Judi Togel, Wasit Bola Dijuk
DENPASAR, NusaBali
Unit V Satreskrim Polresta Denpasar meringkus oknum wasit sepak bola, I Wayan Arthana alias Wayan Ajus, 50, di rumahnya di Jalan Dukuh Sari Nomor 31 Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, pada Jumat (10/7) pukul 16.00 Wita.
Wasit bersertifikasi nasional ini ditangkap karena judi togel. Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu Reza Hafidz dikonfirmasi dikonfirmasi, Jumat (17/7) mengungkapkan nama situs togel dari tersangka bernama RAJATOTO3. Hasil dari judi itu tersangka meraup keuntungan Rp 300.000 sampai Rp Rp 500.000. “Tersangka meraup komisi dari para pemain yang membeli nomer,” jelas.
Sampai saat ini penyidik Satreskrim Polresta Denpasar masih melakukan pengembangan terhadap pengakuan tersangka. Untuk sementara tersangka disangkakan dengan pasal 27 ayat 2 Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik. “Barang bukti yang berhasil diamankan berupa paito, tesen, lembar rekapan pasangan togel, dan uang tunai Rp 60.000,” tutur Iptu Reza.
Sementara itu, Ketua Umum Asprov PSSI Bali, Ketut Suardana mengakui perihal penangkapan salah satu wasitnya tersebut. "Saya juga denger seperti itu. Tapi kondisi percisnya kami belum ketahui pasti. Kami akan cari informasi perkembanganya lebih lanjut. Yang jelas Wasit Wayan Artana itu kini masih menjalani proses pemeriksaan di Polresta Denpasar," ungkap Ketut Suardana, Jumat (17/7). Direktur Kompetisi Asprov PSSI Bali, Gede Made Anom Prenatha sangat menyayangkan proses penangkapan tersebut. Penangkapan wasit ini dapat mencoreng citra wasit Bali yang sebenarnya sudah dalam kondisi baik. Pihaknya menduga, bisa saja yang bersangkutan dalam kondisi sulit. "Situasi akibat Covid-19 ini sangat sulit. Kondisinya memang serba susah. Apalagi kegiatan olahraga lama berhenti. Jadi, wasit memang tidak pernah bertugas sejak akhir Februari yang lalu. Artinya, sudah hitungan 5 bulan tidak ada kegiatan sepakbola," terang Anom Prenatha. Untuk itu dia berharap kasus yang menimpa salah satu wasitnya itu agar segera tuntas. Disatu sisi Bidang Pertandingan Asprov PSSI Bali, Anak Agung Dalem mengakui sosok Wayan Artana dikenal sebagai wasit yang baik dalam menjalankan tugasnya. Dan, selama ini wasit level nasional asal Bali itu tidak pernah bermasalah saat memimpin pertandingan. Mungkin saja dia ceroboh dan dalam kondisi sulit hingga ngambil pekerjaan seperti itu. Yang jelas selama menjadi wasit belum pernah bermasalah.
Meskipun dia sejatinya wasit, tapi itu dia bukan kapasitas mengatur skor dalam pertandingan. Tapi dalam konteks berbeda ditangkap. Sehingga sanksi jelas tidak ada. "Ini kan soal individu profesi, jelas itu mata pencaharian beda.
Jelas kami tidak bisa memberikan sanksi. Kalau pengaturan skor baru kami bisa lakukan penindakan. Ini kan beda jauh tidak ada hubungannya dengan Asprov. Kebetulan saja dia memang jadi wasit," tutur Gung Dalem. Sekali lagi ini jelas diluar pertandingan sepakbola. "Yang jelas sebagai teman kami tetap prihatin apa yang menimpa salah satu wasitnya, semoga cepet selesai masalahnya," harap Gung Dalem. *dek
Sampai saat ini penyidik Satreskrim Polresta Denpasar masih melakukan pengembangan terhadap pengakuan tersangka. Untuk sementara tersangka disangkakan dengan pasal 27 ayat 2 Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik. “Barang bukti yang berhasil diamankan berupa paito, tesen, lembar rekapan pasangan togel, dan uang tunai Rp 60.000,” tutur Iptu Reza.
Sementara itu, Ketua Umum Asprov PSSI Bali, Ketut Suardana mengakui perihal penangkapan salah satu wasitnya tersebut. "Saya juga denger seperti itu. Tapi kondisi percisnya kami belum ketahui pasti. Kami akan cari informasi perkembanganya lebih lanjut. Yang jelas Wasit Wayan Artana itu kini masih menjalani proses pemeriksaan di Polresta Denpasar," ungkap Ketut Suardana, Jumat (17/7). Direktur Kompetisi Asprov PSSI Bali, Gede Made Anom Prenatha sangat menyayangkan proses penangkapan tersebut. Penangkapan wasit ini dapat mencoreng citra wasit Bali yang sebenarnya sudah dalam kondisi baik. Pihaknya menduga, bisa saja yang bersangkutan dalam kondisi sulit. "Situasi akibat Covid-19 ini sangat sulit. Kondisinya memang serba susah. Apalagi kegiatan olahraga lama berhenti. Jadi, wasit memang tidak pernah bertugas sejak akhir Februari yang lalu. Artinya, sudah hitungan 5 bulan tidak ada kegiatan sepakbola," terang Anom Prenatha. Untuk itu dia berharap kasus yang menimpa salah satu wasitnya itu agar segera tuntas. Disatu sisi Bidang Pertandingan Asprov PSSI Bali, Anak Agung Dalem mengakui sosok Wayan Artana dikenal sebagai wasit yang baik dalam menjalankan tugasnya. Dan, selama ini wasit level nasional asal Bali itu tidak pernah bermasalah saat memimpin pertandingan. Mungkin saja dia ceroboh dan dalam kondisi sulit hingga ngambil pekerjaan seperti itu. Yang jelas selama menjadi wasit belum pernah bermasalah.
Meskipun dia sejatinya wasit, tapi itu dia bukan kapasitas mengatur skor dalam pertandingan. Tapi dalam konteks berbeda ditangkap. Sehingga sanksi jelas tidak ada. "Ini kan soal individu profesi, jelas itu mata pencaharian beda.
Jelas kami tidak bisa memberikan sanksi. Kalau pengaturan skor baru kami bisa lakukan penindakan. Ini kan beda jauh tidak ada hubungannya dengan Asprov. Kebetulan saja dia memang jadi wasit," tutur Gung Dalem. Sekali lagi ini jelas diluar pertandingan sepakbola. "Yang jelas sebagai teman kami tetap prihatin apa yang menimpa salah satu wasitnya, semoga cepet selesai masalahnya," harap Gung Dalem. *dek
1
Komentar