Tak Gengsi Edukasi Krama Soal Protokol Kesehatan
Supadma Rudana Gelontor Bantuan Sembako
DENPASAR, NusaBali
Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali, Putu Supadma Rudana, terjun ke dapil menggelontor bantuan kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Bukan hanya turun menyambangi masyarakat dengan membawa bantuan, politisi yang akrab disapa PSR ini tak gengsi peragakan cara cuci tangan dalam protokol kesehatan mencegah Covid-19.
Supadma Rudana turun membawa bantuan sembako untuk masyarakat di Banjar Teges Kangin Yangloni, Banjar Teges Kawan dan Banjar Kalah, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Minggu (5/7) siang. Menurut Supadma Rudana meskipun di Desa Peliatan Gianyar tercatat saat ini sebagai desa yang zero kasus positif Covid-19, namun dampak Covid-19 dari sisi perekonomian masyarakat sangat terasa.
"Bantuan kami kepada krama di Desa Peliatan mungkin belum mencukupi, karena kami juga harus berbagi kepada masyarakat membantu warga masyarakat di kabupaten dan kota se Bali. Karena saya wakil rakyat di DPR RI mewakili semua elemen masyarakat di 9 kabupaten dan kota," ujar politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini.
Supadma Rudana sudah menggelontor bantuan alat pelindung diri (APD) untuk mencegah penyebaran Covid-19 kepada kelompok masyarakat, komunitas sampai Rumah Sakit di Provinsi Bali. Kemudian bantuan sembako yang disebar secara langsung atau disalurkan melalui relawan ‘Supadma Rudana Menyamabraya’ sudah berjalan sejak Maret 2020 lalu di kabupaten dan kota. Bantuan digelontor bertahap.
"Kami akan terus hadir di tengah masyarakat yang tentunya harus berjuang di tengah Pandemi Covid-19 yang memukul perekonomian masyarakat. Apapun yang bisa kita kerjakan, bukan pencitraan, tetapi ketulusan hati meneguhkan penyamabrayaan ditengah situasi Pandemi yang melanda dunia," tegas Wasekjen DPP Demokrat ini.
Yang menarik saat turun ke Banjar-Banjar di Desa Peliatan Gianyar, Supadma Rudana terlihat tidak gengsi memperagakan perilaku hidup sehat dan bersih (PBHS) dalam protokol kesehatan mencegah penyebaran Covid-19. Mulai mencuci tangan, menggunakan masker, jaga jarak hingga membekali diri dengan hand sanitizer.
Supadma Rudana sampai memeragakan cara mencuci tangan yang tidak asal-asalan. "Mencuci tangan yang benar saja ada 7 tahapan, jadi PBHS ini bukan hal yang enteng. Maka disini perlu edukasi dan sosialisasi," ujar Supadma Rudana usai penyerahan bantuan kepada masyarakat.
Ketika ditanya soal tatanan kehidupan baru alias new normal, Supadma Rudana menyebutkan new normal yang akan dimulai bertahap di Provinsi Bali sudah disiapkan pemerintah. Namun bukan berarti semuanya bisa bebas beraktivitas seperti sebelumnya. "Jangan sampai salah mengerti dengan new normal. Di sini peran pemerintah memberikan edukasi secara berkelanjutan kepada masyarakat tentang PBHS mencegah penyebaran Covid-19 jelang new normal," beber politisi senior yang Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini.
Supadma Rudana, Senin (6/7) siang langsung terjun ke sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar mengecek kesiapan hadapi new normal (kecuali pariwisata dan pendidikan) di Bali. Dia menegaskan saat ini dukungan masyarakat dan sinergi dengan pemerintah Provinsi Bali serta stakeholder menjadi kunci dalam tatanan kehidupan baru ditengah Pandemi Covid19. *nat
Supadma Rudana turun membawa bantuan sembako untuk masyarakat di Banjar Teges Kangin Yangloni, Banjar Teges Kawan dan Banjar Kalah, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Minggu (5/7) siang. Menurut Supadma Rudana meskipun di Desa Peliatan Gianyar tercatat saat ini sebagai desa yang zero kasus positif Covid-19, namun dampak Covid-19 dari sisi perekonomian masyarakat sangat terasa.
"Bantuan kami kepada krama di Desa Peliatan mungkin belum mencukupi, karena kami juga harus berbagi kepada masyarakat membantu warga masyarakat di kabupaten dan kota se Bali. Karena saya wakil rakyat di DPR RI mewakili semua elemen masyarakat di 9 kabupaten dan kota," ujar politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini.
Supadma Rudana sudah menggelontor bantuan alat pelindung diri (APD) untuk mencegah penyebaran Covid-19 kepada kelompok masyarakat, komunitas sampai Rumah Sakit di Provinsi Bali. Kemudian bantuan sembako yang disebar secara langsung atau disalurkan melalui relawan ‘Supadma Rudana Menyamabraya’ sudah berjalan sejak Maret 2020 lalu di kabupaten dan kota. Bantuan digelontor bertahap.
"Kami akan terus hadir di tengah masyarakat yang tentunya harus berjuang di tengah Pandemi Covid-19 yang memukul perekonomian masyarakat. Apapun yang bisa kita kerjakan, bukan pencitraan, tetapi ketulusan hati meneguhkan penyamabrayaan ditengah situasi Pandemi yang melanda dunia," tegas Wasekjen DPP Demokrat ini.
Yang menarik saat turun ke Banjar-Banjar di Desa Peliatan Gianyar, Supadma Rudana terlihat tidak gengsi memperagakan perilaku hidup sehat dan bersih (PBHS) dalam protokol kesehatan mencegah penyebaran Covid-19. Mulai mencuci tangan, menggunakan masker, jaga jarak hingga membekali diri dengan hand sanitizer.
Supadma Rudana sampai memeragakan cara mencuci tangan yang tidak asal-asalan. "Mencuci tangan yang benar saja ada 7 tahapan, jadi PBHS ini bukan hal yang enteng. Maka disini perlu edukasi dan sosialisasi," ujar Supadma Rudana usai penyerahan bantuan kepada masyarakat.
Ketika ditanya soal tatanan kehidupan baru alias new normal, Supadma Rudana menyebutkan new normal yang akan dimulai bertahap di Provinsi Bali sudah disiapkan pemerintah. Namun bukan berarti semuanya bisa bebas beraktivitas seperti sebelumnya. "Jangan sampai salah mengerti dengan new normal. Di sini peran pemerintah memberikan edukasi secara berkelanjutan kepada masyarakat tentang PBHS mencegah penyebaran Covid-19 jelang new normal," beber politisi senior yang Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini.
Supadma Rudana, Senin (6/7) siang langsung terjun ke sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar mengecek kesiapan hadapi new normal (kecuali pariwisata dan pendidikan) di Bali. Dia menegaskan saat ini dukungan masyarakat dan sinergi dengan pemerintah Provinsi Bali serta stakeholder menjadi kunci dalam tatanan kehidupan baru ditengah Pandemi Covid19. *nat
Komentar