Golkar-Demokrat Tak Solid Dukung Paket Surya

SINGARAJA, NusaBali
Indikasinya, kader Golkar tidak ikut bersama jajaran Demokrat antar Paket Surya mendaftarkan pencalonanya ke KPU Buleleng, Jumat (23/9).

Saat mendaftar ke Kantor KPU Buleleng di Jalan Ahmad Yani Singaraja, Jumat pagi pukul 08.35 Wita, Paket Surya hanya diantar sekitar 50 orang. Padahal, sehari sebeluymnya, Tim Paket Surya dikabarkan mengajukan izin untuk kerahkan 7.000 massa pendukung.

Data yang dihimpun NusaBali, sebagian dari 50 pendukung yang antar Paket Surya mendaftar ke KPU Buleleng kemarin merupakan anggota Fraksi Demokrat DPRD Buleleng. Namun, Ketua DPC Demokrat Buleleng, Luh Gede Herryani, tidak terlihat. Sebaliknya, tidak satu pun kader Beringin kelihatan ikut antar Paket Surya, baik pengurus struktural maupun anggota Fraksi Golkar DPRD Buleleng. Ini mengindikasikan Golkar-Demokrat pecah, setelah mereka gagal mengusung pasangan calon ke Pilkada Buleleng 2017.

Informasinya, DPC Demokrat Buleleng sebetulnya kurang setuju mengekor ke Paket Sur-ya, setelah Koalisi Bali Mandara (Golkar-Demokrat) gagal melahirkan pasangan calon. Maklum, Ketua DPC Demokrat Buleleng Luh De Herryani kurang cocok dengan Gede Dharma Wijaya, seniornya yang mantan Ketua DPC Demokrat Buleleng 2006-2011.

Ketidakcocokan antara Luh De Herryani vs Dharma Wijaya telah merucing sejak Muscab 2011 untuk pemilihan Ketua DPC Demokrat Buleleng 2011-2016, lalu Pilkada Buleleng 2012, hingga Muscab 2016 untuk pemilihan Ketua DPC Demokrat Buleleng 2016-2021. Saat Pilkada Buleleng 2012, Ni Putu Tutik Kusuma Wrdhani (istri dari Dharma Wijaya) yang diusung Demokrat sebagai Cabup, kurang dapat dukungan dari Luh De Herryani.

Terakhir, dalam Muscab Demokrat Buleleng di Denpasar, Mei 2016 lalu, kubu Dharma Wijaya terus bergerak menjatuhkan kepemimpinan Luh De Herryani. Itu sebabnya, Luh De Herryani selaku Ketua DPC Demokrat Buleleng 2016-2021 tidak mengerahkan kadernya yang duduk di struktur kepengurusan saat pendaftaran Paket Surya ke KPU, Jumat kemarin.


SELANJUTNYA . . .