nusabali

Setya Novanto Didesak Lengser

  • www.nusabali.com-setya-novanto-didesak-lengser

Desakan agar Ketua DPR RI Setya Novanto lengser dan mundur dari kursi legislatif kian menguat, setelah yang bersangkutan dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terkait dugaan pencatutan nama Presiden dan Wapres soal kontrak PT Freeport. Setya Novanto yang Wakil Ketua Umum DPP Golkar dituding telah mempermalukan DPR.

Novanto juga mengaku sudah diingatkan oleh Duta Besar soal Foreign Corruption Practice Act. Dia menegaskan, pemberian saham tidak semudah yang dibicarakan. "Bahwa dalam hal berkaitan saham harus hati-hati dan harus dinilai dan tidak gampang untuk diberikan. Harus betul-betul dilihat," ujar Novanto. "Perusahaan Amerika keluar Rp 100.000 saja, itu betul-betul harus dilaporkan. Apalagi jumlah jumlah yang besar, apalagi saham."

Di sisi lain, Sekretaris Fraksi Golkar DPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung MKD bekerja profesional terkait laporan terhadap Novanto. "MKD tidak boleh ragu untuk menuntaskan laporan tersebut. Tapi, juga harus adil dan bekerja sesuai fakta. Fraksi Golkar mendukung sejauh itu untuk kebaikan DPR sebagai institusi yang perlu dijaga marwah dan kehormatannya," kata Bamsoet di Jakarta, Selasa kemarin.

Bamsoet mengingatkan agar MKD juga cermat dalam meneliti dan menyelidiki laporan Sudirman Said. Sebab, laporan Sudirman itu juga ada nuansa politisnya selain masalah hukum. "Rekaman itu perlu diverifikasi. Dan, harus juga diungkap siapa yang merekam pembicaraan sensitif tersebut dan untuk tujuan apa?" tanya Bamsoet.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Golkar Aziz Syamsudin berencana laporkan balik Menteri ESDM Sudirman Said ke polisi atas tuduhan pencemaran nama baik. Masalahnya, Sudirman melaporkan kader Golkar yang Ketua DPR Setya Novanto ke MKD. "Kalau tidak cukup bukti, kami akan laporkan (ke polisi)," ancam Aziz di Senayan, Selasa kemarin.

Aziz yang juga Ketua Komisi III DPR mengatakan, sejauh ini belum ada pembicaraan di internal Golkar mengenai kasus yang menyeret Novanto. Itu karena laporan terhadap Novanto baru disampaikan Senin lalu dan masih dalam proses verifikasi. "Kita lihat dulu. Kalau tidak benar, otomatis (dilaporkan balik). Kalau dia (Menteri ESDM) main-main, dia membuat keterangan palsu," tegas Aziz.

Komentar