Belum Kantongi Sertifikat, Pantai Yeh Gangga Dibuka
TABANAN, NusaBali
Setelah empat bulan tutup, Desa Adat Yeh Gangga telah membuka Daya Tarik Wisata (DTW) Pantai Yeh Gangga, di Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan pada 9 Juli 2020 lalu.
Sejak dibuka untuk umum, ratusan pengunjung sudah menyerbu pantai. Bahkan di akhir pekan, pantai tersebut ramai didatangi pengunjung.
Meskipun demikian pihak Desa Adat Yeh Gangga telah membuat aturan ketat. Pengunjung dan pedagang diwajibkan menggunakan masker. Jika pengunjung kedapatan tidak menggunakan masker, diminta putar balik.
Bendesa Adat Yeh Gangga I Ketut Dolia mengatakan dibukanya kembali wisata ke Pantai Yeh Gangga sebelum 31 Juli 2020, karena berbagai faktor. Salah satu alasannya, ingin membantu masyarakat utamanya pedagang Desa Adat Yeh Gangga agar bisa kembali menghidupkan perekonomian. Lantaran sejak ditutup selama 4 bulan, para pedagang nihil penghasilan. “Kami buka pantai tentu sudah siap protokol kesehatan Covid-19,” tandas Dolia, Selasa (21/7).
Kata Dolia, sejak dibukanya Pantai Yeh Gangga pada 9 Juli 2020, pengunjung mencapai ratusan. Rata-rata per hari mencapai 500 orang. Bahkan saat akhir pekan, kunjungan mencapai 800-an orang. “Jadi pada saat weekend kunjungan seperti Hari Raya Galungan ramainya,” ungkap Dolia.
Meskipun demikian Satgas Gotong Royong Desa Adat Yeh Gangga setiap hari melakukan pengawasan. Utamanya mencegah pengunjung yang berkerumun. Sehingga sebanyak 20 orang Satgas selalu stand by setiap hari di wilayah pantai.
Tak hanya itu, dengan dibukanya kunjungan, Satgas Gotong Royong Desa Adat Yeh Gangga telah membuat aturan ketat. Dimana pengunjung yang kedapatan tidak menggunakan masker diminta putar balik. “Jadi selain petugas kami yang sudah melengkapi pelindung diri, pengunjung juga wajib menggunakan masker. Yang tidak gunakan masker kami minta putar balik,” tandas Dolia.
Dolia menambahkan selain sudah siapkan alat pelindung diri bagi petugas, sejumlah tempat cuci tangan sudah dipasang. Bahkan setiap pedagang yang berjualan telah menyiapkan sejumlah tempat cuci tangan. “Intinya kami sudah siap. Kami sudah sempat ditinjau oleh Dinas Pariwisata Tabanan,” tegasnya.
Namun saat ini sertifikat tatanan kehidupan era baru belum dimiliki. Pihaknya telah membuat proposal untuk mendapatkan sertifikat. Proposal tersebut rencananya akan diajukan ke Dinas Pariwisata Tabanan, Rabu (22/7) hari ini.
“Proposal sudah kami buat, besok (hari ini) akan kami ajukan. Meskipun belum memiliki sertifikat, protokol kesehatan kami telah siap. Yang jelas kami akan selalu awasi, agar tidak terjadi cluster penularan (Covid-19) dari objek wisata,” beber Dolia. *des
Komentar