Derby London di Final Piala FA
Chelsea Akhiri Kedigdayaan MU di Wembley
Solskjaer mengatakan, tak ada waktu menyesali diri. Sebab MU sudah ditunggu dua laga penting Premier League pada pekan ini dan Liga Europa.
LONDON, NusaBali
Final Piala FA musim 2019/2020 menjadi milik tim-tim London, setelah dua tim kota Manchester tersingkir dalam semifinal selama dua hari terakhir di Stadion Wembley. Ya, derby London pun tak terelakkan antara Arsenal dan Chelsea, di Stadion Wembley, London, 1 Agustus mendatang. Laga final ditandai sukses Chelsea mengakhiri kedigjayaan Manchester United dalam 19 laga tak terkalahkan.
Arsenal terlebih dulu mendongkel juara bertahan Manchester City dari tahtanya, setelah menang 2-0 pada semifinal pertama, Minggu dini hari Wita. Arsenal mengulangi skenario saat mereka melewati City dalam semifinal dan menjuarai FA musim 2016/2017.
Lalu pada Senin (20/7) dinihari Wita, juga di Wembley Stadium, Chelsea mengalahkan Manchester United 3-1. David de Gea bertanggung jawab atas gol Olivier Giroud dan Mason Mount yang bersarang ke gawangnya. Sedangkan kapten MU Harry Maguire mencetak gol bunuh diri sebelum Bruno Fernandes mencetak gol hiburan MU lewat titik putih.
Hasil itu menjadi kemenangan pertama Frank Lampard atas MU sejak menduduki kursi manajer Chelsea, setelah kalah di dua laga Liga Inggris dan putaran keempat Piala Liga Inggris. Chelsea juga mengakhiri perjalanan 19 laga tak terkalahkan MU dalam berbagai kompetisi, termasuk sejak liga bergulir kembali setelah dihentikan jeda pandemi.
Jika juara, Arsenal akan memantapkan diri jadi raja kompetisi yang 13 kali dimenangi itu. Sedangkan Chelsea berpeluang menambah koleksi trofi Piala FA mereka menjadi delapan.
Sementara manajer MU Ole Gunnar Solskjaer mengatakan, tak ada waktu menyesali diri. Sebab MU sudah ditunggu dua laga penting Premier League pekan ini dan Liga Europa. Menurutnya, David de Gea seharusnya mampu mementahkan gol kedua Chelsea dengan kemungkinan "100 banding 100.”
Tak hanya tidak memasang Roger Romero, Solskjaer juga memasang line-up yang aneh dengan tidak memasukkan Anthony Martial, Paul Pogba dan Mason Greenwood, padahal yang menjadi lawan kali ini adalah Chelsea.
Membela pilihan susunan timnya itu, Solskjaer enggan membahasnya karena timnya kini harus fokus ke dua laga terakhir Liga Inggris agar finis empat besar sehingga kembali ke Liga Champions. Bukan hanya blunder de Gea, MU makin dibuat nestapa oleh kapten mereka Harry Maguire yang memasukkan gol bunuh diri.
Sementara manajer Chelsea Frank Lampard terkesima dengan "karakter dan kepribadian" para pemainnnya. "Kami menghadapi final di depan mata. Dua di liga dan kemudian Arsenal," kata Lampard.
Kemenangan Chelsea membuat Lampard selangkah merengkuh gelar pertamanya dalam musim pertamanya menangani The Blues. Selanjutnya, Chelsea akan fokus meloloskan diri ke Liga Champions dengan final empat besar Liga Premier. Kini mereka di urutan ketiga, dan terpaut satu poin di atas Leicester dan MU, serta menyisakan laga lawan Liverpool dan Wolverhampton Wanderes.
"Kami ingin menjuarai sesuatu dan pada awal musim ini kami ingin di atas sana bersaing untuk empat besar...kami ingin empat besar, kami ingin trofi dan kami sedang di ujung perjalanan, jadi kita lihat saja nanti,"kata Lampard. *ant
Arsenal terlebih dulu mendongkel juara bertahan Manchester City dari tahtanya, setelah menang 2-0 pada semifinal pertama, Minggu dini hari Wita. Arsenal mengulangi skenario saat mereka melewati City dalam semifinal dan menjuarai FA musim 2016/2017.
Lalu pada Senin (20/7) dinihari Wita, juga di Wembley Stadium, Chelsea mengalahkan Manchester United 3-1. David de Gea bertanggung jawab atas gol Olivier Giroud dan Mason Mount yang bersarang ke gawangnya. Sedangkan kapten MU Harry Maguire mencetak gol bunuh diri sebelum Bruno Fernandes mencetak gol hiburan MU lewat titik putih.
Hasil itu menjadi kemenangan pertama Frank Lampard atas MU sejak menduduki kursi manajer Chelsea, setelah kalah di dua laga Liga Inggris dan putaran keempat Piala Liga Inggris. Chelsea juga mengakhiri perjalanan 19 laga tak terkalahkan MU dalam berbagai kompetisi, termasuk sejak liga bergulir kembali setelah dihentikan jeda pandemi.
Jika juara, Arsenal akan memantapkan diri jadi raja kompetisi yang 13 kali dimenangi itu. Sedangkan Chelsea berpeluang menambah koleksi trofi Piala FA mereka menjadi delapan.
Sementara manajer MU Ole Gunnar Solskjaer mengatakan, tak ada waktu menyesali diri. Sebab MU sudah ditunggu dua laga penting Premier League pekan ini dan Liga Europa. Menurutnya, David de Gea seharusnya mampu mementahkan gol kedua Chelsea dengan kemungkinan "100 banding 100.”
Tak hanya tidak memasang Roger Romero, Solskjaer juga memasang line-up yang aneh dengan tidak memasukkan Anthony Martial, Paul Pogba dan Mason Greenwood, padahal yang menjadi lawan kali ini adalah Chelsea.
Membela pilihan susunan timnya itu, Solskjaer enggan membahasnya karena timnya kini harus fokus ke dua laga terakhir Liga Inggris agar finis empat besar sehingga kembali ke Liga Champions. Bukan hanya blunder de Gea, MU makin dibuat nestapa oleh kapten mereka Harry Maguire yang memasukkan gol bunuh diri.
Sementara manajer Chelsea Frank Lampard terkesima dengan "karakter dan kepribadian" para pemainnnya. "Kami menghadapi final di depan mata. Dua di liga dan kemudian Arsenal," kata Lampard.
Kemenangan Chelsea membuat Lampard selangkah merengkuh gelar pertamanya dalam musim pertamanya menangani The Blues. Selanjutnya, Chelsea akan fokus meloloskan diri ke Liga Champions dengan final empat besar Liga Premier. Kini mereka di urutan ketiga, dan terpaut satu poin di atas Leicester dan MU, serta menyisakan laga lawan Liverpool dan Wolverhampton Wanderes.
"Kami ingin menjuarai sesuatu dan pada awal musim ini kami ingin di atas sana bersaing untuk empat besar...kami ingin empat besar, kami ingin trofi dan kami sedang di ujung perjalanan, jadi kita lihat saja nanti,"kata Lampard. *ant
Komentar