dana sebagai sesari.
Semua berasal dari donatur yang diberikan melalui yayasan. Selanjutnya yayasan menyampaikan kepada para sulinggih. Berhubung ada empat sulinggih, mereka pun membagi empat tim.
Tim berisikan satu orang pengurus banjar, pengurus yayasan, PHDI dan pinandita. Upanayana merupakan upacara untuk anak-anak yang masuk sekolah. Upacara tersebut juga sebagai bentuk penyambutan murid baru. Melalui upacara itu diharapkan mereka tekun dan menjadi teladan. Sementara Samawartana adalah upacara pelepasan murid kelas tiga.
Bagi Ketut Jono, Rshi Yadnya menjadi momentum umat Hindu Banten yang selama ini dilayani oleh sulinggih sehingga wajib juga melayani beliau sebagai umatnya. Usai Rshi Yadnya kepada empat sulinggih, mereka melaksanakan Rshi Yadnya kepada 22 pinandita di Tangerang. *k22
"Program yayasan selama ini banyak keluar seperti penanggulangan penyebaran Covid-19 dengan membagikan masker ke umat dan kalangan umum. Saatnya kami memprioritaskan beliau-beliau yang disucikan dan telah melayani kami. Untuk itu, kami haturkan Rhsi Yadnya kepada mereka," ujar Ketut Jono kepada NusaBali, Jumat (3/7).
Dalam Rshi Yadnya, mereka akan memberikan wastra atau bahan untuk pakaian empat sulinggih dan biaya menjahitnya. Sementara saput mereka datangkan dari Bali. Mereka juga akan memberikan sembako untuk keperluan sehari-hari serta dana sebagai sesari.
Semua berasal dari donatur yang diberikan melalui yayasan. Selanjutnya yayasan menyampaikan kepada para sulinggih. Berhubung ada empat sulinggih, mereka pun membagi empat tim.
Tim berisikan satu orang pengurus banjar, pengurus yayasan, PHDI dan pinandita. Upanayana merupakan upacara untuk anak-anak yang masuk sekolah. Upacara tersebut juga sebagai bentuk penyambutan murid baru. Melalui upacara itu diharapkan mereka tekun dan menjadi teladan. Sementara Samawartana adalah upacara pelepasan murid kelas tiga.
Bagi Ketut Jono, Rshi Yadnya menjadi momentum umat Hindu Banten yang selama ini dilayani oleh sulinggih sehingga wajib juga melayani beliau sebagai umatnya. Usai Rshi Yadnya kepada empat sulinggih, mereka melaksanakan Rshi Yadnya kepada 22 pinandita di Tangerang. *k22
1
Komentar