SMKN 1 Seririt Digoyang Isu Pungli
Sebelumnya pungutan semacam itu terjadi juga pada PPDB tahun ajaran 2014/2015. Nilanya pungutannya sebesar Rp 350 ribu per siswa.
Siswa ‘Jalur Tikus’ Ditodong Biaya Hingga Rp 450 Ribu
SINGARAJA, NusaBali
Sekolah Menengah Ketrampilan Negeri (SMKN) 1 Seririt kini dirundung isu tidak sedap. Sekolah yang berlokasi di Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt itu diduga memungut biaya tambahan bagi siswa yang diterima lewat jalur komite. Nilai pungutannya mencapai Rp 450 ribu persiswa.
Kabar itu pun langsung disikapi Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra dengan memanggil Kadis Pendidikan Wayan Lugrahini, Selasa (18/11). Informasi yang dihimpun, pungutan itu berawal dari penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2015/2016 lalu. Dalam PPDB itu, ada beberapa calon siswa yang tidak bisa diterima melalui jalur resmi maupun jalur miskin atau prestasi.
Nah, kabarnya ada jalur yang bisa menerima mereka yakni jalur komite. Hanya saja, dalam perjalannya siswa yang diterima melalui jalur komite ini dipungut biaya sebesar Rp 450 ribu persiswa.
Orang tua yang keberatan sempat menyakan pungutan tersebut kepada pihak panitia PPDB maupun para guru. Ternyata, pihak panitia maupun para guru mengaku tidak tahu menahu soal pungutan tersebut. Merasa aneh, orang tua yang keberatan terus mencari informasi terkait pungutan tersebut. Hasilnya, pungutan semacam itu terjadi juga pada PPDB tahun ajaran 2014/2015. Nilanya pungutannya sebesar Rp 350 ribu persiswa.
Setelah para orang tua resah, pihak kepala sekolah setempat kemudian menyampaikan pada saat rapat orang tua siswa, jika pungutan tersebut untuk dana talangan rehab ruang kelas.
Keresahan para orang tua itu ternyata sampai juga ke meja Wakil Bupati Nyoman Sutjidra hingga memanggil Kadisdik Lugrahini kemarin siang. Lugrahini pun diwanti-wanti agar menuntaskan kasus tersebut secepatnya.
“Tadi memang saya rapat dengan dinas pendidikan, memang ada beberapa persoalan terutama di SMKN 1 Seririt, sudah saya minta diselesaikan. Katanya itu memang komite yang pungut, tapi saya tegaskan kalau ada PNS di sana yang ikut memungut, saya akan beri sanksi tegas,” kata Wabup Sutjidra.
Menurut Wabup Sutjidra, sepanjang sudah ada kesepakatan orang tua siswa melalui komite sekolah, pungutan itu tidak ada persoalan. Namun, pungutan itu harus jelas peruntukannya sesuai dengan kesepakatan awal orang tua siswa.
Selanjutnya...
1
2
Komentar