Dinas LHK Tidak Tambah Petugas Kebersihan Walau Pantai Sudah Dibuka
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung tidak menambah jumlah petugas yang khusus membersihkan sampah di areal pantai.
Kendati di tengah tatanan kehidupan era baru, pantai yang sebelumnya ditutup kembali dibuka untuk para wisatawan. “Untuk jumlah tenaga, tetap. Penanganan sampah pantai, kami hanya punya 1 tim dengan anggota 12 orang,” kata Kabid Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dinas LHK Badung AA Gede Agung Dalem, Minggu (19/7).
Petugas Dinas LHK Badung justru kini sedang fokus dalam upaya menangani sampah kiriman yang terjadi akibat angin timur. Menurut Gung Dalem, sampah kiriman yang didominasi sampah rumput laut banyak menepi di Pantai Tanjung Benoa hingga Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan. “Iya, dominan sampah rumput laut,” ucap Gung Dalem.
Bahkan, pada Jumat (17/7) lalu sampah yang menepi di sepanjang pantai dari Tanjung Benoa ke Nusa Dua mencapai 6 ton. “Memang tidak menentu volume sampah kirimannya, karena yang menepi tergantung pasang surut air laut,” katanya.
Walau begitu, birokrat asal Klungkung itu memastikan pembersihan sampah kiriman khusus di Pantai Tanjung Benoa hingga Nusa Dua masih bisa diatasi oleh petugas yang ada.
Sebelumnya, Dinas LHK Badung mengklaim selama pandemi Covid-19, produksi sampah harian menurun drastis. Bahkan, penurunannya bisa mencapai setengah daripada hari normal. Pada hari normal produksi sampai rata-rata 281 ton per hari. Kini saat pandemi Covid-19 turun menjadi hanya sekitar 110 ton per hari.
Sejauh ini, pengelolaan sampah di Badung, terlebih di Badung Utara sudah mampu mengelola sedikitnya 20 ton sampah rumah tangga. Bahkan sampah anorganik pun turut dipilah untuk memudahkan proses pengolahan. *asa
Komentar