Nengrus Gabung Sejak Pileg 2019, Romo Angker Digaet Saat Kunker
Anggota Fraksi PDIP DPRD Bali I Ketut Rochineng Punya 5 Ajudan Niskala dari Makhluk Gaib
Untuk bisa berkomunikasi dan melihat makhluk gaib, Ketut Rochineng selama 41 tahun tekuni kerohanian sejak 1979. Dia bahkan pernah menjalani puasa selama 3,5 bulan.
DENPASAR, NusaBali
Tak banyak orang tahu, anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng, Dr I Ketut Rochineng SH MH, 62, memiliki pengawal niskala dari 5 makhluk gaib. Ajudan niskala bernama Nengrus datang gabung sebagai pengawal Ketut Rochineng saat tarung Pileg 2019, sementara Romo Angker bergabung saat kunjungan kerja (Kunker) Januari 2020.
Lima (5) sosok makhluk gaib pengawal niskala Ketut Rochineng itu diwujudkan dalam bentuk lukisan, agar hubungan bathin semakin dekat. Anggota Dewan yang akrab dipanggil Rocky’N ini berinisiatif melukis 5 sosok ajudan niskalanya tersebut, dengan mendatangkan seorang pelukis muda bernama I Gusti Made Adi Kurniawan alias Obi.
Lukisan sosok makhluk gaib berbagai wujud yang jadi ajudan Rochineng tersebut sudah dipasupati saat rahina Tumpek Landep pada Saniscara Kliwon Landep, Sabtu (18/7) lalu. Lukisan tersebut kemudian dipasang Rochineng di sisi selatan depan rumahnya kawasan Kelurahan Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat. Kelima sosok makhluk gaib yang masing-masing bernama Nengrus, Dewi Cuaca, Ki Harmono, Arga, dan Romo Angker itu merupakan penghuni rumah mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali ini.
Rochineng menceritakan, proses bergabungnya 5 makhluk gaib yang merupakan ajudan niskala itu, beragam pola. “Pertama, sosok yang berbadan besar hitam itu namanya Nengrus. Dia ikut saya sejak Januari 2019 ketika saya mengikuti perhelatan Pileg 2019, maju tarung sebagai caleg DPRD Bali dari PDIP Dapil Buleleng,” kenang Rochineng kepada NusaBali, beberapa hari lalu.
Menurut Rochineng, ajudan niskala bernama Nengrus ini datang ke rumahnya tengah malam pukul 24.00 Wita. “Ketika dia datang, saya tanya maksud dan tujuannya. Dia terus terang ingin mem-back up dan mengawal saya, karena perintah dari atas,” papar politisi-penyanyi Pop Bali asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.
Sedangkan 4 makhluk gaib lainnya, kata Rochineng, datang secara berurutan. Pertama, Dewi Cuaca yang berwujud ikan duyung bermakhota bergabung sejak 13 Mei 2019. Kemudian, Arga yang kumis tebal dan badan besar, bergabung mulai 30 Juni 2019 malam pukul 22.00 Wita. Sementara Ki Harmono yang berkepala gundul diikat merah, datang dengan dikawal ular besar pada 8 Juni 2019 tengah pukul 24.00 Wita.
“Nah, makhluk gaib yang kelima bernama Romo Angker, bergabung dengan saya melalui prosesnya cukup unik,” terang Rochineng yang mengaku bisa melihat dan berkomunikasi dengan makluk gaib setelah melalui proses panjang sejak tahun 1979.
Disebutkan, makhluk gaib kelima bernama Romo Angker ini diperoleh saat Rochineng bersama belasan anggota Komisi I DPRD Bali melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Lombok, NTB, 22 Januari 2020. “Saat itu, kami menginap di salah satu hotel di Pantai Senggigi,” cerita politisi yang juga Ketua Umum Penprov Forki (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia) Bali ini.
Kisahnya, Kata Rochineng, ketika menginap di hotel tersebut, ada seorang rekannya pindah hotel karena ketakutan lantaran dicari makhluk besar dengan wajah seram, malam itu. Mendengar cerita rekannya sesama anggota DPRD Bali itu, Rochineng mengaku penasaran sehingga ingin bertemu makhluk gaib yang menggangu tersebut. “Saya bahkan tantang makhluk gaib itu untuk menampakkan wujudnya,” beber Rochineng.
Benar saja, tantangan itu ternyata disambut makhluk gaib tersebut. Menurut Rochineng, sebelum makhluk gaib itu menampakkan wujudnya, pintu belakang hotel ada yang mengetuk keras. Begitu dicari, malah pintu depan digoyang-goyang. “Saya marah waktu itu, pakai bahasa Bali saya katakan, ‘Ayo amah dah saya, saya dari Bali’,” tantang Rochineng.
Tak lama kemudian, tiba-tiba muncul makhluk besar diiringi ular poleng dan kalkun berukuran besar serta bangkung bangkal. Kemudian, Rochineng dengan keyakinan yang tinggi terhadap ajarannya, menemui sosok makhluk gaib yang menyeramkan itu dan siap untuk menghadapinya.
Ternyata, tiba-tiba ajudan gaibnya berwarna hitam bernama Nengrus yang ikut dari Bali membisiki Rochineng bahwa makhluk berwajah seram yang datang ke kamar hotel itu hanya ingin berteman. “Dia memperkenalkan diri bernama Romo Angker, penguasa Pantai Senggigi,” cerita Rochineng.
Menariknya, kata Rochineng, makhluk gaib bernama Romo Angker itu malah minta ikut ke Bali. “Akhirnya saya ajak, dan sekarang menjaga (tinggal) di depan rumah saya ini. Sedangkan empat makhluk lainnya tinggal di belakang (rumah),” ujar Rochineng yang mengaku setiap malam mengumpulkan ajudan makhluk gaibnya tersebut.
Rochineng mengatakan, selain menjaga rumah, para makhluk gaib tersebut kerap ikut kalau dirinya bepergian atau beraktivitas di luar rumah. “Ya, kalau Kunker biasanya yang bertubuh besar hitam itu (Nengrus) sering ikut (mengawal) saya. Bahkan, saat saya ke Kantor DPRD dan main tenis pun, dia sering ikut.”
Meski ada 5 makhluk gaib di rumahnya, Rochineng mengaku tidak semua orang bisa melihatnya. “Kalau di depan istri, anak, dan cucu saya, memang saya tak mengizinkan makhluk gaib itu menampakkan diri, karena khawatir mereka ketakutan,” ujar kakek tiga cucu ini. “Tapi, ada sopir dan ajudan saya yang sering melihatnya. Ya, karena mereka itu kan sering bawa sesabukan dan jimat, makanya makhluk itu menampakkan wujudnya,” kelakar Rochineng.
Menurut Rochineng, untuk bisa berkomunikasi dan melihat makhluk gaib ini, dia melalui proses panjang dengan menekuni ajaran kerohanian sejak tahun 1979. “Jadi, tidak mudah, ada prosesnya. Tidak ujug-ujug bisa seperti ini. Mulai dari penghayatan japa mantra suci, ngurip aksara, meditasi, tapa semadi di tempat-tempat suci (pura) dan tempat angker (kuburan), hingga berpuasa. Bahkan, saya pernah menjalani puasa selama 3,5 bulan tidak makan nasi dan karbohidrat lainnya. Selama itu, saya hanya makan daun-daunan seperti bayam, singkong, kelor, dan kacang panjang. Sampai badan saya ini dulu kurus kering,” kenang besan dari mantan Sekda Kabupaten Badung, Kompyang R Swandika ini.
Dengan kemampuan supranatural yang dimilikinya, Rochineng mengaku sering dipanggil secara gaib oleh yang berstana di Pura Dalem Desa Patemon, untuk diberikan panugerahan atau paica. “Saya biasanya datang tengah malam untuk memenuhi panggilan gaib tersebut. Pak Perbekel Patemon juga pernah ikut menyaksikan proses panugerahan bersama Jro Mangku Dalem,” ungkap Rochineng.
Tak hanya itu, Rochineng juga mengaku kerap diminta tolong keluarga maupun teman-temannya, untuk mengusir makhluk gaib yang mengganggu, seperti jin, tonya, setan, dan gendruwo. “Roh-roh gentayangan karena kematian tidak wajar seperti bunuh diri, tabrakan, dan lainnya juga pernah ada yang minta tolong agar saya mengusirnya dari bangunan tua kosong, kos-kosan, maupun kamar hotel,” pungkas mantan Penjabat Bupati Gianyar 2018 ini. *isu
Lima (5) sosok makhluk gaib pengawal niskala Ketut Rochineng itu diwujudkan dalam bentuk lukisan, agar hubungan bathin semakin dekat. Anggota Dewan yang akrab dipanggil Rocky’N ini berinisiatif melukis 5 sosok ajudan niskalanya tersebut, dengan mendatangkan seorang pelukis muda bernama I Gusti Made Adi Kurniawan alias Obi.
Lukisan sosok makhluk gaib berbagai wujud yang jadi ajudan Rochineng tersebut sudah dipasupati saat rahina Tumpek Landep pada Saniscara Kliwon Landep, Sabtu (18/7) lalu. Lukisan tersebut kemudian dipasang Rochineng di sisi selatan depan rumahnya kawasan Kelurahan Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat. Kelima sosok makhluk gaib yang masing-masing bernama Nengrus, Dewi Cuaca, Ki Harmono, Arga, dan Romo Angker itu merupakan penghuni rumah mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali ini.
Rochineng menceritakan, proses bergabungnya 5 makhluk gaib yang merupakan ajudan niskala itu, beragam pola. “Pertama, sosok yang berbadan besar hitam itu namanya Nengrus. Dia ikut saya sejak Januari 2019 ketika saya mengikuti perhelatan Pileg 2019, maju tarung sebagai caleg DPRD Bali dari PDIP Dapil Buleleng,” kenang Rochineng kepada NusaBali, beberapa hari lalu.
Menurut Rochineng, ajudan niskala bernama Nengrus ini datang ke rumahnya tengah malam pukul 24.00 Wita. “Ketika dia datang, saya tanya maksud dan tujuannya. Dia terus terang ingin mem-back up dan mengawal saya, karena perintah dari atas,” papar politisi-penyanyi Pop Bali asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.
Sedangkan 4 makhluk gaib lainnya, kata Rochineng, datang secara berurutan. Pertama, Dewi Cuaca yang berwujud ikan duyung bermakhota bergabung sejak 13 Mei 2019. Kemudian, Arga yang kumis tebal dan badan besar, bergabung mulai 30 Juni 2019 malam pukul 22.00 Wita. Sementara Ki Harmono yang berkepala gundul diikat merah, datang dengan dikawal ular besar pada 8 Juni 2019 tengah pukul 24.00 Wita.
“Nah, makhluk gaib yang kelima bernama Romo Angker, bergabung dengan saya melalui prosesnya cukup unik,” terang Rochineng yang mengaku bisa melihat dan berkomunikasi dengan makluk gaib setelah melalui proses panjang sejak tahun 1979.
Disebutkan, makhluk gaib kelima bernama Romo Angker ini diperoleh saat Rochineng bersama belasan anggota Komisi I DPRD Bali melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Lombok, NTB, 22 Januari 2020. “Saat itu, kami menginap di salah satu hotel di Pantai Senggigi,” cerita politisi yang juga Ketua Umum Penprov Forki (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia) Bali ini.
Kisahnya, Kata Rochineng, ketika menginap di hotel tersebut, ada seorang rekannya pindah hotel karena ketakutan lantaran dicari makhluk besar dengan wajah seram, malam itu. Mendengar cerita rekannya sesama anggota DPRD Bali itu, Rochineng mengaku penasaran sehingga ingin bertemu makhluk gaib yang menggangu tersebut. “Saya bahkan tantang makhluk gaib itu untuk menampakkan wujudnya,” beber Rochineng.
Benar saja, tantangan itu ternyata disambut makhluk gaib tersebut. Menurut Rochineng, sebelum makhluk gaib itu menampakkan wujudnya, pintu belakang hotel ada yang mengetuk keras. Begitu dicari, malah pintu depan digoyang-goyang. “Saya marah waktu itu, pakai bahasa Bali saya katakan, ‘Ayo amah dah saya, saya dari Bali’,” tantang Rochineng.
Tak lama kemudian, tiba-tiba muncul makhluk besar diiringi ular poleng dan kalkun berukuran besar serta bangkung bangkal. Kemudian, Rochineng dengan keyakinan yang tinggi terhadap ajarannya, menemui sosok makhluk gaib yang menyeramkan itu dan siap untuk menghadapinya.
Ternyata, tiba-tiba ajudan gaibnya berwarna hitam bernama Nengrus yang ikut dari Bali membisiki Rochineng bahwa makhluk berwajah seram yang datang ke kamar hotel itu hanya ingin berteman. “Dia memperkenalkan diri bernama Romo Angker, penguasa Pantai Senggigi,” cerita Rochineng.
Menariknya, kata Rochineng, makhluk gaib bernama Romo Angker itu malah minta ikut ke Bali. “Akhirnya saya ajak, dan sekarang menjaga (tinggal) di depan rumah saya ini. Sedangkan empat makhluk lainnya tinggal di belakang (rumah),” ujar Rochineng yang mengaku setiap malam mengumpulkan ajudan makhluk gaibnya tersebut.
Rochineng mengatakan, selain menjaga rumah, para makhluk gaib tersebut kerap ikut kalau dirinya bepergian atau beraktivitas di luar rumah. “Ya, kalau Kunker biasanya yang bertubuh besar hitam itu (Nengrus) sering ikut (mengawal) saya. Bahkan, saat saya ke Kantor DPRD dan main tenis pun, dia sering ikut.”
Meski ada 5 makhluk gaib di rumahnya, Rochineng mengaku tidak semua orang bisa melihatnya. “Kalau di depan istri, anak, dan cucu saya, memang saya tak mengizinkan makhluk gaib itu menampakkan diri, karena khawatir mereka ketakutan,” ujar kakek tiga cucu ini. “Tapi, ada sopir dan ajudan saya yang sering melihatnya. Ya, karena mereka itu kan sering bawa sesabukan dan jimat, makanya makhluk itu menampakkan wujudnya,” kelakar Rochineng.
Menurut Rochineng, untuk bisa berkomunikasi dan melihat makhluk gaib ini, dia melalui proses panjang dengan menekuni ajaran kerohanian sejak tahun 1979. “Jadi, tidak mudah, ada prosesnya. Tidak ujug-ujug bisa seperti ini. Mulai dari penghayatan japa mantra suci, ngurip aksara, meditasi, tapa semadi di tempat-tempat suci (pura) dan tempat angker (kuburan), hingga berpuasa. Bahkan, saya pernah menjalani puasa selama 3,5 bulan tidak makan nasi dan karbohidrat lainnya. Selama itu, saya hanya makan daun-daunan seperti bayam, singkong, kelor, dan kacang panjang. Sampai badan saya ini dulu kurus kering,” kenang besan dari mantan Sekda Kabupaten Badung, Kompyang R Swandika ini.
Dengan kemampuan supranatural yang dimilikinya, Rochineng mengaku sering dipanggil secara gaib oleh yang berstana di Pura Dalem Desa Patemon, untuk diberikan panugerahan atau paica. “Saya biasanya datang tengah malam untuk memenuhi panggilan gaib tersebut. Pak Perbekel Patemon juga pernah ikut menyaksikan proses panugerahan bersama Jro Mangku Dalem,” ungkap Rochineng.
Tak hanya itu, Rochineng juga mengaku kerap diminta tolong keluarga maupun teman-temannya, untuk mengusir makhluk gaib yang mengganggu, seperti jin, tonya, setan, dan gendruwo. “Roh-roh gentayangan karena kematian tidak wajar seperti bunuh diri, tabrakan, dan lainnya juga pernah ada yang minta tolong agar saya mengusirnya dari bangunan tua kosong, kos-kosan, maupun kamar hotel,” pungkas mantan Penjabat Bupati Gianyar 2018 ini. *isu
Komentar