Golkar-Demokrat Tak Bisa Jadi Jurkam Paket Surya
Kendati jadi pendukung Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya (Paket Surya) di Pilkada Buleleng 2017, Golkar dan Demokrat tidak bisa jadi juru kampanye (Jurkam) bagi pasangan calon yang maju melalui jalur Independen tersebut.
Sugawa Korry menegaskan, pengumpulan 15.000 KTP ini merupakan dukungan riil Golkar kepada Paket Surya, agar nanti terwujud tarung head to head di Pilkada Buleleng 2017. “Dukungan kita riil, walaupun tidak bisa terdaftar sebagai tim kampanye Paket Surya,” ujar Sugawa Korry yang kini juga menjabat Wakil Ketua DPRD Bali.
Sementara itu, Paket PAS-Sutji dan Paket Surya kembali menjalani tes kesehatan di RSUD Buleleng, Minggu pagi. Suasanannya pun tidak beda jauh dengan tes kejiwaan sehari sebelumnya, Sabtu (24/9). Bedanya, keempat kandidat kemarin tidak ngumpul dalam satu ruangan, melainkan terpisah satu dengan lainnya. Pasalnya, masing-masing harus melewati tahapan cek medis di ruang terpisah.
Tes kesehatan kemarin berlangsung sejak pagi pukul 08.00 Wita. Tes diawali Cabup incumbent Putu Agus Suradnyana (PAS), yang datang lebih awal bersama pasangannya Nyoman Sutjidra. Selang 30 menit kemudian, barulah datang Dewa Sukrawan dan Dharma Wijaya.
Tes tahap pertama adalah cek darah bagi masing-masing kandidat. Setelah itu, kandidat secara bergiliaran masuk ke sejumlah ruang Poliklinik RSUD Buleleng di Singaraja, termasuk Pol THT. Ada juga tes narkotika dengan mengambil beberapa helai rambut kandidat sebagai sampel. Tes terakhir, kembali diambil sampel darah para kandidat. Sebelum diambil sampel darah terakhir, semua kandidat harus melewati tes treadmill untuk mengetahui kesehatan jantung.
Usai melewati cek medis secara keseluruhan, baik Agus Suradnyana maupun Dewa Sukrawan mengaku tersiksa, karena mereka harus puasa makan dan minum sejak Sabtu malam. Agus Suradnyana mengakui, gara-gara puasa makan dan minum, kebiasaan pagi sebelum ngantor tidak bisa dilakukan. “Biasanya bangun subuh, saya minum air, kemudian makan pisang goreng sambil ngopi. Setelah itu, ke belakang BAB. Tapi, karena puasa, jadi tidak bisa makan pisang goreng dan ngopi. BAB juga tidak bisa,” ujar Cabup incumbent asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar Buleleng yang juga Ketua DPC PDIP Buleleng ini.
Sedangkan Dewa Sukrawan mengaku tidak bisa BAB kemarin pagi, karena tidak ada makanan dalam perut, lantaran sejak Sabtu malam harus puasa. “Baru tadi (kemarin pagi) di rumah sakit bisa buang air kecil. Sebelumnya, di rumah tidak bisa, karena tidak ada makanan di perut,” beber politisi PDIP asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng ini.
Kendati demikian, baik Dewa Sukrawan maupun Agus Suradnyana mengaku sudah terbiasa melaksanakan cek kesehatan dengan lancar. Agus Suradnyana mengakui, selama ini secara rutin setiap tiga bulan sekali cek kesehatan, karena dia punya penyakit asam urat. “Saya harus rutin cek, karena asam urat saya ini. Jadi, dari cek kesehatan itu bisa ketahui asam urat ini,” jelas incumbent yang masih menjabat Bupati Buleleng 2012-2017 ini.
Sementara Dewa Sukrawan menmgakui sudah pernah melewati tes kesehatan ketika menjadi Calon Wakil Gubernur Bali yang diusung PDIP di Pilgub 2013. Hanya saja, kala itu tes kesehatan tidak berisi cek bebas narkotika. “Ini sudah biasa, sudah pernah dulu waktu nyalon Wakil Gubernur. Bedanya sekarang ada cek narkotika,” papar Dewa Sukrawan yang kini menjabat Bendahara DPD PDIP Bali.
Di sisi lain, Ketua Tim Medis Cek Kesehatan Cabup-Cawabup Buleleng di RSUD Buleleng, dr Gede Wiartama, menyatakan pihaknya akan menggelar pleno untuk menentukan hasil cek kesehatan ini, Selasa (27/9) besok. Saat pleno nanti, pihaknya mengundang seluruh dokter ahli yang terlibat dalam cek kesehatan para kandidat, termasuk psikiater dan psikolog, serta dari tim dari Badan Narkotika Nasoional Provinsi (BNNP) Bali.
“Dari pleno itu kita akan rekap semua hasil cek medis masing-masing calon. Setelah itu kita serahkan ke KPU Buleleng,” kata dr Wiartana yang juga Dirut RSUD Buleleng. * nat,k19
Sementara itu, Paket PAS-Sutji dan Paket Surya kembali menjalani tes kesehatan di RSUD Buleleng, Minggu pagi. Suasanannya pun tidak beda jauh dengan tes kejiwaan sehari sebelumnya, Sabtu (24/9). Bedanya, keempat kandidat kemarin tidak ngumpul dalam satu ruangan, melainkan terpisah satu dengan lainnya. Pasalnya, masing-masing harus melewati tahapan cek medis di ruang terpisah.
Tes kesehatan kemarin berlangsung sejak pagi pukul 08.00 Wita. Tes diawali Cabup incumbent Putu Agus Suradnyana (PAS), yang datang lebih awal bersama pasangannya Nyoman Sutjidra. Selang 30 menit kemudian, barulah datang Dewa Sukrawan dan Dharma Wijaya.
Tes tahap pertama adalah cek darah bagi masing-masing kandidat. Setelah itu, kandidat secara bergiliaran masuk ke sejumlah ruang Poliklinik RSUD Buleleng di Singaraja, termasuk Pol THT. Ada juga tes narkotika dengan mengambil beberapa helai rambut kandidat sebagai sampel. Tes terakhir, kembali diambil sampel darah para kandidat. Sebelum diambil sampel darah terakhir, semua kandidat harus melewati tes treadmill untuk mengetahui kesehatan jantung.
Usai melewati cek medis secara keseluruhan, baik Agus Suradnyana maupun Dewa Sukrawan mengaku tersiksa, karena mereka harus puasa makan dan minum sejak Sabtu malam. Agus Suradnyana mengakui, gara-gara puasa makan dan minum, kebiasaan pagi sebelum ngantor tidak bisa dilakukan. “Biasanya bangun subuh, saya minum air, kemudian makan pisang goreng sambil ngopi. Setelah itu, ke belakang BAB. Tapi, karena puasa, jadi tidak bisa makan pisang goreng dan ngopi. BAB juga tidak bisa,” ujar Cabup incumbent asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar Buleleng yang juga Ketua DPC PDIP Buleleng ini.
Sedangkan Dewa Sukrawan mengaku tidak bisa BAB kemarin pagi, karena tidak ada makanan dalam perut, lantaran sejak Sabtu malam harus puasa. “Baru tadi (kemarin pagi) di rumah sakit bisa buang air kecil. Sebelumnya, di rumah tidak bisa, karena tidak ada makanan di perut,” beber politisi PDIP asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng ini.
Kendati demikian, baik Dewa Sukrawan maupun Agus Suradnyana mengaku sudah terbiasa melaksanakan cek kesehatan dengan lancar. Agus Suradnyana mengakui, selama ini secara rutin setiap tiga bulan sekali cek kesehatan, karena dia punya penyakit asam urat. “Saya harus rutin cek, karena asam urat saya ini. Jadi, dari cek kesehatan itu bisa ketahui asam urat ini,” jelas incumbent yang masih menjabat Bupati Buleleng 2012-2017 ini.
Sementara Dewa Sukrawan menmgakui sudah pernah melewati tes kesehatan ketika menjadi Calon Wakil Gubernur Bali yang diusung PDIP di Pilgub 2013. Hanya saja, kala itu tes kesehatan tidak berisi cek bebas narkotika. “Ini sudah biasa, sudah pernah dulu waktu nyalon Wakil Gubernur. Bedanya sekarang ada cek narkotika,” papar Dewa Sukrawan yang kini menjabat Bendahara DPD PDIP Bali.
Di sisi lain, Ketua Tim Medis Cek Kesehatan Cabup-Cawabup Buleleng di RSUD Buleleng, dr Gede Wiartama, menyatakan pihaknya akan menggelar pleno untuk menentukan hasil cek kesehatan ini, Selasa (27/9) besok. Saat pleno nanti, pihaknya mengundang seluruh dokter ahli yang terlibat dalam cek kesehatan para kandidat, termasuk psikiater dan psikolog, serta dari tim dari Badan Narkotika Nasoional Provinsi (BNNP) Bali.
“Dari pleno itu kita akan rekap semua hasil cek medis masing-masing calon. Setelah itu kita serahkan ke KPU Buleleng,” kata dr Wiartana yang juga Dirut RSUD Buleleng. * nat,k19
1
2
Komentar