Maria Londa Pertahankan Medali Emas Lompat Jauh
Ratu atletik Indonesia, Maria Natalia Londa, 26, berhasil perttahankan medali emas nomor lompat jauh putri dalam PON XIX 2016.
Maria Londa---ratu lintasan atletik nasional yang sudah rutrin sumbang medali bagi Indonesia sejak SEA Games 2009 hingga emas Asian Games 2014---merupakan atlet pertama dari cabang atletik yang sumbang medali emas buat kontingen Bali di PON XIX 2016. Sejauh ini, cabang atletik baru sumbangkan 1 emas, 1 perak, 1 perunggu.
Satu-satunya medali perak cabang atletik dipersembahkan sprinter Dewi Ayu Agung Kurniayanti di nomor lari 200 meter putri, Jumat kemarin, dengan catatan waktu 24,71 detik. Agung Kurniyanti diungguli sprinter Jawa Timur, Tri Utomo, yang sabet emas dengan catatan waktu tercepat 24,56 detik. Sementara perunggu direbut pelari Sumatra Selatan, Sri Mayangsari, dengan waktu 24, 82 detik.
Sehari sebelumnya, Kamis (23/9), cabang atletik mengawali sumbang medali perunggu bagi kontingen Bali, melalui Ni Kadek Hendrawati di nomor lompat tinggi putri. Kadek Hendarwati sabet perunggu dengan lompatan setinggi 1,65 meter.
Pelatih Atletik Bali PON Bali, Nyoman Suteja, menyatakan optimistis para atlet akan terus menambah pundi-pundi medali dari lintasan atletik bagi kontingen Bali. Termasuk harapan meraih medali melalui pelari jarak jauh Nicolas Albinus Sila dan nomor esetafet 4x400 meter putri. "Mudah-mudahan atlet lainnya juga berhasil meraih medali,” jelas Suteja.
Sementara itu, sukses Maria Londa sabet medali emas nomor lompat jauh putri menjadi pelipurlara bagi kontingen Bali di arena PON, Jumat kemarin. Pasalnya, sederet medali emas dari cabang olahraga lainnya, luput dari bidikan. Termasuk, 2 medali emas dari kategori seni cabang pencak silat yang luput dari jangkauan, karena diungguli lawan dalam tarung final kemarin.
Di tunggal putyra kategori seni, pesilat I Gusti Ngurah Arya Yuda Paramita kemarin hanya kebagian medali perunggu. Padahal, Arya Yudha adalah pemegang medali emas PON XVIII 2012 di Riau. Sedangkan di tunggal putri, Ni Made Dwima Pebriani kemarin harus puas kebagian medali perak. Dua hari sebelumnya, Rabu (21/9), Bali juga kehilangan 2 medali emas kategori seni nomor beregu putra dan beregu putri. padahal, di kedua nomor ini, Bali sukses sabet emas salam PON XVIII 2012 lalu.
Namun, ada harapan bagi Bali meraih 2 emas pencak silat kategori seni dalam laga Jumat (24/9) ini, melalui pasangan I Made Dwi Surya Adnyana/I Made Sukma Satriana (di nomot ganda putra) dan pasangan juara bertahan Ni Made Dwiyanti/Sang Ayu Ketut Sidan Wilantari (di nomot ganda putri).
Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi, mengucapkan syukur atas raihan medali emas dari Maria Londa. Selain raih emas pelipur lara bagi kontingen Bali dalam pertarungan kemarin, maria Londa juga membuka jalan buat mengejar sukses berikutnya di nomor lompat jangkit. “Mudah-mudahan nanti di lompat di nomor lompat jangkit, Maria Londa kembali bisa meraih emas. Sebab, Bali kini membutuhkan tambahan emas untuk memenuhi target 20 keping," terang Suwandi.
Hingga Jumat kemarin, kontingen Bali baru mendulang total 7 medali emas, 14 perak, 18 perunggu di PON XIX 2016. Selain sumbangan Maria Londa, 5 medali emas lainnya dipersembahkan melalui cabang judo (2 keping), karate (1 keping), renang (1 keping), cricket (1 keping), dan angkat besi (1 keping). * dek
Satu-satunya medali perak cabang atletik dipersembahkan sprinter Dewi Ayu Agung Kurniayanti di nomor lari 200 meter putri, Jumat kemarin, dengan catatan waktu 24,71 detik. Agung Kurniyanti diungguli sprinter Jawa Timur, Tri Utomo, yang sabet emas dengan catatan waktu tercepat 24,56 detik. Sementara perunggu direbut pelari Sumatra Selatan, Sri Mayangsari, dengan waktu 24, 82 detik.
Sehari sebelumnya, Kamis (23/9), cabang atletik mengawali sumbang medali perunggu bagi kontingen Bali, melalui Ni Kadek Hendrawati di nomor lompat tinggi putri. Kadek Hendarwati sabet perunggu dengan lompatan setinggi 1,65 meter.
Pelatih Atletik Bali PON Bali, Nyoman Suteja, menyatakan optimistis para atlet akan terus menambah pundi-pundi medali dari lintasan atletik bagi kontingen Bali. Termasuk harapan meraih medali melalui pelari jarak jauh Nicolas Albinus Sila dan nomor esetafet 4x400 meter putri. "Mudah-mudahan atlet lainnya juga berhasil meraih medali,” jelas Suteja.
Sementara itu, sukses Maria Londa sabet medali emas nomor lompat jauh putri menjadi pelipurlara bagi kontingen Bali di arena PON, Jumat kemarin. Pasalnya, sederet medali emas dari cabang olahraga lainnya, luput dari bidikan. Termasuk, 2 medali emas dari kategori seni cabang pencak silat yang luput dari jangkauan, karena diungguli lawan dalam tarung final kemarin.
Di tunggal putyra kategori seni, pesilat I Gusti Ngurah Arya Yuda Paramita kemarin hanya kebagian medali perunggu. Padahal, Arya Yudha adalah pemegang medali emas PON XVIII 2012 di Riau. Sedangkan di tunggal putri, Ni Made Dwima Pebriani kemarin harus puas kebagian medali perak. Dua hari sebelumnya, Rabu (21/9), Bali juga kehilangan 2 medali emas kategori seni nomor beregu putra dan beregu putri. padahal, di kedua nomor ini, Bali sukses sabet emas salam PON XVIII 2012 lalu.
Namun, ada harapan bagi Bali meraih 2 emas pencak silat kategori seni dalam laga Jumat (24/9) ini, melalui pasangan I Made Dwi Surya Adnyana/I Made Sukma Satriana (di nomot ganda putra) dan pasangan juara bertahan Ni Made Dwiyanti/Sang Ayu Ketut Sidan Wilantari (di nomot ganda putri).
Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi, mengucapkan syukur atas raihan medali emas dari Maria Londa. Selain raih emas pelipur lara bagi kontingen Bali dalam pertarungan kemarin, maria Londa juga membuka jalan buat mengejar sukses berikutnya di nomor lompat jangkit. “Mudah-mudahan nanti di lompat di nomor lompat jangkit, Maria Londa kembali bisa meraih emas. Sebab, Bali kini membutuhkan tambahan emas untuk memenuhi target 20 keping," terang Suwandi.
Hingga Jumat kemarin, kontingen Bali baru mendulang total 7 medali emas, 14 perak, 18 perunggu di PON XIX 2016. Selain sumbangan Maria Londa, 5 medali emas lainnya dipersembahkan melalui cabang judo (2 keping), karate (1 keping), renang (1 keping), cricket (1 keping), dan angkat besi (1 keping). * dek
1
2
Komentar