Ekspor Perikanan ke AS Makin Ketat
JAKARTA, NusaBali
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengingatkan perkembangan persyaratan masuknya komoditas perdagangan ke Amerika Serikat semakin ketat baik dari unsur keamanan pangan maupun aspek keberlanjutannya.
"Hal ini tantangan sekaligus peluang bagi eksportir produk perikanan mengingat Indonesia memiliki kebijakan yang sejalan dengan pemerintah Amerika Serikat dalam hal keamanan produk pangan dan keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam," kata Menteri Edhy dalam webinar "Tantangan dan Peluang Peningkatan Ekspor Hasil Perikanan ke AS", Selasa (21/7).
Menteri Kelautan dan Perikanan mengingatkan, Indonesia menempati urutan ke-5 dengan nilai ekspor ke Amerika Serikat, yaitu sebesar 1,9 miliar dolar atau sekitar 8,2 persen pangsa pasar impor produk perikanan AS.
Atas pencapaian itu, Edhy Prabowo mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk tetap bersatu dan bersama dalam menguatkan daya saing produk kelautan dan perikanan di pasar global.
Sebagai bentuk dukungan terhadap para pelaku usaha, Edhy memastikan jajarannya terus berupaya mengembangkan sistem sertifikasi hasil tangkapan ikan, sistem ketertelusuran ikan, implementasi Seafood Import Monitoring Program, implementasi logbook, serta terus menjaga sumberdaya laut.
Dari data BPS Semester I tahun 2020, nilai ekspor Indonesia mencapai 2,4 miliar dolar atau meningkat 6,9 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Sedangkan suprlus neraca perdagangan semester I 2020 sebesar 2,2 miliar dolar atau meningkat 8,3 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Komoditas utama ekspor perikanan ke AS meliputi udang, rajungan, tuna-cakalang, tilapia, dan rumput laut. *ant
1
Komentar