Tut Asmara Optimis Pariwisata Segera Bangkit
Baru Bangun Villa Langsung ‘Dihajar’ Corona
DENPASAR, NusaBali
Penyanyi yang juga seorang pengusaha, Tut Asmara, mengaku tetap optimis pariwasata Bali akan segara bangkit pasca dihantam wabah virus Corona (Covid-19).
Tak dipungkirinya, virus yang mewabah hampir di seluruh negara sudah hampir 5 bulan ini telah membuat berbagai usaha bisnisnya stop beroperasi.
“Ya, seperti kebanyakan masyarakat lainnya, terutama para pelaku pariwisata, Covid-19 ini telah membuat semuanya berantakan. Usaha bisnis yang bersentuhan dengan tamu (turis) praktis tutup semua, tentu saja tidak ada pendapatan sama sekali,” ujar Tut Asmara kepada NusaBali, Kamis (16/7).
Untuk diketahui, Tut Asmara selain sebagai seorang penyanyi dan produser rekaman, dia juga adalah pengusaha SPBU, artshop silver dan villa. “Kalau bisnis rekaman okelah sebelum Corona memang sudah lesu, tapi usaha lainnya sebagai sumber pendapatan seperti artshop (silver), batik, dan villa praktis tutup semua, karena tamu memang tidak ada. Nah, kalau SPBU meski tetap beroperasi tentu saja pendapatnya jauh berkurang, bahkan minus untuk gaji karyawan dan biaya operasional lainnya,” curhatnya.
Ayah tiga anak ini pun bercerita bahwa usaha villa yang baru saja dibangun di kawasan Celuk, Sukawati, Gianyar, belum sempat beroperasi akibat dihajar virus Corona yang datang tanpa diprediksi sebelumnya. “Kebetulan villa yang saya bangun ini selesainya bulan Januari (2020). Nah, tiba-tiba ada wabah Corona dan tamu praktis tidak ada. Ya, akhirnya hingga kini masih tutup dan belum sempat beroperasi,” ujar pentolan Trio Januadi yang mengaku berinvestasi miliaran untuk membangun villa dengan tujuh rumah joglo ini.
Diakuinya, semenjak wabah Covid-19 ini melanda, dirinya telah merumahkan puluhan karyawan baik yang bekerja di artshop maupun villa yang berlokasi di Ubud. “Kalau villa yang di Celuk ini kan baru dibangun, jadi belum ada karyawannya,” imbuh produser Januadi Record ini.
Nah, meskipun pundi-pundi pendapatan akibat usaha bisnisnya tutup, Tut Asmara pun tetap optimis bahwa pariwisata Bali segera bangkit kembali dan Corona akan berlalu. “Dengan sudah diterapkannya new normal ini setidaknya harapan untuk bangkitnya pariwisata sudah mulai terlihat. Apalagi Bali berencana membuka kembali pariwisata untuk wisatawan mancanegara pada September 2020 ini. Ya, mudah-mudahan ini menjadi awal bergairahnya kembali pariwisata Bali,” harapnya.
Namun demikian, menyimak dari angka kasus positif Covid-19 yang masih fluktuatif, Tut Asmara pun mengajak masyarakat untuk tetap mengikuti anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan. “Jaga jarak, pakai masker, rajin cuci tangan harus jadi norma dan kebiasaan baru di kehidupan kita sehari-hari jika kita ingin aman tidak tertular Covid-19," pesan dari suami Ni Wayan Yuliawati yang baru saja dikaruniai seorang cucu ini. *isu
“Ya, seperti kebanyakan masyarakat lainnya, terutama para pelaku pariwisata, Covid-19 ini telah membuat semuanya berantakan. Usaha bisnis yang bersentuhan dengan tamu (turis) praktis tutup semua, tentu saja tidak ada pendapatan sama sekali,” ujar Tut Asmara kepada NusaBali, Kamis (16/7).
Untuk diketahui, Tut Asmara selain sebagai seorang penyanyi dan produser rekaman, dia juga adalah pengusaha SPBU, artshop silver dan villa. “Kalau bisnis rekaman okelah sebelum Corona memang sudah lesu, tapi usaha lainnya sebagai sumber pendapatan seperti artshop (silver), batik, dan villa praktis tutup semua, karena tamu memang tidak ada. Nah, kalau SPBU meski tetap beroperasi tentu saja pendapatnya jauh berkurang, bahkan minus untuk gaji karyawan dan biaya operasional lainnya,” curhatnya.
Ayah tiga anak ini pun bercerita bahwa usaha villa yang baru saja dibangun di kawasan Celuk, Sukawati, Gianyar, belum sempat beroperasi akibat dihajar virus Corona yang datang tanpa diprediksi sebelumnya. “Kebetulan villa yang saya bangun ini selesainya bulan Januari (2020). Nah, tiba-tiba ada wabah Corona dan tamu praktis tidak ada. Ya, akhirnya hingga kini masih tutup dan belum sempat beroperasi,” ujar pentolan Trio Januadi yang mengaku berinvestasi miliaran untuk membangun villa dengan tujuh rumah joglo ini.
Diakuinya, semenjak wabah Covid-19 ini melanda, dirinya telah merumahkan puluhan karyawan baik yang bekerja di artshop maupun villa yang berlokasi di Ubud. “Kalau villa yang di Celuk ini kan baru dibangun, jadi belum ada karyawannya,” imbuh produser Januadi Record ini.
Nah, meskipun pundi-pundi pendapatan akibat usaha bisnisnya tutup, Tut Asmara pun tetap optimis bahwa pariwisata Bali segera bangkit kembali dan Corona akan berlalu. “Dengan sudah diterapkannya new normal ini setidaknya harapan untuk bangkitnya pariwisata sudah mulai terlihat. Apalagi Bali berencana membuka kembali pariwisata untuk wisatawan mancanegara pada September 2020 ini. Ya, mudah-mudahan ini menjadi awal bergairahnya kembali pariwisata Bali,” harapnya.
Namun demikian, menyimak dari angka kasus positif Covid-19 yang masih fluktuatif, Tut Asmara pun mengajak masyarakat untuk tetap mengikuti anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan. “Jaga jarak, pakai masker, rajin cuci tangan harus jadi norma dan kebiasaan baru di kehidupan kita sehari-hari jika kita ingin aman tidak tertular Covid-19," pesan dari suami Ni Wayan Yuliawati yang baru saja dikaruniai seorang cucu ini. *isu
Komentar