DPD HPI Bali Bagikan Sembako untuk 600 Anggota
Potongan 50 Persen Iuran Bagi Anggota Selama Masa Pandemi Covid-19
DENPASAR, NusaBali
DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi Bali memberikan sumbangan kepada 600 anggota yang masih memiliki lisensi aktif, Senin (20/7) di Kantor HPI Bali Jalan Sekar Tunjung, Banjar Kertagraha, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur.
Pemberian sembako tersebut sebagai bentuk perhatian DPD HPI Bali terhadap anggotanya karena terkena imbas pandemi Covid-19 (Virus Corona) yang menyebabkan sektor pariwisata lumpuh.
Ketua DPD HPI Provinsi Bali, I Nyoman Nuarta SH mengungkapkan, bantuan sembako saat ini merupakan dana dari internal organisasi HPI Bali yang sebelumnya berasal dari iuran bersama anggota HPI. Dana tersebut sebelumnya biasanya digunakan untuk suka duka bagi anggota yang sakit maupun meninggal dunia.
Namun, karena kondisi Covid-19 membuat sebagian besar anggota pramuwisata harus kehilangan pekerjaan mereka karena pariwisata sepi. "Ini pembagian sembako lanjutan dari Kementerian. Kemarin Kementerian memberikan sembako namun tidak mencukupi untuk semua anggota, sehingga ada sebagian yang belum mendapatkan bantuan itu. Untuk memenuhi seluruh anggota, kami berupaya untuk memakai anggaran internal organisasi sehingga mereka yang terdampak Covid-19 bebannya bisa diringankan," jelasnya.
Dikatakan Nuarta, sembako yang dibagikan berupa 5 kilogram beras, kilogram sarimi, kecap, sarden, kopi, dan minyak goreng. Sehingga bantuan tersebut diharapkan bisa membantu memenuhi kebutuhan anggota HPI sehari-hari. Mereka yang bisa menerima sembako kata Nuarta merupakan anggota yang masih memiliki lisensi aktif. Jika lisensi mereka mati diatas satu tahun maka mereka tidak diberikan sembako.
Selain itu, DPD HPI Bali, kata dia, juga memberikan potongan pembayaran iuran selama masa pandemi, yakni potongan iuran sebesar 50 persen dari biasanya. "Kami juga berikan keringanan berupa potongan pembayaran iuran. Mungkin iuran biasanya Rp 10 ribu kami berikan potongan 50 persen menjadi Rp 5.000," imbuhnya.
Dengan adanya tatanan kehidupan era baru atau new normal ini, pihaknya berharap seluruh pariwisata di Bali kembali pulih dan wisatawan kembali bisa datang ke Pulau Dewata. "Kami juga masih melihat kondisi pariwisata pada era new normal ini. Kami berharap pariwisata segera kembali pulih. Jika masih tetap berlanjut maka kami juga kembali harus memikirkan program lainnya untuk keberlangsungan anggota kami," tandasnya. *mis
Ketua DPD HPI Provinsi Bali, I Nyoman Nuarta SH mengungkapkan, bantuan sembako saat ini merupakan dana dari internal organisasi HPI Bali yang sebelumnya berasal dari iuran bersama anggota HPI. Dana tersebut sebelumnya biasanya digunakan untuk suka duka bagi anggota yang sakit maupun meninggal dunia.
Namun, karena kondisi Covid-19 membuat sebagian besar anggota pramuwisata harus kehilangan pekerjaan mereka karena pariwisata sepi. "Ini pembagian sembako lanjutan dari Kementerian. Kemarin Kementerian memberikan sembako namun tidak mencukupi untuk semua anggota, sehingga ada sebagian yang belum mendapatkan bantuan itu. Untuk memenuhi seluruh anggota, kami berupaya untuk memakai anggaran internal organisasi sehingga mereka yang terdampak Covid-19 bebannya bisa diringankan," jelasnya.
Dikatakan Nuarta, sembako yang dibagikan berupa 5 kilogram beras, kilogram sarimi, kecap, sarden, kopi, dan minyak goreng. Sehingga bantuan tersebut diharapkan bisa membantu memenuhi kebutuhan anggota HPI sehari-hari. Mereka yang bisa menerima sembako kata Nuarta merupakan anggota yang masih memiliki lisensi aktif. Jika lisensi mereka mati diatas satu tahun maka mereka tidak diberikan sembako.
Selain itu, DPD HPI Bali, kata dia, juga memberikan potongan pembayaran iuran selama masa pandemi, yakni potongan iuran sebesar 50 persen dari biasanya. "Kami juga berikan keringanan berupa potongan pembayaran iuran. Mungkin iuran biasanya Rp 10 ribu kami berikan potongan 50 persen menjadi Rp 5.000," imbuhnya.
Dengan adanya tatanan kehidupan era baru atau new normal ini, pihaknya berharap seluruh pariwisata di Bali kembali pulih dan wisatawan kembali bisa datang ke Pulau Dewata. "Kami juga masih melihat kondisi pariwisata pada era new normal ini. Kami berharap pariwisata segera kembali pulih. Jika masih tetap berlanjut maka kami juga kembali harus memikirkan program lainnya untuk keberlangsungan anggota kami," tandasnya. *mis
1
Komentar