Agung Diatmika-Muntra Tantang Giri Prasta-Suiasa
Pasangan IGN Agung Diatmika-Wayan Muntra diusung Koalisi Rakyat Badung Bangkit (KRBB) yang dimotori Golkar-Gerindra-NasDem
DENPASAR, NusaBali
Pilkada Badung 2020 kemungkinan besar akan menjadi ajang tarung head to head antara pasangan incumbent I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa vs I Gusti Ngurah Agung Diatmika-I Wayan Muntra. Ini setelah Golkar-Gerindra-NasDem ‘sepakat’ usung Agung Diatmika-Wayan Muntra, melalui pertemuan lintas parpol, Senin (20/7) malam.
Pertemuan lintas parpol yang sepakati usung pasangan Agung Diatmika-Wayan Muntra, Senin malam, dilaksanakan di kediaman mantan Sekda Kabupaten Badung dan Penjabat Bupati Badung 2005 yang juga tokoh Golkar, I Wayan Subawa, di Jalan Jaya Giri Niti Mandala Denpasar, Senin malam. Pertemuan itu dihadiri langsung Bupati Badung 2005-2015 Anak Agung Gde Agung, Plt Ketua DPD I Golkar Badung I Wayan Suyasa, Ketua DPC Gerindra Badung I Wayan Disel Astawa, Ketua DPD NasDem Badung I Putu Gede Suyanta, fungsionaris DPD I Golkar Bali AA Bagus Tri Arka Candra---adik kandung dari anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali AA Bagus Adhi Mahendra Putra, dan Wayan Subawa selaku tuan rumah.
Ini merupakan kelanjutan dari serentetan pertemuan sebelumnya di tempat yang sama, sejak Rabu (15/7) lalu. Dalam pertemuan sebelumnya, hadir pula Bupati Badung 1990-2000 I Gusti Bagus Alit Putra, Penjabat Bupati Badung 2005 Wayan Subawa, Bupati Badung 2005-2015 AA Gde Agung, dan Ketua DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry.
Terakhir, dalam pertemuan di tempat yang sama, Minggu (19/7) malam, Agung Diatmika untuk pertama kali dihadirkan. Saat itu, tokoh non kader asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini menyatakan siap maju sebagai Calon Bupati (Cabup) yang diusung Koalisi Rakyat Badung Bangkit (KRBB) yang dimotori Golkar-Gerindra-NasDem. Agung Diatmika akan berpaket dengan politisi Golkar, Wayan Muntra, di posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Badung.
Pasangan Agung Diatmika-Wayan Muntra diskenariokan tarung head to head melawan Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa, paket incumbent yang hampir pasti akan diusung kembali PDIP sebagai Cabup-Cawabup Badung. Nyoman Giri Prasta adalah politisi asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung yang kini Ketua DPC PDIP Badung dan masih menjabat Bupati Badung 2016-2021. Sedangkan Ketut Suiasa adalah politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini fungsionaris DPD PDIP Bali dan masih menjabat Wakil Bupati Badung 2016-2021.
Pasangan Agung Diatmika-Wayan Muntra terbilang paket unik. Sebab, keduanya sama-sama berprofesi sebagai notaris. Agung Diatmika yang tidak memiliki background politik, saat ini menjadi Ketua Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) Provinsi Bali. Agung Diatmika dikenal memiliki kedekatan dengan AA Gde Agung, Bupati Badung dua kali periode yang kini anggota DPD RI Dapil Bali. Agung Diatmika pula yang jadi Ketua Tim Pemenangan AA Gde Agung saat maju sebagai Calon DPD RI di Pileg 2019, hingga panglingsir Puri Ageng Mengwi ini lolos ke Senayan.
Sedangkan Wayan Muntra adalah politisi asal Banjar Sawangan, Desa Bualu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung mantan Ketua DPD II Golkar Badung 2015-2019. Saat ini, Wayan Muntra menjabat sebagai Ketua Badan Hukum dan HAM DPD I Golkar Bali. Selain itu, Wayan Muntra saat ini juga menjabat Ketua DPD Ikatan Notaris Indonesia (INI) Provinsi Bali.
Pasangan Agung Diatmika-Wayan Muntra memang belum resmi diusung KRBB sebagai Cabup-Cawabup Badung ke Pilkada 2020. Menurut inisiator pertemuan, Wayan Subawa, pasanganini baru kesepakatan lintas parpol (Dolkar-Gerindra-NasDem) yang belum disertai rekomendasi resmi DPP partai masing-masing.
Subawa mengatakan, Agung Diatmika-Wayan Muntra akan dibawa lagi ke rapat parpol (KRBB) yang akan digelar Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati 9 Denpasar, Kamis (24/7) lusa. "Nanti Agung Diatmika dan Wayan Muntra ini akan kita ajak ke DPD I Golkar Bali. Kami sebagai inisiator akan menyerahkan kepada partai koalisi," jelas Subawa, politisi Golkar yang kini menjabat Bendesa Adat Pagan, Denpasar Timur.
Sementara itu, Wayan Muntra belum mau berkomentar soal dirinya akan diusung KRBB sebagai Cawabup Badung di Pilkada 2020, berpasangan dengan Agung Diatmika. Alasannya, pernyataan pers terkait masalah ini adalah satu pintu melalui sang inisiator, Wayan Subawa. "Saya belum bisa komentar. Silakan langsung kepada Pak Wayan Subawa," elak Wayan Muntra saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Selasa kemarin.
Yang jelas, jika jadi maju berpakat, pasangan Agung Diatmika-Wayan Muntra nantinya akan diusung koalisi lintas partai berisikan tiga parpol parlemen: Golkar, Gerindra, dan NasDem. KRBB ini berkekutan 10 kursi DPRD Badung 2019-2024 atau kuasai 25,00 persen suara parlemen hasil Pileg 2019. Rinciannya, 7 kursi DPRD legislatif (17,50 persen suara parlemen) milik Golkar, 2 kursi legialatif (5,00 persen suara parlemen) milik Gerindra, dan 1 kurrsi legialatif (2,50 persen suara parlemen) milik NasDem.
Sebaliknya, pasangan incumbent Giri Prasta-Ketut Suiasa berpeluang tarung ke Pilkada Badung 2020 dengan modal kekuatan politik awal 30 kursi DPRD Badung 2019-2024 atau 75,00 persen suara parlemen. Pasalnya, Demoktrat sejak awal sudah menyatakan akan gabung ke barisan PDIP untuk usung Giri Prasta-Suiasa. Kekuatan 30 kursi legislatif itu, rinciannya 28 kursi (70,00 persen suara parlemen) milik PDIP dan 2 kursi (5,00 persen suara parlemen) milik Demokrat. *nat
Pertemuan lintas parpol yang sepakati usung pasangan Agung Diatmika-Wayan Muntra, Senin malam, dilaksanakan di kediaman mantan Sekda Kabupaten Badung dan Penjabat Bupati Badung 2005 yang juga tokoh Golkar, I Wayan Subawa, di Jalan Jaya Giri Niti Mandala Denpasar, Senin malam. Pertemuan itu dihadiri langsung Bupati Badung 2005-2015 Anak Agung Gde Agung, Plt Ketua DPD I Golkar Badung I Wayan Suyasa, Ketua DPC Gerindra Badung I Wayan Disel Astawa, Ketua DPD NasDem Badung I Putu Gede Suyanta, fungsionaris DPD I Golkar Bali AA Bagus Tri Arka Candra---adik kandung dari anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali AA Bagus Adhi Mahendra Putra, dan Wayan Subawa selaku tuan rumah.
Ini merupakan kelanjutan dari serentetan pertemuan sebelumnya di tempat yang sama, sejak Rabu (15/7) lalu. Dalam pertemuan sebelumnya, hadir pula Bupati Badung 1990-2000 I Gusti Bagus Alit Putra, Penjabat Bupati Badung 2005 Wayan Subawa, Bupati Badung 2005-2015 AA Gde Agung, dan Ketua DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry.
Terakhir, dalam pertemuan di tempat yang sama, Minggu (19/7) malam, Agung Diatmika untuk pertama kali dihadirkan. Saat itu, tokoh non kader asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini menyatakan siap maju sebagai Calon Bupati (Cabup) yang diusung Koalisi Rakyat Badung Bangkit (KRBB) yang dimotori Golkar-Gerindra-NasDem. Agung Diatmika akan berpaket dengan politisi Golkar, Wayan Muntra, di posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Badung.
Pasangan Agung Diatmika-Wayan Muntra diskenariokan tarung head to head melawan Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa, paket incumbent yang hampir pasti akan diusung kembali PDIP sebagai Cabup-Cawabup Badung. Nyoman Giri Prasta adalah politisi asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung yang kini Ketua DPC PDIP Badung dan masih menjabat Bupati Badung 2016-2021. Sedangkan Ketut Suiasa adalah politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini fungsionaris DPD PDIP Bali dan masih menjabat Wakil Bupati Badung 2016-2021.
Pasangan Agung Diatmika-Wayan Muntra terbilang paket unik. Sebab, keduanya sama-sama berprofesi sebagai notaris. Agung Diatmika yang tidak memiliki background politik, saat ini menjadi Ketua Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) Provinsi Bali. Agung Diatmika dikenal memiliki kedekatan dengan AA Gde Agung, Bupati Badung dua kali periode yang kini anggota DPD RI Dapil Bali. Agung Diatmika pula yang jadi Ketua Tim Pemenangan AA Gde Agung saat maju sebagai Calon DPD RI di Pileg 2019, hingga panglingsir Puri Ageng Mengwi ini lolos ke Senayan.
Sedangkan Wayan Muntra adalah politisi asal Banjar Sawangan, Desa Bualu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung mantan Ketua DPD II Golkar Badung 2015-2019. Saat ini, Wayan Muntra menjabat sebagai Ketua Badan Hukum dan HAM DPD I Golkar Bali. Selain itu, Wayan Muntra saat ini juga menjabat Ketua DPD Ikatan Notaris Indonesia (INI) Provinsi Bali.
Pasangan Agung Diatmika-Wayan Muntra memang belum resmi diusung KRBB sebagai Cabup-Cawabup Badung ke Pilkada 2020. Menurut inisiator pertemuan, Wayan Subawa, pasanganini baru kesepakatan lintas parpol (Dolkar-Gerindra-NasDem) yang belum disertai rekomendasi resmi DPP partai masing-masing.
Subawa mengatakan, Agung Diatmika-Wayan Muntra akan dibawa lagi ke rapat parpol (KRBB) yang akan digelar Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati 9 Denpasar, Kamis (24/7) lusa. "Nanti Agung Diatmika dan Wayan Muntra ini akan kita ajak ke DPD I Golkar Bali. Kami sebagai inisiator akan menyerahkan kepada partai koalisi," jelas Subawa, politisi Golkar yang kini menjabat Bendesa Adat Pagan, Denpasar Timur.
Sementara itu, Wayan Muntra belum mau berkomentar soal dirinya akan diusung KRBB sebagai Cawabup Badung di Pilkada 2020, berpasangan dengan Agung Diatmika. Alasannya, pernyataan pers terkait masalah ini adalah satu pintu melalui sang inisiator, Wayan Subawa. "Saya belum bisa komentar. Silakan langsung kepada Pak Wayan Subawa," elak Wayan Muntra saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Selasa kemarin.
Yang jelas, jika jadi maju berpakat, pasangan Agung Diatmika-Wayan Muntra nantinya akan diusung koalisi lintas partai berisikan tiga parpol parlemen: Golkar, Gerindra, dan NasDem. KRBB ini berkekutan 10 kursi DPRD Badung 2019-2024 atau kuasai 25,00 persen suara parlemen hasil Pileg 2019. Rinciannya, 7 kursi DPRD legislatif (17,50 persen suara parlemen) milik Golkar, 2 kursi legialatif (5,00 persen suara parlemen) milik Gerindra, dan 1 kurrsi legialatif (2,50 persen suara parlemen) milik NasDem.
Sebaliknya, pasangan incumbent Giri Prasta-Ketut Suiasa berpeluang tarung ke Pilkada Badung 2020 dengan modal kekuatan politik awal 30 kursi DPRD Badung 2019-2024 atau 75,00 persen suara parlemen. Pasalnya, Demoktrat sejak awal sudah menyatakan akan gabung ke barisan PDIP untuk usung Giri Prasta-Suiasa. Kekuatan 30 kursi legislatif itu, rinciannya 28 kursi (70,00 persen suara parlemen) milik PDIP dan 2 kursi (5,00 persen suara parlemen) milik Demokrat. *nat
Komentar