Ekspor Ikan Bali Terus Merosot
DENPASAR, NusaBali
Ekspor produk perikanan Bali menunjukkan penurunan dalam setahun terakhir. Data tahun 2018, ekspor ikan Bali dengan volume 36,724,00 ton senilai 431.556.129,70 dollar AS. Sedang tahun 2019 total volume ekspor 26.951,80 dengan nilai 154.701.
123,03 dollar AS. Padahal dua tahun sebelumnya ekspor perikanan Bali memiliki nilai 336.812.323,75 dollar AS dari total volume 38.852,76 ton. Untuk tahun 2020, ekspor produk perikanan Bali diperkirakan juga mengalami penurunan. Penyebabnya pandemi Covid-19, yang salah satunya berimbas pada pembatasan operasi transportasi baik udara dan laut. “Ya memang pasti berpengaruh terhadap penurunan ekspor,” ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali I Made Sudarsana, Jumat (17/7).
Bukan hanya ekspor produk perikanan, namun sektor lain pun tidak luput. Bagaimana tidak, ada pembatasan penerbangan tentu menyulitkan pengiriman atau ekspor ke negara tujuan. Apalagi sejumlah negara tujuan ekspor perikanan Bali memberlakukan lockdown. “ Jadi memang pasti terjadi penurunan,” tegas Darsana.
Dari data pihak Dinas Kelautan dan Perikanan (KP) produk ekspor ikan Bali terdiri dari tuna segar, tuna beku dan segar, kakap, ikan kaleng ikan pedang lobster, cumi-cumi, kerapu, marlin dan lainnya. Negara tujuan antara lain Jepang, AS, Australia untuk tuna segar. Demikian juga dengan tuna beku, ketiga negara ini adalah pasar unggulan.
Sedang kakap banyak diekspor ke Taiwan, AS, Singapura dan Thailand. Ikan kaleng tujuan ekspor AS dan Afrika. Ikan Marlin atau Setuhuk, tujuan ekspor Jepang dan Australia. Sementara Lobster diekspor ke Taiwan dan China. Selanjutnya China, Taiwan, Jepang, Singapura , Malaysia serta AS menjadi tujuan ekspor cumi-cumi. Kerapu lebih banyak diekspor ke Taiwan, AS, China , Malaysia dan Singapura. *k17
1
Komentar