Terdampak Covid-19, Dukung Penyelamatan Maskapai Garuda
DENPASAR, NusaBali
Dampak pandemi Covid-19 mendera seluruh sektor, tak terkecuali dunia maskapai.
Anggota Komisi VI DPR RI membidangi BUMN, Putu Supadma Rudana, angkat bicara dalam RDP (Rapat Dengar Pendapat) Komisi VI dengan PT Garuda Indonesia di Senayan, Jakarta, Selasa (14/7). Supadma Rudana mendukung penyelamatan Maskapai Garuda Indonesia di tengah pandemi. Apalagi Bali sebagai daerah pariwisata sangat berkepentingan dengan pulihnya industri penerbangan termasuk maskapai Garuda.
Supadma Rudana menyebutkan Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional sangat terdampak karena pandemi Covid-19. "Dampaknya pun berimbas kepada Bali sebagai salah satu tujuan wisata dunia. Sehingga harus ada langkah dan solusi untuk Bali," ujar Supadma Rudana dalam siaran pers parlemen yang diterima NusaBali, Selasa kemarin.
Kata dia, kondisi global terhadap industri airlines/penerbangan juga yang terkena adalah industri pariwisata dan turunannya. "Kondisi ini tentu sangat memukul posisi Bali sebagai pusat dan destinasi utama kepariwisataan nasional dan dunia, sehingga kondisi ini tentu saling terkait antara industri penerbangan dan pariwisata," beber politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.
Wasekjen DPP Demokrat ini mengatakan industri penerbangan harus diselamatkan dulu. Kata Supadma Rudana, maskapai Garuda merupakan identitas bangsa Indonesia. Jika Garuda di udara kebanggaan juga bagi seluruh rakyat Indonesia. "Sehingga penyelamatan Garuda merupakan prioritas kita semua dan juga tentu prioritas Fraksi Partai Demokrat," tegas Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini.
Menurut Supadma Rudana dengan kondisi pandemi Covid-19, kondisi keuangan Garuda sangat berat, kondisi cashflow yang sangat minim bahkan sudah posisi negatif per Juni ini dan juga posisi equitas Garuda sudah negatif per Juli sehingga Garuda secara teknis sudah dalam kondisi berat. "Sehingga dana talangan yang Rp 8,5 triliun menjadi vital untuk diberikan segera kepada Garuda," ujar Supadma Rudana yang juga Wakil Ketua Badan Antar Kerjasama Parlemen (BKSAP) DPR RI ini.
Namun demikian menurut Supadma Rudana penggunaan anggaran negara untuk penyelamatan Garuda seyogyanya penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan sehingga tidak merugikan keuangan negara yang merupakan dana pajak rakyat. *nat
Supadma Rudana menyebutkan Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional sangat terdampak karena pandemi Covid-19. "Dampaknya pun berimbas kepada Bali sebagai salah satu tujuan wisata dunia. Sehingga harus ada langkah dan solusi untuk Bali," ujar Supadma Rudana dalam siaran pers parlemen yang diterima NusaBali, Selasa kemarin.
Kata dia, kondisi global terhadap industri airlines/penerbangan juga yang terkena adalah industri pariwisata dan turunannya. "Kondisi ini tentu sangat memukul posisi Bali sebagai pusat dan destinasi utama kepariwisataan nasional dan dunia, sehingga kondisi ini tentu saling terkait antara industri penerbangan dan pariwisata," beber politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.
Wasekjen DPP Demokrat ini mengatakan industri penerbangan harus diselamatkan dulu. Kata Supadma Rudana, maskapai Garuda merupakan identitas bangsa Indonesia. Jika Garuda di udara kebanggaan juga bagi seluruh rakyat Indonesia. "Sehingga penyelamatan Garuda merupakan prioritas kita semua dan juga tentu prioritas Fraksi Partai Demokrat," tegas Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini.
Menurut Supadma Rudana dengan kondisi pandemi Covid-19, kondisi keuangan Garuda sangat berat, kondisi cashflow yang sangat minim bahkan sudah posisi negatif per Juni ini dan juga posisi equitas Garuda sudah negatif per Juli sehingga Garuda secara teknis sudah dalam kondisi berat. "Sehingga dana talangan yang Rp 8,5 triliun menjadi vital untuk diberikan segera kepada Garuda," ujar Supadma Rudana yang juga Wakil Ketua Badan Antar Kerjasama Parlemen (BKSAP) DPR RI ini.
Namun demikian menurut Supadma Rudana penggunaan anggaran negara untuk penyelamatan Garuda seyogyanya penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan sehingga tidak merugikan keuangan negara yang merupakan dana pajak rakyat. *nat
1
Komentar