Bank Sampah Catur Ubung Lestari Tanggulangi Sampah Menjadi Rupiah
DENPASAR, NusaBali
Menjadi bagian dari wilayah urban, penanganan sampah bukan hal yang ringan.
Itu juga yang terjadi dengan Kelurahan Ubung, Kecamatan Denpasar Barat. Sampah menjadi persoalan pelik. Namun itu pula yang menjadi pendorong hadirnya bank sampah yakni Bank Sampah Catur Ubung Lestari.
Tujuannya tak hanya bagaimana menangani sampah khususnya sampah rumah tangga. Namun juga memberi manfaat ekonomi kepada masyarakat.
Lurah Ubung I Wayan Ariyanta menuturkan, Bank Sampah Catur Ubung Lestari dirintis sejak 4 tahun lalu. “Mobilisasi penduduk begitu tinggi. Di pihak lain kita mau bagaimana kesadaran masyarakat meningkat,” ungkapnya di sela-sela penyerahan bantuan oleh PT Pegadaian (Persero) Kamis (23/7).
Dari itulah lanjutnya, kelurahan bergerak, bekerjasama dengan PKK melakukan sosialialisasi ke masyarakat agar dilakukan pemilahan terhadap sampah rumah tangga. Mana sampah plastik, sampah organik dan lainnya. Paling tidak dengan pemilahan tersebut prosentase volume sampah yang diangkut ke TPA bisa dikurangi, mengingat TPA sudah overload. “Motto kami adalah ‘Memilah Sampah Mencegah Musibah Mendapatkan Rupiah’,” ungkapnya.
Sementara Kepala Departemen Gade Pegadaian Area Denpasar I I Ketut Suarnawa menyatakan, PT Pegadaian memiliki Program Pegadaian Bersih-bersih. Bersih Administrasi, Bersih Hati dan Bersih Lingkungan. “Bersih Lingkungan tersebut kepada masyarakat dalam bentuk Program ‘The Gade Clean and Gold’,” jelas Suarnawa.
Bantuan yang diserahkan Kamis kemarin antara lain 1 unit bangunan, 2 unit motor angkut sampah, perangkat komputer dan meja kursi timbangan duduk dan gantung dan rak. “Ini baru soft opening, sehingga bantuan tersebut bisa digunakan ” ujar Suarnawa.
Untuk di Bali kerjasama bantuan tersebut telah diberikan kepada dua bank sampah. Selain dengan Bank Sampah Catur Ubung Lestari, adalah bank sampah di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. Ke depannya rencananya kerjasama bantuan tersebut akan diperluas lagi.
Ketua Pengurus Bank Sampah Catur Ubung Lestari Gede Sumantra menyatakan selama ini pihaknya memang sudah beroperasional. Hanya saja belum maksimal. Kerjasama dengan Pegadaian diharapkan dapat meningkatkan opersional pemilahan sampah di masyarakat.
Kata Sumantra operasional nanti akan menggunakan pola jemput bola. Dari unit-unit gerbang sampah atau nasabah sampah yang telah dipilah ditimbang kemudian diangkut ke bank sampah untuk dipilah lebih lanjut. “Kalau ada yang datang ke sini (ke Bank Sampah) juga kita layani,” jelasnya.
Selanjutnya sampah tersebut dijual ke pengepul. Hasil penjualan ke pengepul itulah dimasukkan dalam bentuk tabungan, sesuai dengan berat hasil timbangan.
Harga sampah berbeda-beda, sesuai dengan jenis sampah yang dipilah. Namun kisaran mulai Rp 1.000, Rp 3.000 sampai ada Rp 5.000 per kilogram. “Ada yang botol plastik, kertas. Kalau yang aluminium lebih besar nilainya,” ungkap Sumantra. Sementara jumlah nasabah Bank Sampah Catur Ubung Lestari saat ini baru 170 orang. *k17
Komentar